10 Fenomena Aneh di Langit, Ada Penampakan Pusaran Cahaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak fenomena aneh di langit yang selama ini dikaitkan dengan mitos atau bahkan ulah alien lantaran keterbatasan pengetahuan manusia. Belakangan ilmu pengetahuan hadir dan menjawab dengan presisi peristiwa-peristiwa unik tersebut.
Cahaya aneh memang lebih sering muncul di langit daripada yang disadari kebanyakan orang. Dari cincin mirip UFO hingga langit berwarna merah darah, berikut 10 fenomena aneh di langit dengan penjelasan ilmiah yang sangat sederhana, dikutip dari Live Science, Jumat (8/5/2023).
1. Cincin mirip UFO
Lingkaran warna merah mirip UFO muncul di langit kota Possagno di Italia pada 27 Maret 2023, hanya beberapa milidetik sebelum menghilang, sehingga mayoritas penduduk setempat tidak menyaksikannya. Namun, fenomena aneh di langit ini berhasil diabadikan oleh fotografer Valter Binotto.
Fenomena aneh di langit ini disebut emisi cahaya dan gangguan frekuensi sangat rendah akibat sumber pulsa elektromagnetik atau disingkat ELVE. Menurut Spaceweather.com, ELVE adalah jenis gangguan stratosfer/mesosfer langka yang diakibatkan oleh elektrifikasi badai petir yang intens (SPRITE).
Cincin merah terbentuk ketika gelombang elektromagnetik yang dilepaskan oleh petir menghantam ionosfer bumi, bagian atmosfer atas yang terionisasi dan membentang antara 50 dan 400 mil (80 dan 644 km) di atas permukaan tanah. Sementara warna merah dihasilkan oleh atom nitrogen yang tereksitasi di ionosfer.
Namun, cincin merah ini sebenarnya tidak terletak di atas kota. Sebaliknya, lingkaran besar yang berdiameter sekitar 360 kilometer itu berkedip di atas Italia tengah dan sebagian Laut Adriatik. Hanya sudut pandang yang dipaksakan yang membuat cincin itu tampak seperti tergantung di atas kota Possagno.
Fenomena aneh di langit ini bukan pertama kalinya. Pada Februari 2021, peristiwa serupa muncul di Hawaii. Kemudian pada April 2013, juga muncul di Nebraska.
2. Busur dan lingkaran cahaya
Fenomena aneh di langit ini diabadikan oleh seorang astronom di Queen's University Belfast di Irlandia Utara. Terlihat dalam gambar serangkaian busur dan lingkaran cahaya spektakuler yang bersinar mengelilingi matahari.
Cahaya seperti ini diciptakan oleh sinar matahari yang menyinari jutaan kristal es kecil yang posisinya sempurna di bagian atas atmosfer. Miniatur kristal heksagonal membiaskan cahaya mirip dengan prisma, dan ketika angin kencang mengarahkannya ke arah yang sama, cahaya yang dibelokkannya digabungkan untuk menghasilkan garis cahaya.
Foto tersebut menunjukkan setidaknya tiga fenomena optik yang berbeda. Pertama, lingkaran cahaya 22 derajat, yaitu lingkaran besar yang mengelilingi matahari. Kedua, sepasang sundogs, titik terang di setiap sisi lingkaran cahaya 22 derajat. Ketiga, lingkaran parhelik lengkap, garis yang membagi dua lingkaran, merupakan pemandangan paling langka dari jenis fenomena ini.
Semua fenomena ini relatif umum terjadi, namun sangat jarang melihat semuanya secara bersamaan.
3. Gumpalan biru di langit
Seorang astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengambil gambar dua gumpalan cahaya biru aneh yang berkilauan di atmosfer Bumi. Menariknya, kedua gumpalan tersebut sama sekali tidak berhubungan satu sama lain dan hanya terjadi pada waktu yang sama.
Gumpalan cahaya di bagian bawah gambar adalah sambaran petir besar yang terjadi di dekat celah melingkar besar di bagian atas awan. Hal ini menyebabkan petir menerangi dinding sekitar struktur mirip kaldera yang berawan, menciptakan cincin bercahaya yang mencolok.
