Nitazene Narkoba Baru Buatan China yang Lebih Berbahaya dari Fentanil
loading...
A
A
A
Obat tersebut menimbulkan rasa 'lalok', menghilangkan rasa sakit, membuat rileks dan tertidur. Namun, hal itu juga menyebabkan pengonsumsinya berkeringat, gatal dan mual.
Nitazene meniru efek obat alami seperti morfin dan sering dicampur untuk menghasilkan koktail yang mematikan.
Pengguna biasanya tidak tahu bahwa mereka menggunakan nitazene dan polisi menemukan bahwa beberapa pecandu yang mengira mereka menggunakan heroin sebenarnya menggunakan nitazene yang dicampur dengan parasetamol dan kafein.
Pada tahun 2021 saja, sebanyak 24 kematian dikaitkan dengan isotonitazene yang merupakan salah satu jenis nitazene di Inggris.
Klinik rehabilitasi menyatakan bahwa nitazene berasal dari laboratorium ilegal di China.
Para ahli mengatakan laboratorium ini mengobrak-abrik makalah penelitian dalam upaya awal untuk memproduksi obat sintetis dan secara tidak sengaja menemukan nitazene, yang lebih murah untuk diproduksi dibandingkan obat sintetis fentanil.
Fentanyl sendiri banyak disukai para bandar narkoba karena harganya yang lebih murah dibandingkan heroin.
Meningkatnya penggunaan nitazene di Inggris disebabkan oleh tindakan keras pemerintah Taliban terhadap tanaman opium di Afghanistan. Negara tersebut disebut-sebut merupakan pemasok utama heroin bagi Inggris.
Kelangkaan heroin memaksa kelompok kriminal mencari alternatif lain.
Sekitar 40 kematian terkait obat-obatan sintetis tercatat di Inggris dan Wales setiap minggunya, namun terjadi peningkatan overdosis dengan sejumlah kasus yang berakhir dengan kematian dalam beberapa waktu terakhir.
Nitazene meniru efek obat alami seperti morfin dan sering dicampur untuk menghasilkan koktail yang mematikan.
Pengguna biasanya tidak tahu bahwa mereka menggunakan nitazene dan polisi menemukan bahwa beberapa pecandu yang mengira mereka menggunakan heroin sebenarnya menggunakan nitazene yang dicampur dengan parasetamol dan kafein.
Pada tahun 2021 saja, sebanyak 24 kematian dikaitkan dengan isotonitazene yang merupakan salah satu jenis nitazene di Inggris.
Klinik rehabilitasi menyatakan bahwa nitazene berasal dari laboratorium ilegal di China.
Para ahli mengatakan laboratorium ini mengobrak-abrik makalah penelitian dalam upaya awal untuk memproduksi obat sintetis dan secara tidak sengaja menemukan nitazene, yang lebih murah untuk diproduksi dibandingkan obat sintetis fentanil.
Fentanyl sendiri banyak disukai para bandar narkoba karena harganya yang lebih murah dibandingkan heroin.
Meningkatnya penggunaan nitazene di Inggris disebabkan oleh tindakan keras pemerintah Taliban terhadap tanaman opium di Afghanistan. Negara tersebut disebut-sebut merupakan pemasok utama heroin bagi Inggris.
Kelangkaan heroin memaksa kelompok kriminal mencari alternatif lain.
Sekitar 40 kematian terkait obat-obatan sintetis tercatat di Inggris dan Wales setiap minggunya, namun terjadi peningkatan overdosis dengan sejumlah kasus yang berakhir dengan kematian dalam beberapa waktu terakhir.