Berusia 2.000 Tahun, Ini Cikal Bakal Komputer Pertama di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Temuan artifak Yunani Kuno mengejutkan khalayak. Lantaran tampilan benda berusia 2.000 tahun ditengarai menjadi cikal bakal komputer pertama di dunia.
Dilansir dari laman Indy 100, Jumat (1/9/2023), artifak komputer tadi pertama kali ditemukan di dalam kapal karam Yunani pada 1901.
Perangkat ini berfungsi sebagai instrumen pencatat waktu bertenaga tangan yang menggunakan sistem melacak waktu langit matahari, bulan, dan planet-planet.
Alat ini juga berfungsi sebagai kalender, melacak fase bulan dan waktu terjadinya gerhana. Meskipun terdengar relatif sederhana, mekanisme ini sebenarnya lebih maju dari masanya, lebih canggih secara teknis dibandingkan alat lain yang ditemukan selama 1.000 tahun berikutnya.
Mekanisme ini disebut Antikythera – sebuah kalender astronomi – yang terdiri dari 82 fragmen terpisah. Kini yang tersisa dari artifak ini hanya sepertiga struktur aslinya, termasuk 30 roda gigi perunggu yang terkorosi.
Penelitian terhadap perangkat ini dilakukan oleh para ahli di University College London (UCL)yang melibatkan pemodelan komputer 3D dan membantu mereka memecahkan misteri cara kerja perangkat tersebut.
“Kami percaya bahwa rekonstruksi kami sesuai dengan semua bukti yang diperoleh para ilmuwan dari sisa-sisa yang masih ada hingga saat ini,” kata Adam Wojcik, ilmuwan di UCL.
Para ilmuwan berteori bahwa perangkat tersebut melacak pergerakan matahari, bulan, dan planet-planet pada cincin konsentris. Lantaran orang Yunani Kuno percaya bahwa matahari dan planet-planet berputar mengelilingi Bumi, bukan matahari.
Para peneliti menjelaskan dalam Scientific Reports bahwa artifak ini lahir dari kejeniusan orang-orang pada zaman Kuno. Mereka sukses menggabungkan siklus dari astronomi Babilonia, matematika dari Akademi Plato, dan teori astronomi Yunani kuno .
Dilansir dari laman Indy 100, Jumat (1/9/2023), artifak komputer tadi pertama kali ditemukan di dalam kapal karam Yunani pada 1901.
Perangkat ini berfungsi sebagai instrumen pencatat waktu bertenaga tangan yang menggunakan sistem melacak waktu langit matahari, bulan, dan planet-planet.
Alat ini juga berfungsi sebagai kalender, melacak fase bulan dan waktu terjadinya gerhana. Meskipun terdengar relatif sederhana, mekanisme ini sebenarnya lebih maju dari masanya, lebih canggih secara teknis dibandingkan alat lain yang ditemukan selama 1.000 tahun berikutnya.
Mekanisme ini disebut Antikythera – sebuah kalender astronomi – yang terdiri dari 82 fragmen terpisah. Kini yang tersisa dari artifak ini hanya sepertiga struktur aslinya, termasuk 30 roda gigi perunggu yang terkorosi.
Penelitian terhadap perangkat ini dilakukan oleh para ahli di University College London (UCL)yang melibatkan pemodelan komputer 3D dan membantu mereka memecahkan misteri cara kerja perangkat tersebut.
“Kami percaya bahwa rekonstruksi kami sesuai dengan semua bukti yang diperoleh para ilmuwan dari sisa-sisa yang masih ada hingga saat ini,” kata Adam Wojcik, ilmuwan di UCL.
Para ilmuwan berteori bahwa perangkat tersebut melacak pergerakan matahari, bulan, dan planet-planet pada cincin konsentris. Lantaran orang Yunani Kuno percaya bahwa matahari dan planet-planet berputar mengelilingi Bumi, bukan matahari.
Para peneliti menjelaskan dalam Scientific Reports bahwa artifak ini lahir dari kejeniusan orang-orang pada zaman Kuno. Mereka sukses menggabungkan siklus dari astronomi Babilonia, matematika dari Akademi Plato, dan teori astronomi Yunani kuno .
(msf)