Gumpalan biru di kanan atas gambar adalah hasil distorsi cahaya bulan. Orientasi bulan terhadap ISS berarti cahaya yang dipantulkan kembali dari matahari melewati atmosfer planet, mengubahnya menjadi gumpalan biru cerah dengan lingkaran cahaya kabur.
4. Pusaran cahaya di langit
Pusaran cahaya biru ini muncul di langit kota Alaska, untuk sesaat mencuri perhatian dari tampilan aurora yang kuat. Tapi benda aneh berbentuk spiral itu tidak ada hubungannya dengan cahaya kutub.
Spiral bercahaya ini terbuat dari bahan bakar roket beku yang dikeluarkan oleh tahap kedua yang berputar cepat dan terpisah dari salah satu roket Falcon 9 milik SpaceX. Karena letaknya yang tinggi, bahan bakar beku tersebut memantulkan sinar matahari kembali ke Bumi, membuatnya menonjol di langit malam. Cahaya seperti ini dapat bertahan selama beberapa menit sebelum kristal bahan bakar yang membeku menyebar.
Pusaran cahaya serupa juga terekam terbentuk dan kemudian menghilang di langit malam di atas Hawaii. Para astronom menjuluki cahaya yang berputar-putar itu sebagai spiral SpaceX dan yakin bahwa cahaya tersebut akan menjadi lebih umum seiring dengan meningkatnya jumlah peluncuran SpaceX.
5. Busur berwarna merah darah
Garis cahaya merah terang muncul di langit di atas sebagian Skandinavia setelah badai matahari dahsyat menghantam Bumi. Namun pita merah terang itu bukanlah aurora, melainkan sesuatu yang jauh lebih langka.
Fenomena yang tidak biasa ini dikenal sebagai stable aurora red arc (SAR). Namun terlepas dari namanya, fenomena ini bukanlah aurora. Tidak seperti aurora, yang muncul ketika radiasi matahari mengeksitasi molekul gas di bagian atas atmosfer, SAR terbentuk ketika gas di atmosfer menjadi sangat panas oleh sistem arus cincin bumi, sebuah lingkaran arus listrik besar yang mengelilingi Bumi. Kedua fenomena ini menjadi lebih mungkin terjadi setelah badai matahari melemahkan magnetosfer Bumi.
6. Awan pelangi
Awan warna-warni ini terlihat bersinar di langit malam di atas Kutub Utara. Awan yang dikenal sebagai awan stratosfer kutub (PSC), hanya terbentuk di stratosfer, lapisan kedua atmosfer, pada suhu di bawah minus 114 derajat Fahrenheit (minus 81 derajat Celsius).
Biasanya, stratosfer terlalu kering untuk membentuk awan, namun pada suhu yang sangat rendah, molekul air yang tersebar luas mulai menyatu menjadi kristal es kecil yang menjadi awan.
Saat sinar matahari menyinari awan kristal ini, ia tersebar, menciptakan berbagai panjang gelombang cahaya berbeda, yang memberi warna pelangi pada awan. Karena ketinggian awan yang ekstrem, sinar matahari dapat mengenai kristal dan menyebar di atas pengamat meskipun matahari berada di luar cakrawala, saat itulah awan tampak paling terang.
7. Garis laser hijau terang
Gambar ini ditangkap oleh teleskop di puncak tertinggi Hawaii, Mauna Kea, menunjukkan garis laser hijau terang berkedip di langit malam. Garis-garis yang muncul satu demi satu hanya bertahan sekitar satu detik, mirip garis kode komputer di film Matrix.
Garis tersebut ternyata berasal dari laser yang ditembakkan dari satelit ICESat-2 milik NASA, yang mengukur jumlah es di kriosfer bumi. Yaitu, bagian bumi yang tertutup oleh curah hujan padat, termasuk salju, es laut, es danau dan sungai, gunung es, gletser, lapisan es dan rak es.
8. Cahaya aneh mirip aurora
Cahaya aneh mirip aurora ini akibat peningkatan kecepatan emisi termal yang kuat atau strong thermal emission velocity enhancement (STEVE). Fenomena ini muncul di langit beberapa negara bagian Amerika Serikat setelah badai matahari besar pada awal 2023.
