Rusia Sukses Uji Coba Rudal Balistik Nuklir Bulava, Ditembakkan dari Kapal Selam

Minggu, 05 November 2023 - 20:28 WIB
loading...
Rusia Sukses Uji Coba Rudal Balistik Nuklir Bulava, Ditembakkan dari Kapal Selam
Rusia melakukan uji coba penembakan rudal balistik nuklir Bulava dari kapal selam bertenaga nuklir baru Imperator Alexander III yang berada di perairan Laut Putih. Foto/TASS
A A A
MOSKOW - Rusia mengumumkan sukses melakukan uji coba penembakan rudal balistik nuklir Bulava. Penembakan dilakukan Rusia dari kapal selam bertenaga nuklir baru Imperator Alexander III yang berada di perairan Laut Putih.

Dikutip dari laman TASS, Minggu (5/11/2023), Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa hulu ledak rudal tiba di area yang ditentukan pada waktu yang ditentukan. “Penembakan rudal itu normal dari posisi bawah air,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan kapal selam penjelajah strategis bertenaga nuklir baru, Imperator (Kaisar) Alexander III, berhasil menembakkan rudal balistik antarbenua Bulava. Penembakan dilakukan Laut Putih ke medan tempur Kura di Semenanjung Kamchatka.



“Hulu ledak rudal tiba di daerah yang ditentukan pada waktu yang ditentukan. Penembakan rudal balistik adalah elemen terakhir dari uji coba negara, dan keputusan akan diambil setelah itu berdasarkan penerimaan kapal penjelajah tersebut oleh Angkatan Laut,” tambah Kementerian Pertahanan Rusia.

Rudal Bulava sepanjang 12 meter dirancang untuk menjadi tulang punggung triad nuklir Moskow dan memiliki jangkauan lebih dari 8.000 kilometer. Peluncuran rudal Bulava, yang pertama dalam waktu satu tahun, terjadi ketika Rusia meningkatkan retorika nuklirnya sejak mencabut ratifikasi perjanjian larangan uji coba nuklirnya.

Negara-negara Barat menuduh Moskow menggunakan retorika nuklir yang sembrono sejak melancarkan serangan terhadap Ukraina pada Februari lalu. Presiden Vladimir Putin awal pekan ini menandatangani undang-undang yang mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif Rusia, sebuah langkah yang dikritik keras oleh Amerika Serikat.



Perjanjian tahun 1996 melarang semua ledakan nuklir, termasuk uji langsung senjata nuklir, meskipun perjanjian tersebut tidak pernah berlaku. Sebab, beberapa negara penting, termasuk Amerika Serikat dan China, tidak pernah meratifikasinya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1614 seconds (0.1#10.140)