Misterius, Penampakan Cahaya Hijau di Langit Malam Mars
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para ilmuwan mengamati penampakan cahaya hijau yang menarik di langit malam Mars untuk pertama kalinya. Cahaya malam yang terlihat terdeteksi dalam atmosfer Planet Merah oleh misi ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) milik European Space Agency (ESA). Cahaya hijau ini terletak pada ketinggian antara 40 hingga 60 kilometer di daerah kutub planet Mars.
Menurut sebuah studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy, cahaya malam seharusnya dapat diamati dari satelit pengorbit Mars, serta dari permukaan Mars dengan mata telanjang di bawah kondisi langit yang cerah.
Sebenarnya, cahaya tersebut mungkin cukup terang untuk astronot yang menjelajahi Planet Merah di masa depan untuk berorientasi selama malam gelap.
Fenomena ini juga diamati di Bumi, meskipun cukup redup. Oleh karena itu, fenomena ini terbaik dilihat dari perspektif tegak lurus seperti dalam banyak gambar spektakuler yang diambil oleh astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Cahaya malam ini tidak boleh disamakan dengan aurora yang terlihat di Bumi maupun Mars. Lantaran aurora cenderung sangat bervariasi di seluruh ruang dan waktu, sedangkan cahaya malam lebih homogen, tersebar merata di area yang luas.
Proses yang menghasilkan fenomena ini juga berbeda. Aurora terjadi ketika elektron berenergi dari matahari menyentuh atmosfer bagian atas. Di sisi lain, cahaya malam terjadi ketika dua atom oksigen bergabung untuk membentuk molekul oksigen beberapa puluh mil di atas permukaan planet.
Asal usul proses ini terjadi di sisi siang Mars ketika sinar matahari memisahkan molekul karbon dioksida, meninggalkan atom oksigen. Ketika atom-atom ini diangkut ke sisi malam oleh angin dan berhenti dirangsang oleh matahari, mereka bergabung kembali menjadi molekul oksigen pada ketinggian lebih rendah dan memancarkan cahaya dalam rentang terlihat.
"Pancaran ini disebabkan oleh rekombinasi atom oksigen yang terbentuk di atmosfer musim panas dan diangkut oleh angin ke lintang musim dingin tinggi di atmosfer Mars," kata peneliti Laboratorium Fisika Atmosfer dan Planetarium di Universitas Liège, Belgia, Lauriane Soret dalam sebuah siaran pers.
Cahaya malam hijau ini diharapkan di Mars, meskipun tidak pernah teramati dalam cahaya terlihat hingga penelitian terbaru.
Sebelumnya, satelit pengorbit Mars Express milik ESA telah mengamati cahaya malam dalam panjang gelombang inframerah yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia sekitar satu dekade yang lalu.
Kemudian, TGO menindaklanjuti dengan mendeteksi atom oksigen yang bersinar hijau di atas sisi siang Mars pada tahun 2020. Penemuan ini mewakili pertama kalinya sinar siang seperti itu terlihat di sekitar planet selain Bumi.
Temuan terbaru ini akan menambah pemahaman kita tentang sifat atmosfer Mars. Memahami sifat-sifat ini akan sangat penting untuk misi-misi masa depan ke permukaan Planet Merah . Misalnya, sifat densitas atmosfer secara langsung memengaruhi gaya tarik yang dialami oleh satelit pengorbit dan oleh parasut yang digunakan untuk mengirimkan probe ke permukaan.
Menurut sebuah studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy, cahaya malam seharusnya dapat diamati dari satelit pengorbit Mars, serta dari permukaan Mars dengan mata telanjang di bawah kondisi langit yang cerah.
Sebenarnya, cahaya tersebut mungkin cukup terang untuk astronot yang menjelajahi Planet Merah di masa depan untuk berorientasi selama malam gelap.
Fenomena ini juga diamati di Bumi, meskipun cukup redup. Oleh karena itu, fenomena ini terbaik dilihat dari perspektif tegak lurus seperti dalam banyak gambar spektakuler yang diambil oleh astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Cahaya malam ini tidak boleh disamakan dengan aurora yang terlihat di Bumi maupun Mars. Lantaran aurora cenderung sangat bervariasi di seluruh ruang dan waktu, sedangkan cahaya malam lebih homogen, tersebar merata di area yang luas.
Proses yang menghasilkan fenomena ini juga berbeda. Aurora terjadi ketika elektron berenergi dari matahari menyentuh atmosfer bagian atas. Di sisi lain, cahaya malam terjadi ketika dua atom oksigen bergabung untuk membentuk molekul oksigen beberapa puluh mil di atas permukaan planet.
Asal usul proses ini terjadi di sisi siang Mars ketika sinar matahari memisahkan molekul karbon dioksida, meninggalkan atom oksigen. Ketika atom-atom ini diangkut ke sisi malam oleh angin dan berhenti dirangsang oleh matahari, mereka bergabung kembali menjadi molekul oksigen pada ketinggian lebih rendah dan memancarkan cahaya dalam rentang terlihat.
"Pancaran ini disebabkan oleh rekombinasi atom oksigen yang terbentuk di atmosfer musim panas dan diangkut oleh angin ke lintang musim dingin tinggi di atmosfer Mars," kata peneliti Laboratorium Fisika Atmosfer dan Planetarium di Universitas Liège, Belgia, Lauriane Soret dalam sebuah siaran pers.
Cahaya malam hijau ini diharapkan di Mars, meskipun tidak pernah teramati dalam cahaya terlihat hingga penelitian terbaru.
Sebelumnya, satelit pengorbit Mars Express milik ESA telah mengamati cahaya malam dalam panjang gelombang inframerah yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia sekitar satu dekade yang lalu.
Kemudian, TGO menindaklanjuti dengan mendeteksi atom oksigen yang bersinar hijau di atas sisi siang Mars pada tahun 2020. Penemuan ini mewakili pertama kalinya sinar siang seperti itu terlihat di sekitar planet selain Bumi.
Temuan terbaru ini akan menambah pemahaman kita tentang sifat atmosfer Mars. Memahami sifat-sifat ini akan sangat penting untuk misi-misi masa depan ke permukaan Planet Merah . Misalnya, sifat densitas atmosfer secara langsung memengaruhi gaya tarik yang dialami oleh satelit pengorbit dan oleh parasut yang digunakan untuk mengirimkan probe ke permukaan.
(msf)