STEVE adalah fenomena langka yang menciptakan pita cahaya padat yang menggantung di udara hingga satu jam. Pita tersebut tercipta oleh aliran plasma panas, atau gas terionisasi, yang menerobos magnetosfer bumi yang melemah selama badai matahari. Aliran plasma seragam dan konstan, artinya gas yang sama tetap tereksitasi dan terus menerus mengeluarkan cahaya yang sama.
STEVE dapat terjadi jauh dari kutub bumi dibandingkan dengan aurora yang cenderung muncul, meskipun para ilmuwan masih belum yakin penyebabnya.
9. Cincin pelangi yang bersinar
Fenomena cincin pelangi muncul di Finlandia. Cincin warna-warni di langit ini dikenal sebagai korona serbuk sari, terbentuk ketika sinar matahari menghamburkan ribuan butir serbuk sari di udara. Hal ini menciptakan pola difraksi, di mana panjang gelombang cahaya individual saling meniadakan dan hanya memungkinkan warna tertentu terlihat.
Serbuk sari pada gambar berasal dari pohon pinus (Pinus sylvestris), yang memiliki kantung udara yang membantunya mengapung (sekaligus membuatnya terlihat seperti telinga Mickey Mouse).
Korona serbuk sari hanya muncul ketika konsentrasi serbuk sari sangat tinggi dan hanya dapat terlihat jelas ketika matahari atau bulan purnama tertutup sebagian.
10. Langit berdarah
Seberkas cahaya merah darah muncul di langit di atas Arizona setelah salah satu roket Falcon 9 milik SpaceX membuat lubang di ionosfer bumi.
Lubang ionosfer tercipta ketika roket tahap kedua membakar bahan bakar antara 200 dan 300 km di atas permukaan bumi. Pada ketinggian ini, karbon dioksida dan uap air dari knalpot roket menyebabkan atom oksigen terionisasi bergabung kembali atau terbentuk kembali menjadi molekul oksigen diatomik, sehingga menciptakan celah dalam plasma. Hal ini menyebabkannya memancarkan energi dalam bentuk cahaya.
Lubang-lubang tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi manusia dan akan menutup secara alami beberapa jam setelah gas-gas yang terkombinasi kembali terionisasi.
Cahaya aneh memang lebih sering muncul di langit daripada yang disadari kebanyakan orang. Dari cincin mirip UFO hingga langit berwarna merah darah, berikut 10 fenomena aneh di langit dengan penjelasan ilmiah yang sangat sederhana, dikutip dari Live Science, Jumat (8/5/2023).
1. Cincin mirip UFO
Lingkaran warna merah mirip UFO muncul di langit kota Possagno di Italia pada 27 Maret 2023, hanya beberapa milidetik sebelum menghilang, sehingga mayoritas penduduk setempat tidak menyaksikannya. Namun, fenomena aneh di langit ini berhasil diabadikan oleh fotografer Valter Binotto.
Fenomena aneh di langit ini disebut emisi cahaya dan gangguan frekuensi sangat rendah akibat sumber pulsa elektromagnetik atau disingkat ELVE. Menurut Spaceweather.com, ELVE adalah jenis gangguan stratosfer/mesosfer langka yang diakibatkan oleh elektrifikasi badai petir yang intens (SPRITE).
Cincin merah terbentuk ketika gelombang elektromagnetik yang dilepaskan oleh petir menghantam ionosfer bumi, bagian atmosfer atas yang terionisasi dan membentang antara 50 dan 400 mil (80 dan 644 km) di atas permukaan tanah. Sementara warna merah dihasilkan oleh atom nitrogen yang tereksitasi di ionosfer.
Baca Juga
Namun, cincin merah ini sebenarnya tidak terletak di atas kota. Sebaliknya, lingkaran besar yang berdiameter sekitar 360 kilometer itu berkedip di atas Italia tengah dan sebagian Laut Adriatik. Hanya sudut pandang yang dipaksakan yang membuat cincin itu tampak seperti tergantung di atas kota Possagno.
Fenomena aneh di langit ini bukan pertama kalinya. Pada Februari 2021, peristiwa serupa muncul di Hawaii. Kemudian pada April 2013, juga muncul di Nebraska.
