Terungkap, Manusia Purba Sudah Memakai Sepatu Modern

JAKARTA - Analisis baru terhadap jejak kaki kuno di Afrika Selatan menunjukkan manusia sudah memakai alas kaki bersol keras mirip sepatu.

Karakteristik unik dari cetakan yang terpelihara dengan baik ini memberikan bukti bahwa manusia purba menggunakan sepatu untuk melindungi kaki dari batu selama Zaman Batu Tengah. Kendati demikian, para peneliti masih ragu mengambil kesimpulan tegas terkait penggunaan alas kaki selama periode tersebut.

Para penulis penelitian ini memeriksa tanda-tanda yang tertinggal pada lempengan batu di tiga lokasi berbeda di pantai Cape, tidak ada satupun yang memiliki penanggalan langsung. Namun, berdasarkan usia batuan dan sedimen lain di dekatnya, para peneliti percaya jejak yang ditemukan di situs Kleinkrantz berusia antara 79.000 dan 148.000 tahun.

Jejak kaki tersebut tidak menunjukkan jari kaki, membedakannya dari tanda-tanda bertelanjang kaki. Sebaliknya menunjukkan ujung anterior yang membulat, tepian yang tajam, dan kemungkinan bukti adanya titik pengikat tali.



Tanda serupa yang diperkirakan telah ditinggalkan antara 73.000 dan 136.000 tahun lalu ditemukan di situs Goukamma.

Dikutip dari Indy100, Senin (17/9/2023), para peneliti menyimpulkan dalam semua kasus, jejak yang diklaim memiliki dimensi yang secara umum konsisten dengan jejak hominin. Ukuran jejak kaki juga tampak sesuai dengan jejak pembuat kaki remaja atau hominin dewasa berukuran kecil.

Sebagai metode menguji kesimpulan, para peneliti membuat jejak kaki sendiri menggunakan sandal menyerupai dua pasang sepatu berbeda yang digunakan secara historis oleh masyarakat Pribumi San di Afrika Selatan. Kedua pasangan sandal yang menjadi dasar para peneliti saat ini disimpan di museum.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alas kaki bersol keras di pasir basah meninggalkan bekas seperti tanda di Kleinkrantz. Tepiannya tajam, tidak ada bekas jari kaki, dan lekukan di mana tali kulit bertemu dengan solnya.

“Meskipun kami tidak mempertimbangkan bukti yang konklusif, kami menafsirkan ketiga situs tersebut menunjukkan adanya pembuat jejak kaki hominin bersepatu yang menggunakan sandal bersol keras,” tulis para peneliti.