Sampah Jadi Masalah Serius, Inovasi Pengelolaan Limbah Jadi Nilai Tambah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengelolaan limbah dan sampah harus ditangani serius. Diperlukan manajemen pengelolaan yang inovatif.
Sampah masih menjadi masalah serius. Diperlukan manajemen pengelolaan sampah yang inovatif dan bernilai tambah seperti yang dilakukan penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (ICT) , Lintasarta dalam mengedukasi pengelolaan limbah.
Lintasarta League 2023 digelar bertujuan untuk menegaskan komitmen ini dengan mengintegrasikan program CSR Lintasarta di Pilar Cinta Bumi, Pilar Sehat, dan Pilar Pendidikan yang komprehensif.
.
Bekerjasama dengan Waste4Change, organisasi pengelolaan limbah yang terkemuka pada acara ini, serta Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Tangerang Selatan, kegiatan-kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran para karyawan tentang manajemen limbah yang bertanggung jawab serta keterlibatan dalam kegiatan kemanusiaan.
" Bersama Waste4Change, kami mengambil langkah yang signifikan untuk menanamkan budaya pengelolaan limbah sampah yang bertanggung jawab di dalam organisasi kami,'' Triharry Darmawan Oetji, Corporate Secretary General Manager Lintasarta.
Triharry mengatakan tidak berhenti sampai disitu, hasil dari limbah tersebut akan diolah kembali menjadi barang-barang yang bernilai guna dan akan dikonversi ke sejumlah dana yang akan didonasikan ke sekolah sekitar tempat pembuangan sampah di Jakarta dalam upaya untuk membantu dunia pendidikan.
'' Begitu juga dengan PMI, donor darah ini telah rutin kami lakukan dalam beberapa tahun dan pertama kalinya setelah pandemi, akhirnya bisa kita adakan lagi dengan antusiasme yang tinggi dari teman-teman karyawan,” tuturnya.
Selain itu, Waste4Change juga aktif mengelola limbah yang dihasilkan selama acara Lintasarta League. Dari kegiatan tersebut, didapatkan sekitar 92,2 kilogram sampah yang terdiri dari 57,7 kilogram sampah anorganik, 16,8 kilogram sampah organik, dan 17,7 kilogram sampah jenis lain.
Sampah masih menjadi masalah serius. Diperlukan manajemen pengelolaan sampah yang inovatif dan bernilai tambah seperti yang dilakukan penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (ICT) , Lintasarta dalam mengedukasi pengelolaan limbah.
Lintasarta League 2023 digelar bertujuan untuk menegaskan komitmen ini dengan mengintegrasikan program CSR Lintasarta di Pilar Cinta Bumi, Pilar Sehat, dan Pilar Pendidikan yang komprehensif.
.
Bekerjasama dengan Waste4Change, organisasi pengelolaan limbah yang terkemuka pada acara ini, serta Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Tangerang Selatan, kegiatan-kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran para karyawan tentang manajemen limbah yang bertanggung jawab serta keterlibatan dalam kegiatan kemanusiaan.
" Bersama Waste4Change, kami mengambil langkah yang signifikan untuk menanamkan budaya pengelolaan limbah sampah yang bertanggung jawab di dalam organisasi kami,'' Triharry Darmawan Oetji, Corporate Secretary General Manager Lintasarta.
Triharry mengatakan tidak berhenti sampai disitu, hasil dari limbah tersebut akan diolah kembali menjadi barang-barang yang bernilai guna dan akan dikonversi ke sejumlah dana yang akan didonasikan ke sekolah sekitar tempat pembuangan sampah di Jakarta dalam upaya untuk membantu dunia pendidikan.
'' Begitu juga dengan PMI, donor darah ini telah rutin kami lakukan dalam beberapa tahun dan pertama kalinya setelah pandemi, akhirnya bisa kita adakan lagi dengan antusiasme yang tinggi dari teman-teman karyawan,” tuturnya.
Selain itu, Waste4Change juga aktif mengelola limbah yang dihasilkan selama acara Lintasarta League. Dari kegiatan tersebut, didapatkan sekitar 92,2 kilogram sampah yang terdiri dari 57,7 kilogram sampah anorganik, 16,8 kilogram sampah organik, dan 17,7 kilogram sampah jenis lain.
(wbs)