Waduh, Darah dan Urin Pengguna Ganja Bisa Mengandung Logam Berbahaya

Senin, 04 September 2023 - 15:06 WIB
loading...
Waduh, Darah dan Urin Pengguna Ganja Bisa Mengandung Logam Berbahaya
Waspadai penggunaan ganja karena bakal membuat urin dan darah mengandung logam berbahaya. Foto: iStockPhoto
A A A
JAKARTA - Para pengguna ganja eksklusif perlu waspada karena ternyata berdasarkan studi terbaru terdapat kadar logam berbahaya di darah dan urin penggunanya. Kok bisa?

Para pengguna narkotika jenis ganja perlu waspada. Terutama pengguna ganja eksklusif yang rutin mengonsumsi narkotika tersebut.

Sebab, disebutkan New Atlas, Senin (4/9) para peneliti dari Columbia University Mailman School of Public Health telah menemukan adanya kandungan kadar logam yang berbahaya di darah dan urin pengguna ganja.

Temuan ini justru menunjukkan fakta bahwa ganja mungkin merupakan sumber paparan logam yang kerap diabaikan.

Dari studi itu juga masyarakat terutama pengguna ganja perlu mempertimbangkan konsekuensi yang terjadi seiring meningkatnya penggunaan narkotika itu.

Hal itu perlu diwaspadai karena tanaman ganja ternyata menyerap logam yang ditemukan di air, tanah, pupuk, dan pestisida.

“Tanaman ganja dikenal penyerap logam yang tinggi, kami berhipotesis bahwa individu yang menggunakan ganja akan memiliki tingkat biomarker yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakannya,” kata Katelyn McGraw, penulis utama studi tersebut.

Hasil temuan itu dilakukan dengan meneliti sebanyak 7.254 masyarakat di Amerika Serikat. Ribuan partisipan itu didapat melalui data yang dkumpulkan National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) selama periode 205-2018.

Dari situ peneliti kemudian melakukan klasifikasi partisipan sebagai non-mariyuana/non-tembakau, ganja eksklusif, tembakau eksklusif, dan pengguna ganda ganja dan tembakau.

Seluruh sampel kemudian diteliti urin dan darahnya. Dimana detailnya pengukurannya adalah pencarian kadar logam di dalam darahdan kadar logam di dalam urin.

Dari situ para peneliti menemukan adanya kadar kadmium dan timbal yang lebih tinggi dalam darah dan urin peserta menggunakan ganja eksklusif dibanding partisipan yang tidak menghisap ganja dan merokok. Tingkat kadmium dan timbal juga lebih tinggi pada pengguna ganja eksklusif yang melaporkan menggunakan obat tersebut dalam tujuh hari terakhir, dengan kadar logam menurun seiring bertambahnya waktu sejak penggunaan terakhir.

Di sisi lain mereka juga menemukan tingginya tingkat kadmium pada pengguna tembakau ekslusif dibanding ganja eksklusif. Hanya saja hal itu terjadi karena penggunaan tembakau jauh lebih tinggi frekuensinya secara normal ketimbang ganja.

Yang pasti, pengguna ganda ganja dan tembakau juga memiliki kadar kadmium dan timbal yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengguna non-ganja/non-tembakau.

Para peneliti mengatakan kadmium harusnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Penumpukan kadmium justru akan berpotensi menyebabkan penyakit ginjal dan tulang rapuh. Itu juga dianggap bersifat karsinogenik.

Keberadan timbal yang berlebihan juga sangat berbahaya. Paparan timbal dalam jangka panjang dapat menyebabkan kelemahan pada ekstremitas, sakit kepala, kelelahan, dan kerusakan fungsi saraf, dan ginjal.



“Ke depannya, penelitian tentang penggunaan ganja dan kontaminan ganja, khususnya logam, harus dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat terkait dengan meningkatnya jumlah pengguna ganja,” kata Tiffany Sanchez, peneliti lainnya dari Columbia University Mailman School of Public Health.

Diketahui saat ini di Amerika Serikat penggunaan ganja memang berjalan dengan kondisi yang berbeda. Beberapa negeara bagian sudah melegalkan penggunaan ganja. Di sisi lain masih ada juga yang menindak penggunaan ganja karena termasuk tindakan ilegal.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3351 seconds (0.1#10.140)