2. Busur dan lingkaran cahaya
Fenomena aneh di langit ini diabadikan oleh seorang astronom di Queen's University Belfast di Irlandia Utara. Terlihat dalam gambar serangkaian busur dan lingkaran cahaya spektakuler yang bersinar mengelilingi matahari.
Cahaya seperti ini diciptakan oleh sinar matahari yang menyinari jutaan kristal es kecil yang posisinya sempurna di bagian atas atmosfer. Miniatur kristal heksagonal membiaskan cahaya mirip dengan prisma, dan ketika angin kencang mengarahkannya ke arah yang sama, cahaya yang dibelokkannya digabungkan untuk menghasilkan garis cahaya.
Foto tersebut menunjukkan setidaknya tiga fenomena optik yang berbeda. Pertama, lingkaran cahaya 22 derajat, yaitu lingkaran besar yang mengelilingi matahari. Kedua, sepasang sundogs, titik terang di setiap sisi lingkaran cahaya 22 derajat. Ketiga, lingkaran parhelik lengkap, garis yang membagi dua lingkaran, merupakan pemandangan paling langka dari jenis fenomena ini.
Semua fenomena ini relatif umum terjadi, namun sangat jarang melihat semuanya secara bersamaan.
3. Gumpalan biru di langit
Seorang astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengambil gambar dua gumpalan cahaya biru aneh yang berkilauan di atmosfer Bumi. Menariknya, kedua gumpalan tersebut sama sekali tidak berhubungan satu sama lain dan hanya terjadi pada waktu yang sama.
Gumpalan cahaya di bagian bawah gambar adalah sambaran petir besar yang terjadi di dekat celah melingkar besar di bagian atas awan. Hal ini menyebabkan petir menerangi dinding sekitar struktur mirip kaldera yang berawan, menciptakan cincin bercahaya yang mencolok.
Gumpalan biru di kanan atas gambar adalah hasil distorsi cahaya bulan. Orientasi bulan terhadap ISS berarti cahaya yang dipantulkan kembali dari matahari melewati atmosfer planet, mengubahnya menjadi gumpalan biru cerah dengan lingkaran cahaya kabur.
4. Pusaran cahaya di langit
Pusaran cahaya biru ini muncul di langit kota Alaska, untuk sesaat mencuri perhatian dari tampilan aurora yang kuat. Tapi benda aneh berbentuk spiral itu tidak ada hubungannya dengan cahaya kutub.
Spiral bercahaya ini terbuat dari bahan bakar roket beku yang dikeluarkan oleh tahap kedua yang berputar cepat dan terpisah dari salah satu roket Falcon 9 milik SpaceX. Karena letaknya yang tinggi, bahan bakar beku tersebut memantulkan sinar matahari kembali ke Bumi, membuatnya menonjol di langit malam. Cahaya seperti ini dapat bertahan selama beberapa menit sebelum kristal bahan bakar yang membeku menyebar.
Pusaran cahaya serupa juga terekam terbentuk dan kemudian menghilang di langit malam di atas Hawaii. Para astronom menjuluki cahaya yang berputar-putar itu sebagai spiral SpaceX dan yakin bahwa cahaya tersebut akan menjadi lebih umum seiring dengan meningkatnya jumlah peluncuran SpaceX.
5. Busur berwarna merah darah
Garis cahaya merah terang muncul di langit di atas sebagian Skandinavia setelah badai matahari dahsyat menghantam Bumi. Namun pita merah terang itu bukanlah aurora, melainkan sesuatu yang jauh lebih langka.
Fenomena yang tidak biasa ini dikenal sebagai stable aurora red arc (SAR). Namun terlepas dari namanya, fenomena ini bukanlah aurora. Tidak seperti aurora, yang muncul ketika radiasi matahari mengeksitasi molekul gas di bagian atas atmosfer, SAR terbentuk ketika gas di atmosfer menjadi sangat panas oleh sistem arus cincin bumi, sebuah lingkaran arus listrik besar yang mengelilingi Bumi. Kedua fenomena ini menjadi lebih mungkin terjadi setelah badai matahari melemahkan magnetosfer Bumi.
