Lebah Terbesar di Dunia yang Dianggap Punah Kembali Ditemukan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama beberapa dekade, lebah raksasa Wallace dengan rentang sayap 2½ inci dianggap telah punah. Lebah Wallace yang merupakan lebah terbesar di dunia ini belum pernah terlihat di alam liar sejak tahun 1981.
Nama lebah ini diambil dari nama peneliti Amerika Alfred Russell Wallace, yang menemukan spesies besar ini di Indonesia. Menurut Search for Lost Species, lebah raksasa Wallace adalah spesies kedua dalam daftar 25 spesies paling dicari yang ditemukan.
Pada bulan Januari 2019, sekelompok peneliti dari Global Wildlife Conservation berangkat untuk menemukan lebah yang sulit ditangkap dan memecahkan misteri tersebut untuk selamanya.
Bagi sebagian besar ekspedisi, segala sesuatunya tidak tampak menjanjikan. Namun pada hari terakhir upaya tim, mereka melihat sarang sekitar 8 kaki dari tanah.
Fotografer Clay Bolt memanjat pohon untuk melihat lebih dekat. Dan di sanalah ditemukan seekor lebah Wallace, lebah betina pemalu yang panjangnya sebesar ibu jari Clay. Clay menyebut penemuan ini sebagai hal paling luar biasa.
Setelah berjam-jam menunggu lebah tersebut terbang keluar dari sarangnya, tim menggelitiknya menggunakan sehelai rumput. Clay menangkap rekaman yang telah ditunggu-tunggu olehnya dan banyak ilmuwan.
Nama lebah ini diambil dari nama peneliti Amerika Alfred Russell Wallace, yang menemukan spesies besar ini di Indonesia. Menurut Search for Lost Species, lebah raksasa Wallace adalah spesies kedua dalam daftar 25 spesies paling dicari yang ditemukan.
Pada bulan Januari 2019, sekelompok peneliti dari Global Wildlife Conservation berangkat untuk menemukan lebah yang sulit ditangkap dan memecahkan misteri tersebut untuk selamanya.
Bagi sebagian besar ekspedisi, segala sesuatunya tidak tampak menjanjikan. Namun pada hari terakhir upaya tim, mereka melihat sarang sekitar 8 kaki dari tanah.
Fotografer Clay Bolt memanjat pohon untuk melihat lebih dekat. Dan di sanalah ditemukan seekor lebah Wallace, lebah betina pemalu yang panjangnya sebesar ibu jari Clay. Clay menyebut penemuan ini sebagai hal paling luar biasa.
Setelah berjam-jam menunggu lebah tersebut terbang keluar dari sarangnya, tim menggelitiknya menggunakan sehelai rumput. Clay menangkap rekaman yang telah ditunggu-tunggu olehnya dan banyak ilmuwan.
(msf)