Mirip Kisah Malin Kundang, Fenomena Alam Hutan Batu Naiad yang Menakjubkan

Selasa, 24 Oktober 2023 - 20:06 WIB
loading...
Mirip Kisah Malin Kundang,...
Batu Naiad terletak di antara Danau Koronia dan Danau Volvi, Yunani. (Foto: Greekcitytimes)
A A A
JAKARTA - Legenda Malin Kundang sangat populer di Indonesia. Menggambarkan sosok anak durhaka yang dikutuk menjadi batu oleh ibunya. Di Eropa ada situs serupa yang dibalut mitos anak menantu yang dikutuk mertua. Situs tersebut diberi nama Batu Naiad.

Monumen alam mengesankan yang dikenal sebagai Nymfopetres atau Batu Naiad terletak sekitar 50 kilometer dari Thessaloniki, di antara Danau Koronia dan Danau Volvi, Yunani. Berumur ribuan tahun, Batu Naiad adalah formasi geologis langka. Serangkaian batu yang berdiri tegak seolah-olah melompat keluar dari permukaan bumi. Beberapa bahkan mencapai ketinggian 4 meter dan menciptakan kesan hutan batu.

Dilansir dari Greekcitytimes, Selasa (24/10/2023), dengan lanskap hijau di sekitarnya, Batu Naiad semakin mengesankan karena terletak di sekitar padang rumput dan area datar, sehingga terlihat seolah-olah ditempatkan di sana oleh manusia.

Pemandangan ini luar biasa, terutama pada malam hari di bawah sinar bulan, memberikan lanskap nuansa eksotis, hampir seperti mitos. Mungkin itulah sebabnya mengapa daerah ini menjadi subjek folklore lokal, dengan sejumlah legenda tentang bagaimana fenomena geologis yang aneh ini terjadi.


Mitologi paling populer mengatakan Batu Naiad dahulu adalah prosesi pengantin yang terpetrifikasi di luar desa. Petrifikas adalah proses perubahan bahan organik menjadi batu atau zat lain yang serupa. Proses ini kurang lebih mirip dengan fosilisasi.

Legenda mengatakan suatu ketika, seorang pengantin pria dari Lagadas, mengantarkan pengantinnya dengan pengawalan besar dan hantaran dari pihak pengantin perempuan kembali ke desanya setelah pernikahan mereka.

Namun tiba-tiba sang pengantin perempuan, yang telah membersihkan segala sesuatu di rumah orang tuanya untuk mas kawinnya, teringat bahwa ia lupa membawa penggiling benang dan mengirim seseorang untuk mengambilnya.

Legenda mengatakan bahwa ketika ibu mendengar perintah serakah putrinya itu, ia menjadi marah dan mengutuknya, menjadikan pengantin dan seluruh pengawalnya menjadi batu.

Mitos lain dengan cara yang sama mengklaim bahwa ibu mengutuk menantunya karena menikah tanpa persetujuan orang tua, mengakibatkan hasil petrifikasi yang sama bagi pihak pengantin.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1877 seconds (0.1#10.140)