6. Awan pelangi
Awan warna-warni ini terlihat bersinar di langit malam di atas Kutub Utara. Awan yang dikenal sebagai awan stratosfer kutub (PSC), hanya terbentuk di stratosfer, lapisan kedua atmosfer, pada suhu di bawah minus 114 derajat Fahrenheit (minus 81 derajat Celsius).
Biasanya, stratosfer terlalu kering untuk membentuk awan, namun pada suhu yang sangat rendah, molekul air yang tersebar luas mulai menyatu menjadi kristal es kecil yang menjadi awan.
Saat sinar matahari menyinari awan kristal ini, ia tersebar, menciptakan berbagai panjang gelombang cahaya berbeda, yang memberi warna pelangi pada awan. Karena ketinggian awan yang ekstrem, sinar matahari dapat mengenai kristal dan menyebar di atas pengamat meskipun matahari berada di luar cakrawala, saat itulah awan tampak paling terang.
7. Garis laser hijau terang
Gambar ini ditangkap oleh teleskop di puncak tertinggi Hawaii, Mauna Kea, menunjukkan garis laser hijau terang berkedip di langit malam. Garis-garis yang muncul satu demi satu hanya bertahan sekitar satu detik, mirip garis kode komputer di film Matrix.
Garis tersebut ternyata berasal dari laser yang ditembakkan dari satelit ICESat-2 milik NASA, yang mengukur jumlah es di kriosfer bumi. Yaitu, bagian bumi yang tertutup oleh curah hujan padat, termasuk salju, es laut, es danau dan sungai, gunung es, gletser, lapisan es dan rak es.
8. Cahaya aneh mirip aurora
Cahaya aneh mirip aurora ini akibat peningkatan kecepatan emisi termal yang kuat atau strong thermal emission velocity enhancement (STEVE). Fenomena ini muncul di langit beberapa negara bagian Amerika Serikat setelah badai matahari besar pada awal 2023.
STEVE adalah fenomena langka yang menciptakan pita cahaya padat yang menggantung di udara hingga satu jam. Pita tersebut tercipta oleh aliran plasma panas, atau gas terionisasi, yang menerobos magnetosfer bumi yang melemah selama badai matahari. Aliran plasma seragam dan konstan, artinya gas yang sama tetap tereksitasi dan terus menerus mengeluarkan cahaya yang sama.
STEVE dapat terjadi jauh dari kutub bumi dibandingkan dengan aurora yang cenderung muncul, meskipun para ilmuwan masih belum yakin penyebabnya.
Baca Juga
9. Cincin pelangi yang bersinar
Fenomena cincin pelangi muncul di Finlandia. Cincin warna-warni di langit ini dikenal sebagai korona serbuk sari, terbentuk ketika sinar matahari menghamburkan ribuan butir serbuk sari di udara. Hal ini menciptakan pola difraksi, di mana panjang gelombang cahaya individual saling meniadakan dan hanya memungkinkan warna tertentu terlihat.
Serbuk sari pada gambar berasal dari pohon pinus (Pinus sylvestris), yang memiliki kantung udara yang membantunya mengapung (sekaligus membuatnya terlihat seperti telinga Mickey Mouse).
Korona serbuk sari hanya muncul ketika konsentrasi serbuk sari sangat tinggi dan hanya dapat terlihat jelas ketika matahari atau bulan purnama tertutup sebagian.
10. Langit berdarah
Seberkas cahaya merah darah muncul di langit di atas Arizona setelah salah satu roket Falcon 9 milik SpaceX membuat lubang di ionosfer bumi.
Lubang ionosfer tercipta ketika roket tahap kedua membakar bahan bakar antara 200 dan 300 km di atas permukaan bumi. Pada ketinggian ini, karbon dioksida dan uap air dari knalpot roket menyebabkan atom oksigen terionisasi bergabung kembali atau terbentuk kembali menjadi molekul oksigen diatomik, sehingga menciptakan celah dalam plasma. Hal ini menyebabkannya memancarkan energi dalam bentuk cahaya.
Lubang-lubang tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi manusia dan akan menutup secara alami beberapa jam setelah gas-gas yang terkombinasi kembali terionisasi.
(msf)