Lonceng Angin Romawi Berbentuk Lingga, Dikira Cabul Padahal Punya Makna Magis
loading...
A
A
A
BEOGRAD - Para arkeolog telah menemukan lonceng angin Romawi yang disebut tintinnabulum dengan bentuk lingga di sebuah situs arkeologi di Serbia timur. Benda berbentuk lingga seperti ini merupakan hal yang lumrah di era Romawi untuk mengusir kejahatan.
Benda-benda seperti itu, yang digantung di dekat pintu rumah dan toko, diyakini berfungsi sebagai perlindungan magis bagi bangunan tersebut. Tintinnabulum dirancang untuk menangkap angin, sehingga kebisingan dan penampilannya yang tidak biasa akan menakuti roh jahat dan menangkal kutukan mata jahat.
Lonceng angin ini ditemukan di beranda sebuah rumah besar di jalan utama di Viminacium, sebuah kota Romawi kuno, yang reruntuhannya kini terletak di dekat kota Kostolac di Serbia, sekitar 50 kilometer timur Beograd.
“Bangunan itu hancur dalam kebakaran, yang menyebabkan serambinya runtuh dan jatuh ke tanah,” kata Ilija Dankovic, seorang arkeolog di Institut Arkeologi di Beograd, mengatakan kepada situs berbahasa Serbia Sve o arheologiji dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (14/11/2023).
Viminacium adalah ibu kota sipil dan militer provinsi Moesia Atas Roma dari abad pertama hingga kelima, hingga kota ini dijarah oleh bangsa Hun di bawah pimpinan Attila pada tahun 441. Kota ini dibangun kembali di bawah kaisar Bizantium Justinianus, namun akhirnya dihancurkan oleh invasi bangsa Slavia pada tahun 535.
Tintinnabulum terbaru dari Viminacium terbuat dari perunggu, namun tetap dikelilingi oleh tanah hingga dapat diperbaiki dengan baik. Akibatnya, konfigurasi pastinya tidak diketahui, namun berpusat pada "fascinum" atau gambaran lingga ajaib dengan dua kaki, sayap dan ekor.
“Ini adalah tintinnabulum kedua yang ditemukan di reruntuhan,” kata Ljubomir Jevtovic, juru bicara taman arkeologi Viminacium dan arkeolog di Institut Arkeologi, kepada Live Science. Yang pertama sekarang menjadi koleksi pribadi di Austria.
Jevtovic menjelaskan, simbol lingga tidak selalu erotis atau cabul bagi orang Romawi kuno. Itu adalah pembawa keberuntungan dan kebahagiaan, dan merupakan senjata yang efisien untuk memerangi roh jahat.
“Karena alasan ini, lingga dapat dilihat di mana-mana di dunia Romawi, mulai dari cangkir anggur hingga jimat yang dikenakan oleh anak-anak,” ucapnya. Dia menambahkan, simbol tersebut sering ditampilkan di depan umum untuk mengundang kemakmuran dan menghalangi pencuri.
Benda-benda seperti itu, yang digantung di dekat pintu rumah dan toko, diyakini berfungsi sebagai perlindungan magis bagi bangunan tersebut. Tintinnabulum dirancang untuk menangkap angin, sehingga kebisingan dan penampilannya yang tidak biasa akan menakuti roh jahat dan menangkal kutukan mata jahat.
Lonceng angin ini ditemukan di beranda sebuah rumah besar di jalan utama di Viminacium, sebuah kota Romawi kuno, yang reruntuhannya kini terletak di dekat kota Kostolac di Serbia, sekitar 50 kilometer timur Beograd.
“Bangunan itu hancur dalam kebakaran, yang menyebabkan serambinya runtuh dan jatuh ke tanah,” kata Ilija Dankovic, seorang arkeolog di Institut Arkeologi di Beograd, mengatakan kepada situs berbahasa Serbia Sve o arheologiji dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (14/11/2023).
Viminacium adalah ibu kota sipil dan militer provinsi Moesia Atas Roma dari abad pertama hingga kelima, hingga kota ini dijarah oleh bangsa Hun di bawah pimpinan Attila pada tahun 441. Kota ini dibangun kembali di bawah kaisar Bizantium Justinianus, namun akhirnya dihancurkan oleh invasi bangsa Slavia pada tahun 535.
Tintinnabulum terbaru dari Viminacium terbuat dari perunggu, namun tetap dikelilingi oleh tanah hingga dapat diperbaiki dengan baik. Akibatnya, konfigurasi pastinya tidak diketahui, namun berpusat pada "fascinum" atau gambaran lingga ajaib dengan dua kaki, sayap dan ekor.
“Ini adalah tintinnabulum kedua yang ditemukan di reruntuhan,” kata Ljubomir Jevtovic, juru bicara taman arkeologi Viminacium dan arkeolog di Institut Arkeologi, kepada Live Science. Yang pertama sekarang menjadi koleksi pribadi di Austria.
Jevtovic menjelaskan, simbol lingga tidak selalu erotis atau cabul bagi orang Romawi kuno. Itu adalah pembawa keberuntungan dan kebahagiaan, dan merupakan senjata yang efisien untuk memerangi roh jahat.
“Karena alasan ini, lingga dapat dilihat di mana-mana di dunia Romawi, mulai dari cangkir anggur hingga jimat yang dikenakan oleh anak-anak,” ucapnya. Dia menambahkan, simbol tersebut sering ditampilkan di depan umum untuk mengundang kemakmuran dan menghalangi pencuri.
(wib)