Rusia Bikin Senjata Baru Rudal Burevestnik, Gunakan Mesin Ramjet Nuklir Berjangkauan Global

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 19:14 WIB
loading...
Rusia Bikin Senjata...
Rusia terus mengembangkan senjata baru yang disebut rudal Burevestnik 9M730 dan telah menjalani pengujian tembak. Foto/Defense Express/Bulgarian Military
A A A
MOSKOW - Rusia terus mengembangkan senjata baru yang disebut rudal Burevestnik 9M730 dan telah menjalani pengujian tembak. Desain rudal ini menggabungkan konfigurasi aerodinamis yang unik, termasuk mesin ramjet bertenaga nuklir.

Informasi tersebut dirilis pada 2 Oktober, bertepatan dengan pengumuman Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan Klub Diskusi Internasional Valdai bahwa rudal Burevestnik 9M730 berhasil diuji. Dikutip dari laman Bulgarian Military, Jumat (6/10/2023), menurut Putin, Rusia berada pada tahap akhir sebelum produksi massal senjata.

Vladimir Putin dan Kementerian Pertahanan Rusia telah menegaskan bahwa dimensi rudal tersebut sangat mirip dengan rudal jelajah Kh-101. Secara khusus, dilaporkan rudal Burevestnik 9M730 dilengkapi dengan unit tenaga nuklir mungil.



Presentasi resmi menunjukkan jangkauan operasionalnya yang luar biasa, jauh melampaui Kh-101. Presentasi tersebut juga menunjukkan bahwa rudal tersebut diluncurkan dari peluncur miring melalui pendorong roket yang dapat dilepas.

Pavel Ivanov dari VPK-news menunjukkan bahwa rudal jelajah tersebut berukuran satu setengah hingga dua kali ukuran Kh-101. Detail yang menarik adalah sayap Burevestnik dipasang di bagian atas, tidak seperti Kh-101.
Rusia Bikin Senjata Baru Rudal Burevestnik, Gunakan Mesin Ramjet Nuklir Berjangkauan Global


Ivanov juga mencatat adanya tonjolan unik yang mungkin disebabkan oleh udara yang dipanaskan oleh reaktor nuklir. Ivanov mengatakan, bahwa massa Burevestnik jauh melebihi massa Kh-101. Perbedaan signifikan ini menguatkan perkiraan rudal ini tak bisa diluncurkan dari pengebom Tu-160 dan Tu-95.

Rincian lebih lanjut tentang rudal Burevestnik disampaikan Nezavisimaya Gazeta yang menggambarkan sebagai roket termal nuklir, karena dilengkapi mesin pendorong berbahan bakar padat. Dimensi rudal saat peluncuran sepanjang 12 meter dan penerbangan 9 meter. Bagian hidung elips berukuran 1 meter × 1,5 meter.



Pakar militer Anton Lavrov dalam publikasi Izvestia menyebutkan desain Burevestnik menggunakan mesin ramjet. Hal menarik bahwa sistem ini berpotensi menggunakan gas buang radioaktif tidak seperti sistem propulsi nuklir tradisional.

Platform intelijen geopolitik Amerika, Stratfor, berhipotesis bahwa rudal Burevestnik mungkin secara fungsional menggabungkan mesin turbojet bersama dengan booster berbahan bakar cair. Sedangkan Kepala Intelijen Pertahanan (CDI) Inggris, James Hockenhull, menyebutkan rudal Burevestnik sebagai sistem rudal jelajah bertenaga nuklir sub-sonik dengan kemampuan menyerang dalam jangkauan global.

Bikin Waspada Amerika Serikat

Rusia Bikin Senjata Baru Rudal Burevestnik, Gunakan Mesin Ramjet Nuklir Berjangkauan Global

Pengujian rudal Burevestnik 9M730 ditulis oleh RedaktionsNetzwerk Deutschland (Jaringan Editorial Jerman atau RND) Jerman. Menurut sumber Amerika Serikat (AS) yang dikutip New York Times, Rusia telah menyiapkan lokasi uji khusus untuk rudal Burevestnik 9M730 di Arktik.

The Moscow Times melaporkan bahwa militer AS telah memantau wilayah uji coba rudal Burevestnik dengan cermat. Media Moskow merujuk pada pesawat AS yang terlihat di area uji coba.

Menurut The Moscow Times, pilot disarankan menghindari zona bahaya. Wilayah yang dimaksud adalah bagian Laut Barents dekat lokasi uji coba Pankovo di kepulauan Nova Zemlya telah dinyatakan sebagai “zona bahaya sementara”.



Dari uji coba itu diketahui salah satu masalah utama adalah sistem propulsi rudal. Burevestnik ditenagai oleh reaktor nuklir, menimbulkan tantangan signifikan dalam hal stabilitas dan pengendalian. Manajemen panas dan sistem pendingin reaktor terbukti bermasalah, menyebabkan panas berlebih dan potensi malfungsi.

Rudal ini mengandalkan navigasi canggih dan teknologi penargetan untuk mencapai sasaran yang dituju secara akurat. Namun, ada laporan kegagalan dalam sistem panduan rudal, yang mengakibatkan perhitungan lintasan tidak akurat dan sasaran meleset.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0993 seconds (0.1#10.140)