Cahaya Aneh Gempa Maroko Ternyata Fenomena Lama yang Berulang

Senin, 18 September 2023 - 08:48 WIB
loading...
A A A
Sebuah video yang diambil di Tiongkok sesaat sebelum gempa bumi Sichuan pada 2008 menunjukkan awan bercahaya mengambang di langit.

Untuk lebih memahami cahaya gempa, Derr dan rekan-rekannya mengumpulkan informasi tentang 65 gempa bumi di Amerika dan Eropa yang terkait dengan laporan terpercaya tentang cahaya gempa yang berasal dari tahun 1600. Mereka membagikan hasil penelitiannya dalam makalah tahun 2014 yang diterbitkan di jurnal Seismological Research Letters.

Para peneliti menemukan sekitar 80 persen kejadian yang diteliti teramati pada gempa bumi dengan magnitudo lebih besar dari 5,0. Dalam kebanyakan kasus, fenomena tersebut diamati sesaat sebelum atau selama peristiwa seismik, dan terlihat hingga jarak 600 kilometer (372,8 mil) dari pusat gempa.



Gempa bumi, terutama yang berkekuatan besar, kemungkinan besar terjadi di sepanjang atau di sekitar daerah pertemuan lempeng tektonik. Namun, studi tahun 2014 menemukan bahwa sebagian besar gempa bumi yang terkait dengan fenomena cahaya terjadi di dalam lempeng tektonik, bukan di perbatasan lempeng tektonik.

Selain itu, cahaya gempa lebih mungkin terjadi di atau dekat lembah keretakan, tempat di mana – pada suatu saat di masa lalu – kerak bumi telah terkoyak, sehingga menciptakan wilayah dataran rendah memanjang yang terletak di antara dua blok daratan yang lebih tinggi.

Penyebab Cahaya Gempa

Friedemann Freund, kolaborator Derr dan asisten profesor di Universitas San Jose dan mantan peneliti di Pusat Penelitian Ames NASA, telah mengemukakan satu teori tentang cahaya gempa.

Freund menjelaskan ketika cacat atau kotoran tertentu pada kristal batuan terkena tekanan mekanis, misalnya selama penumpukan tekanan tektonik sebelum atau selama gempa bumi besar, maka cacat tersebut akan langsung pecah dan menghasilkan listrik.

Batuan adalah isolator yang jika diberi tekanan mekanis akan menjadi semikonduktor.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1380 seconds (0.1#10.140)