Udumbara, Bunga dari Surga yang Mekar 3.000 Tahun Sekali

Selasa, 26 September 2023 - 11:28 WIB
loading...
Udumbara, Bunga dari Surga yang Mekar 3.000 Tahun Sekali
Bunga Udumbara seringkali dijadikan obyek lukisan dan cerita rakyat. (Foto: dsfantiquejewelry)
A A A
JAKARTA - Bunga Udumbara dikenal sebagai bunga dari surga yang hanya mekar 3.000 tahun sekali. Bunga Udumbara atau biasa disebut Youtan Poluo ini punya batang ramping yang kuat dengan bunga kecil nan harum.

Bunga ini dapat tumbuh di mana saja, seperti di kayu, daun, tanah, dan logam. Berikut mitos dan fakta menarik dari bunga Udumbara dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (26/9/2023).

1. Membawa Keberuntungan

Menurut legenda Buddha, bunga Udumbara muncul menandai kedatangan Raja Suci Pemutar Roda yang dipercaya dapat memberikan keselamatan kepada semua orang.

Bunga Udumbara juga dikatakan sebagai bunga dari hasil fenomena keberuntungan supranatural dan bunga surgawi yang tidak akan ditemukan di dunia, sehingga muncullah sebutan bunga dari surga.


2. Bunga dari Surga

Bunga Udumbara berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “bunga dari surga”. Nama bunga dari surga didapatkan karena membutuhkan waktu 3.000 tahun untuk tumbuh dan mekar.

3. Pertama Kali Ditemukan di China

Bunga Udumbara pertama kali ditemukan pada 2007 di China. Bunga ini ditemukan oleh petani asal Provinsi Liaoning Timur Laut China di pipa logam kebunnya sebanyak 38 bunga.

4. Bentuk dan Ukuran

Bunga Udumbara sangat kecil, dengan diameter hanya sekitar 0,5 - 1 cm. Bunga ini memiliki kelopak halus dan tipis berwarna putih serta memiliki kelopak yang tersusun rapat dan berbentuk seperti bintang.


5. Tumbuhan Parasit

Bunga Udumbara dapat tumbuh di berbagai tempat seperti tanah, kayu, dan logam, sehingga bunga ini disebut sebagai tumbuhan parasit. Bunga Udumbara juga tidak memiliki akar dan mengambil nutrisi dari tanaman inangnya.

Meskipun belum ada bukti ilmiah yang mendukung pengembangan bunga Udumbara, bunga ini tetap menjadi bunga langka yang menarik. Bunga ini juga seringkali dijadikan obyek lukisan dan cerita rakyat.

MG/Vina Karlameta Suhandi
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1670 seconds (0.1#10.140)