Atasi Sampah Plastik, Ahli Minta 95% Kemasan Harus Dapat Didaur Ulang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sampah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan yang paling mendesak saat ini. Sampah plastik adalah bahan buatan manusia yang tidak mudah terurai oleh alam.
Hal ini menyebabkan sampah plastik dapat bertahan di lingkungan selama ratusan atau bahkan ribuan tahun.
Salah satu untuk mengatasi masalah tersebut sebagaimana yang diupayakan Nestle Indonesia melalui inovasi studi kemasan guna ulang pertamanya.
Kemasan guna ulang tersebut dijadikan sebagai solusi alternatif kemasan sekali pakai untuk satu porsi sajian, yang telah diterapkan sejak Oktober lalu.
Studi ini bertujuan untuk mendorong konsumen mengembalikan kemasan produk yang telah digunakan sehingga dapat digunakan ulang.
Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Samer Chedid menyampaikan upaya pihaknya untuk terus berkontribusi dalam melindungi, memperbaiki, dan memperbaharui bumi melalui pengembangan kemasan berkelanjutan.
"Pengembangan solusi kemasan alternatif ini tidak saja menekankan pada aspek keberlanjutan lingkungan, namun juga tetap menjaga standar kualitas produk," ungkap Samer Chedid dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sementara, program studi kemasan guna ulang Nestle Indonesia dan Koinpack by Alner ini akan berlangsung selama kurang lebih 4 bulan, dan melakukan monitoring perilaku.
"Tingkat pengembalian kemasan pasca konsumsi sangat penting dalam studi ini agar dapat digunakan kembali sehingga dapat mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai," kata CEO Alner, Bintang Ekananda.
Hal ini menyebabkan sampah plastik dapat bertahan di lingkungan selama ratusan atau bahkan ribuan tahun.
Salah satu untuk mengatasi masalah tersebut sebagaimana yang diupayakan Nestle Indonesia melalui inovasi studi kemasan guna ulang pertamanya.
Kemasan guna ulang tersebut dijadikan sebagai solusi alternatif kemasan sekali pakai untuk satu porsi sajian, yang telah diterapkan sejak Oktober lalu.
Studi ini bertujuan untuk mendorong konsumen mengembalikan kemasan produk yang telah digunakan sehingga dapat digunakan ulang.
Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Samer Chedid menyampaikan upaya pihaknya untuk terus berkontribusi dalam melindungi, memperbaiki, dan memperbaharui bumi melalui pengembangan kemasan berkelanjutan.
"Pengembangan solusi kemasan alternatif ini tidak saja menekankan pada aspek keberlanjutan lingkungan, namun juga tetap menjaga standar kualitas produk," ungkap Samer Chedid dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sementara, program studi kemasan guna ulang Nestle Indonesia dan Koinpack by Alner ini akan berlangsung selama kurang lebih 4 bulan, dan melakukan monitoring perilaku.
"Tingkat pengembalian kemasan pasca konsumsi sangat penting dalam studi ini agar dapat digunakan kembali sehingga dapat mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai," kata CEO Alner, Bintang Ekananda.