Teknologi Jerman Siap Modernisasi Kapal-Kapal Perang TNI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, mengatakan TNI AL saat ini tengah melakukan peremajaan terhadap 41 kapal perang dan kapal selam sebagai bagian dari penguatan alutsista.
Prosesnya dipastikan akan semakin mudah dan cepat setelah representatif dan distributor Anshuzt ada di dalam negeri. Anshuzt sendiri merupakan penyedia sistem navigasi dan kendali kapal yang berbasis di Kiel, Jerman
Hal ini ditandai dengan dilakukannya penandatanganan nota kerjasama antara Anschutz Group selaku produsen alat navigasi asal Jerman dengan PT. Cipta Teknologi Persada untuk menjadi agen resmi di Indonesia, Kamis (9/11/2023). Alat navigasi untuk kapal perang dan kapal selam produksi Anschutz selama ini memang paling banyak dipakai di kapal perang dan kapal selam di dunia militer, antara lain seperti gyro inertial, Warship Electronic Chart Display and Information System (WECDIS) dan Integrated Bridge and Navigation System (IBNS).
“Harapan kami bagi angkatan laut adalah agar mereka berhasil mencapai misinya dengan menggunakan produk dan sistem kami, dan pada saat yang sama mencapai status operasional yang tinggi dengan PT. Cipta Teknologi Persada dalam hal pemeliharaan dan dukungan teknis melalui keterlibatan dan pelatihan dengan angkatan laut selama masa damai,” kata CEO Anschutz For Anschütz Group (ASEAN, Far East) Lee Chor Yong, Ron.
Ron menambahkan, dengan ditandatanganinya kerjasama keagenan resmi ini diharapkan mempermudah ketersediaan alat navigasi kapal perang dan kapal selam milik TNI AL. “Demikian pula status persediaan juga penting, terutama pada saat darurat atau bahkan transisi ke perang,” ujarnya.
Lebih jauh Ron mengatakan, kerjasama yang dijalin tidak akan berhenti hanya pada keagenan resmi. Pihak Anschutz memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan transfer teknologi kepada tenaga Ahli di Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap PT. Cipta Teknologi Persada yang juga berencana menjalankan pengadaan perangkat keras di dalam negeri.
“Rencana masa depan kami adalah melibatkan produsen dalam kegiatan perakitan skala kecil, dan dalam jangka panjang kami berharap dapat mencapai pusat desain dan teknik bersama di Indonesia, khusus untuk pelanggan Angkatan Laut atau pemerintah atau bahkan diekspor ke luar negeri,” kata Ron.
Direktur Utama PT. Cipta Teknologi Persada, Asmui Mansur, mengaku bangga perusahaannya ditunjuk sebagai Representatif dan Distributor Anshutz untuk mendukung maintenance kapal perang dan kapal selam milik TNI AL dikarenakan populasi peralatan Anshutz sudah sangat familiar di dunia kapal militer.
“Selama ini kami mencapai keberhasilan yang baik dalam instalasi dan integrasi serta pengoperasian produk dari Anschutz di armada Angkatan Laut. Semoga ini bisa terus ditingkatkan dengan semakin mudahnya memperoleh ketersediaan produk Anschutz di dalam negeri," kata Asmui.
Terkait rencana TKDN yang digaungkan oleh pemerintah, Asmui menambahkan pihaknya juga telah bersepakat dengan Anschutz mengawalinya dengan mengirimkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari Indonesia untuk menjalani pendidikan di Anshutz.
Prosesnya dipastikan akan semakin mudah dan cepat setelah representatif dan distributor Anshuzt ada di dalam negeri. Anshuzt sendiri merupakan penyedia sistem navigasi dan kendali kapal yang berbasis di Kiel, Jerman
Hal ini ditandai dengan dilakukannya penandatanganan nota kerjasama antara Anschutz Group selaku produsen alat navigasi asal Jerman dengan PT. Cipta Teknologi Persada untuk menjadi agen resmi di Indonesia, Kamis (9/11/2023). Alat navigasi untuk kapal perang dan kapal selam produksi Anschutz selama ini memang paling banyak dipakai di kapal perang dan kapal selam di dunia militer, antara lain seperti gyro inertial, Warship Electronic Chart Display and Information System (WECDIS) dan Integrated Bridge and Navigation System (IBNS).
“Harapan kami bagi angkatan laut adalah agar mereka berhasil mencapai misinya dengan menggunakan produk dan sistem kami, dan pada saat yang sama mencapai status operasional yang tinggi dengan PT. Cipta Teknologi Persada dalam hal pemeliharaan dan dukungan teknis melalui keterlibatan dan pelatihan dengan angkatan laut selama masa damai,” kata CEO Anschutz For Anschütz Group (ASEAN, Far East) Lee Chor Yong, Ron.
Ron menambahkan, dengan ditandatanganinya kerjasama keagenan resmi ini diharapkan mempermudah ketersediaan alat navigasi kapal perang dan kapal selam milik TNI AL. “Demikian pula status persediaan juga penting, terutama pada saat darurat atau bahkan transisi ke perang,” ujarnya.
Lebih jauh Ron mengatakan, kerjasama yang dijalin tidak akan berhenti hanya pada keagenan resmi. Pihak Anschutz memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan transfer teknologi kepada tenaga Ahli di Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap PT. Cipta Teknologi Persada yang juga berencana menjalankan pengadaan perangkat keras di dalam negeri.
“Rencana masa depan kami adalah melibatkan produsen dalam kegiatan perakitan skala kecil, dan dalam jangka panjang kami berharap dapat mencapai pusat desain dan teknik bersama di Indonesia, khusus untuk pelanggan Angkatan Laut atau pemerintah atau bahkan diekspor ke luar negeri,” kata Ron.
Direktur Utama PT. Cipta Teknologi Persada, Asmui Mansur, mengaku bangga perusahaannya ditunjuk sebagai Representatif dan Distributor Anshutz untuk mendukung maintenance kapal perang dan kapal selam milik TNI AL dikarenakan populasi peralatan Anshutz sudah sangat familiar di dunia kapal militer.
“Selama ini kami mencapai keberhasilan yang baik dalam instalasi dan integrasi serta pengoperasian produk dari Anschutz di armada Angkatan Laut. Semoga ini bisa terus ditingkatkan dengan semakin mudahnya memperoleh ketersediaan produk Anschutz di dalam negeri," kata Asmui.
Terkait rencana TKDN yang digaungkan oleh pemerintah, Asmui menambahkan pihaknya juga telah bersepakat dengan Anschutz mengawalinya dengan mengirimkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari Indonesia untuk menjalani pendidikan di Anshutz.
(msf)