Lenyap 115 Juta Tahun Lalu, Benua Argoland Ditemukan Bersembunyi di Bawah Asia Tenggara

Rabu, 08 November 2023 - 16:49 WIB
loading...
Lenyap 115 Juta Tahun...
Benua Argoland, yang lenyap setelah berpisah dari Australia 155 juta tahun lalu, akhirnya ditemukan bersembunyi di bawah kepulauan di wilayah Asia Tenggara. Foto/Science Alert
A A A
AMSTERDAM - Benua Argoland , yang lenyap setelah berpisah dari Australia 155 juta tahun lalu, akhirnya ditemukan bersembunyi di bawah kepulauan di wilayah Asia Tenggara. Penemuan ini diharapkan dapat membantu menjelaskan fenomena garis Wallace, batas imajiner fauna Asia Tenggara dan Australia.

Para peneliti di Universitas Utrecht, Belanda, menyatakan telah mengungkap keberadaan daratan misterius yang tersembunyi di bawah pulau-pulau timur Asia Tenggara. Dari perpecahan benua yang meninggalkan jejak fosil purba, bebatuan, dan pegunungan, mereka menyimpulkan keberadaan benua Argoland yang hilang.

“Kami benar-benar berurusan dengan kumpulan informasi, itulah sebabnya penelitian kami memakan waktu begitu lama. Kami menghabiskan tujuh tahun untuk menyusun teka-teki tersebut,” kata Eldert Advokaat, ahli geologi di Universitas Utrecht, dalam siaran persnya dikutip SINDOnews dari laman Science Alert, Rabu (8/11/2023).



Dibutuhkan beberapa pekerjaan detektif yang cermat untuk menemukan ke mana perginya Argoland setelah memisahkan diri dari wilayah benua Australia. Para ilmuwan telah menemukan potongan-potongan “benua pita” di sekitar Asia Tenggara, namun tidak dapat menyatukannya kembali.

Akhirnya, mereka mendapat pencerahan jika benua Argoland awalnya merupakan rangkaian pecahan benua, bukan bongkahan padat. “Situasi di Asia Tenggara sangat berbeda dengan tempat-tempat seperti Afrika dan Amerika Selatan, di mana sebuah benua terpecah menjadi dua bagian,” kata Advokaat.

Berdasarkan hipotesis ini, mereka menemukan bahwa Argoland tidak benar-benar menghilang. Kelompok ini bertahan sebagai kelompok yang sangat luas dan terfragmentasi di bawah pulau-pulau di sebelah timur Indonesia.

“Argoland terpecah menjadi banyak pecahan berbeda. Hal itu menghalangi pandangan kita tentang perjalanan benua tersebut,” tutur Advokaat.



Karena Argoland bukanlah sebuah massa padat, melainkan serangkaian mikrokontinen yang dipisahkan oleh dasar laut, Advokaat dan rekannya dari Universitas Utrecht, ahli geologi Douwe van Hinsbergen, menciptakan istilah baru untuk mendefinisikan Argoland dengan lebih tepat, sebuah Argopelago.

Temuan mereka dipublikasikan pada 19 Oktober di jurnal peer-review Gondwana Research. Penelitian ini juga dapat membantu para ilmuwan untuk lebih memahami garis aneh Wallace, garis imajiner yang melintasi bagian tengah Indonesia dan memisahkan mamalia, burung, dan bahkan spesies manusia purba di kepulauan Asia Tenggara.
Lenyap 115 Juta Tahun Lalu, Benua Argoland Ditemukan Bersembunyi di Bawah Asia Tenggara


Penghalang ini membingungkan para ilmuwan karena betapa mencoloknya penghalang tersebut memisahkan satwa liar di pulau tersebut. Di sebelah barat garis tersebut terdapat mamalia berplasenta seperti kera, harimau, dan gajah, yang juga ditemukan di Asia Tenggara.

Namun spesies ini hampir tidak ada sama sekali di wilayah timur, tempat ditemukan spsies marsupial dan kakatua, hewan yang biasanya diasosiasikan dengan Australia. Hal ini mungkin disebabkan benua Argoland yang membawa satwa liarnya keluar dari Australia di masa depan sebelum menyebar ke Asia Tenggara.



“Rekonstruksi tersebut sangat penting untuk memahami proses seperti evolusi keanekaragaman hayati dan iklim, atau untuk menemukan bahan mentah,” kata van Hinsbergen.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2042 seconds (0.1#10.140)