Ilmuwan Temukan Benda yang Bergerak Lebih Cepat dari Cahaya
loading...
A
A
A
Dalam penelitian mereka, tim tersebut menjelajahi kemungkinan menciptakan sumber cahaya berkecepatan tinggi berbasis akselerator plasma yang dapat menyaingi kecerahan laser elektron bebas yang lebih besar. Dengan menggunakan superkomputer dari European High Performance Computing Joint Undertaking, tim tersebut melakukan simulasi untuk memahami properti kuantumpartikel dalam plasma.
Akselerasi kuantumpartikel dapat seintensif yang diamati di sekitar lubang hitam. "Setiap elektron melakukan hal yang sama seperti hal kolektif," kata fisikawan di Instituto Superior Técnico di Portugal dan penulis utama studi ini, Bernardo Malaca, menjelaskan tentang penemuan kecepatan cahaya.
"Tidak ada elektron yang bergerak naik-turun dalam kasus kami, tetapi kami masih menghasilkan spektrum yang mirip dengan alat pendorong."
Para peneliti menyamakan kuantumpartikel dengan gelombang Meksiko, perilaku kolektif yang diamati di stadion olahraga di mana penggemar berdiri dan duduk dalam urutan terkoordinasi. Meskipun tidak ada individu yang bergerak secara lateral, perilaku kolektif memberi ilusi gelombang bergerak di sekitar tempat. Kuantumpartikel bekerja dengan cara yang serupa, tetapi dinamikanya dapat lebih ekstrem.
Perilaku kolektif ini memungkinkan kuantumpartikel untuk bergerak dengan kecepatan, termasuk kecepatan superluminal, yang potensial melebihi kecepatan cahaya. Akselerasi kuantumpartikel dapat seintensif yang diamati di sekitar lubang hitam.
Konsep kecepatan cahaya menjadi konsep mendasar dan penting dalam fisika. Ini mengacu pada kecepatan konstan dengan mana gelombang elektromagnetik, khususnya cahaya, bergerak melalui ruang hampa udara. Dalam ruang hampa, cahaya bergerak pada sekitar 299.792.458 meter per detik, yang sering dibulatkan menjadi sekitar 300.000 kilometer per detik atau 186.282 mil per detik.
Akselerasi kuantumpartikel dapat seintensif yang diamati di sekitar lubang hitam. "Setiap elektron melakukan hal yang sama seperti hal kolektif," kata fisikawan di Instituto Superior Técnico di Portugal dan penulis utama studi ini, Bernardo Malaca, menjelaskan tentang penemuan kecepatan cahaya.
"Tidak ada elektron yang bergerak naik-turun dalam kasus kami, tetapi kami masih menghasilkan spektrum yang mirip dengan alat pendorong."
Para peneliti menyamakan kuantumpartikel dengan gelombang Meksiko, perilaku kolektif yang diamati di stadion olahraga di mana penggemar berdiri dan duduk dalam urutan terkoordinasi. Meskipun tidak ada individu yang bergerak secara lateral, perilaku kolektif memberi ilusi gelombang bergerak di sekitar tempat. Kuantumpartikel bekerja dengan cara yang serupa, tetapi dinamikanya dapat lebih ekstrem.
Perilaku kolektif ini memungkinkan kuantumpartikel untuk bergerak dengan kecepatan, termasuk kecepatan superluminal, yang potensial melebihi kecepatan cahaya. Akselerasi kuantumpartikel dapat seintensif yang diamati di sekitar lubang hitam.
Konsep kecepatan cahaya menjadi konsep mendasar dan penting dalam fisika. Ini mengacu pada kecepatan konstan dengan mana gelombang elektromagnetik, khususnya cahaya, bergerak melalui ruang hampa udara. Dalam ruang hampa, cahaya bergerak pada sekitar 299.792.458 meter per detik, yang sering dibulatkan menjadi sekitar 300.000 kilometer per detik atau 186.282 mil per detik.
(msf)