Gandeng ITB, Poltekesos Dipacu untuk Terapkan Kombinasi Ilmu

BANDUNG - Green Social Work merupakan era baru dalam dunia pendidikan dan institusi, dimana suatu instansi pendidikan harus mampu menciptakan situasi “environmental friendly”.(Baca juga: Alat Pengukur Gas Emisi Rumah Kaca Bisa Dibuat Sendiri )

Artinya intansi pendidikan yang mampu menciptakan cara dan prinsip baru dalam memecahkan suatu masalah dengan mempertimbangkan kombinasi antara satu keilmuan dengan keilmuan lainnya sehingga akan memiliki nilai lebih pada akhirnya.

Dan diselenggarakan diskusi bersama menteri sosial RI, Poltekesos dalam rangka merencanakan program pekerjaan sosial berwawasan ekologis (Green Social Work), di Auditorium Poltekesos Bandung.Rabu, (05/08/2020)

Hadirnya Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung kedepannya mampu menerapkan wawasan keilmuan tidak semata pada bidang yang utama melainkan mampu mengkombinasi suatu keilmuan utama dengan keilmuan lainnya sehigga menciptakan keselarasan yang saling berdampingan.(Baca juga: Laris Manis di Tengah Pandemi, Huawei Halus Geser Samsung )

Dalam kesempatan diskusi Mensos Juliari P Batubara menyampaikan penerapan keilmuan antara Pekerjaan Sosial dengan Keilmuan Lingkungan serasa akan menjadi suatu pembelajaran yang kompleks sehingga dapat memiliki output lulusan yang unggul dari universitas dan perguruan lain yang memiliki jurusan Kesejahteraan Sosial. Hal ini akan menjadi sebuah ide yang bagus dengan ditambah fasilitas yang mendukung seperti pembangunan kampus dengan penataan Kampus Hijau.

'' Poltekesos pada pembangunan kampus 2 diharapkan mampu menerapkan apa yang saya utarakan saat ini “ujar mensos dalam keterangan persnya di Bandung hari ini.

Pada pembangunan kampus 2 di kabupaten soreang Juliari P Batubara menekankan bahwasannya Poltekesos Bandung harus menjadi pelopor suatu instansi pendidikan yang menerapkan Green Social Work dan Kampus Hijau.

“Dengan menggandeng Universitas ternama di Bandung seperti ITB, Poltekesos dengan nuansa baru dalam tempat baru mampu berkembang pesat dalam 20 tahun kedepan, dan kita sebagai pencetusnya akan merasa bangga “ Ujar egas Juliari.

Kegiatan dikusi dihadiri oleh Kepala BP3S, Inspektur Jenderal Kemsos RI,Dirjen PFM, Dirjen Dayasos, Ses Reshos dan Civitas Akademika Poltekesos Bandung.