Ilmuwan Temukan Tanaman Alternatif Ganja, Lebih Murah dan Berlimpah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para ilmuwan berhasil menemukan cannabidiol, senyawa dalam ganja yang dikenal sebagai CBD, dalam tanaman gulma di Brasil yang banyak dijumpai di semak-semak.
Tim menemukan CBD pada buah dan bunga tanaman yang dikenal sebagai Trema micrantha blume. "Semak yang tumbuh di sebagian besar negara Amerika Selatan dan sering dianggap sebagai gulma," ujar ahli biologi molekuler Rodrigo Moura Neto dari Universitas Federal Rio de Janeiro dilansir dari Science Alert, Rabu (9/10/2024).
Senyawa CBD banyak digunakan untuk mengobati epilepsi, nyeri kronis, dan kecemasan. CBD merupakan salah satu senyawa aktif utama dalam ganja, bersama tetrahydrocannabinol, atau THC – zat yang membuat pengguna merasakan sensasi fly.
Neto menambahkan, analisis kimia telah menemukan Trema micrantha blume mengandung CBD tetapi tidak THC. Alhasil temuan ini memungkin sumber alternatif baru yang berlimpah dari ganja yang tidak akan menghadapi hambatan norma hukum dan agama.
"Ini adalah alternatif legal untuk menggunakan ganja. Ini akan menjadi sumber cannabidiol yang lebih sederhana dan murah," katanya.
Neto, yang belum mempublikasikan hasilnya, mengatakan kini berencana untuk meningkatkan studinya guna mengidentifikasi metode terbaik mengekstrak CBD dari Trema dan menganalisis keefektifannya pada pasien dengan kondisi yang saat ini diobati dengan ganja medis.
Timnya baru-baru ini memenangkan hibah USD104.000 dari pemerintah Brasil untuk mendanai penelitian, yang menurutnya diperkirakan akan memakan waktu setidaknya lima tahun untuk diselesaikan.
Sebuah studi oleh perusahaan analisis pasar Vantage Market Research memperkirakan pasar global untuk CBD hampir mencapai USD5 miliar, dan diproyeksikan akan tumbuh menjadi lebih dari USD47 miliar pada tahun 2028, didorong terutama oleh penggunaan kesehatan.
Tim menemukan CBD pada buah dan bunga tanaman yang dikenal sebagai Trema micrantha blume. "Semak yang tumbuh di sebagian besar negara Amerika Selatan dan sering dianggap sebagai gulma," ujar ahli biologi molekuler Rodrigo Moura Neto dari Universitas Federal Rio de Janeiro dilansir dari Science Alert, Rabu (9/10/2024).
Senyawa CBD banyak digunakan untuk mengobati epilepsi, nyeri kronis, dan kecemasan. CBD merupakan salah satu senyawa aktif utama dalam ganja, bersama tetrahydrocannabinol, atau THC – zat yang membuat pengguna merasakan sensasi fly.
Baca Juga
Neto menambahkan, analisis kimia telah menemukan Trema micrantha blume mengandung CBD tetapi tidak THC. Alhasil temuan ini memungkin sumber alternatif baru yang berlimpah dari ganja yang tidak akan menghadapi hambatan norma hukum dan agama.
"Ini adalah alternatif legal untuk menggunakan ganja. Ini akan menjadi sumber cannabidiol yang lebih sederhana dan murah," katanya.
Neto, yang belum mempublikasikan hasilnya, mengatakan kini berencana untuk meningkatkan studinya guna mengidentifikasi metode terbaik mengekstrak CBD dari Trema dan menganalisis keefektifannya pada pasien dengan kondisi yang saat ini diobati dengan ganja medis.
Timnya baru-baru ini memenangkan hibah USD104.000 dari pemerintah Brasil untuk mendanai penelitian, yang menurutnya diperkirakan akan memakan waktu setidaknya lima tahun untuk diselesaikan.
Sebuah studi oleh perusahaan analisis pasar Vantage Market Research memperkirakan pasar global untuk CBD hampir mencapai USD5 miliar, dan diproyeksikan akan tumbuh menjadi lebih dari USD47 miliar pada tahun 2028, didorong terutama oleh penggunaan kesehatan.
(msf)