Nitazene Narkoba Baru Buatan China yang Lebih Berbahaya dari Fentanil
loading...
A
A
A
LONDON - Jenis obat opioid atau sintetik yang dijuluki 'Frankenstein' yang diperkirakan 40 kali lebih berbahaya daripada fentanil mengkhawatirkan Inggris.
Disebut nitazene , obat tersebut diproduksi di laboratorium ilegal di China dan diselundupkan ke Inggris menggunakan jaringan kriminal.
Seperti dilansir dari Daily Mail, Minggu (1/10/2023), Narkoba sintetis yang dicampur dengan heroin karena harganya yang murah telah meningkatkan jumlah overdosis dan kematian dalam beberapa bulan terakhir.
Selain dicampur dengan obat lain, nitazene juga dijual dalam bentuk pil oksikodon atau bubuk Xanax, menurut beberapa badan amal anti-narkoba.
Para ahli mengatakan kepada MailOnline bahwa peningkatan penggunaan nitazene di Inggris 'sangat mengkhawatirkan' mengingat obat yang sangat adiktif ini ditemukan di banyak wilayah.
“Kebanyakan pecandu menyadari bahwa mereka menggunakan nitazene dibandingkan heroin ketika mereka sekarat dan itu sudah terlambat,” kata mereka.
Nitazene awalnya diproduksi sebagai obat penghilang rasa sakit oleh perusahaan farmasi Swiss Ciba pada tahun 1950an tetapi tidak pernah dipasarkan.
Namun zat ini baru muncul di kalangan pecandu di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir dan dijuluki opioid Frankenstein karena efeknya yang kuat.
Obat ini diyakini telah tiba di Inggris dua tahun lalu ketika Badan Kejahatan Nasional (National Crime Agency) pertama kali menemukannya di antara para pecandu yang menggunakan obat tersebut secara berlebihan.
Tersedia dalam bentuk bubuk, tablet, dan cair, nitazene disuntikkan, ditelan, diletakkan di bawah lidah, dihirup atau diisap menggunakan alat vape.
Disebut nitazene , obat tersebut diproduksi di laboratorium ilegal di China dan diselundupkan ke Inggris menggunakan jaringan kriminal.
Seperti dilansir dari Daily Mail, Minggu (1/10/2023), Narkoba sintetis yang dicampur dengan heroin karena harganya yang murah telah meningkatkan jumlah overdosis dan kematian dalam beberapa bulan terakhir.
Selain dicampur dengan obat lain, nitazene juga dijual dalam bentuk pil oksikodon atau bubuk Xanax, menurut beberapa badan amal anti-narkoba.
Para ahli mengatakan kepada MailOnline bahwa peningkatan penggunaan nitazene di Inggris 'sangat mengkhawatirkan' mengingat obat yang sangat adiktif ini ditemukan di banyak wilayah.
“Kebanyakan pecandu menyadari bahwa mereka menggunakan nitazene dibandingkan heroin ketika mereka sekarat dan itu sudah terlambat,” kata mereka.
Nitazene awalnya diproduksi sebagai obat penghilang rasa sakit oleh perusahaan farmasi Swiss Ciba pada tahun 1950an tetapi tidak pernah dipasarkan.
Namun zat ini baru muncul di kalangan pecandu di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir dan dijuluki opioid Frankenstein karena efeknya yang kuat.
Obat ini diyakini telah tiba di Inggris dua tahun lalu ketika Badan Kejahatan Nasional (National Crime Agency) pertama kali menemukannya di antara para pecandu yang menggunakan obat tersebut secara berlebihan.
Tersedia dalam bentuk bubuk, tablet, dan cair, nitazene disuntikkan, ditelan, diletakkan di bawah lidah, dihirup atau diisap menggunakan alat vape.