Rusia Siagakan Rudal Nuklir Avangard, Berkecepatan 27 Mach dan Jangkauan 6.000 Km

MOSKOW - Rusia secara resmi mengumumkan menempatkan rudal nuklir strategis Avangard di silo Orenburg pada Kamis 16 November 2023. Avangard adalah sistem rudal strategis mutakhir yang dilengkapi dengan hulu ledak jelajah hipersonik.

Dalam pernyataan baru dari Kementerian Pertahanan Federasi Rusia, yang dikutip oleh Interfax, militer Rusia menyatakan rudal Avangard telah ditempatkan di kompleks strategis di sebuah silo di wilayah Orenburg. Kompleks rudal strategis ini mewakili kemajuan pembaruan persenjataan dalam formasi rudal Yasnensky.

Rudal nuklir Avangard yang memiliki jangkauan 6.000 Km, pertama kali diluncurkan Kementerian Pertahanan Rusia pada bulan Desember 2019. Resimen rudal pertama, yang membawa Avangard, dipastikan telah ditempatkan dalam layanan aktif di dekat Orenburg.



Dikutip dari laman Bulgarian Military, Jumat (17/11/2023), unit tempur rudal Avangard mampu mencapai kecepatan sekitar Mach 27 atau setara dengan 27 kali kecepatan suara. Kecepatan yang mengesankan ini dikembangkan Perusahaan Senjata Rudal Taktis (NPO Mashinostroenie) di Reutovo.


Militer Rusia telah memposisikan Avangard sebagai respons balasan terhadap pengerahan sistem pertahanan rudal AS. Pada bulan Maret 2021, Vladimir Putin, Presiden Rusia, menguraikan beberapa logistik kompleks dalam mengelola sistem peluncuran Avangard, khususnya dalam pengoperasian yang besar.

Diketahui suhu puncak sistem Avangard mencapai hampir 2.000 derajat selama peluncuran dan menghasilkan efek es loli, untuk menggambarkan roket tampak meleleh saat meluncur di udara. Dalam kondisi ekstrem, peluncuran rudal tersebut berada di bawah kendali mutlak, Presiden Rusia Vladimir Putin.

Desain Rudal Avangard

Desain rudal Avangard memiliki kombinasi dinamis antara kelincahan dan pergerakan cepat menghadirkan tantangan besar terhadap pertahanan rudal standar. Kendaraan Luncur Hipersonik (HGV) memiliki kemampuan unik untuk meluncur di ketinggian yang lebih rendah dan bermanuver dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh rudal balistik tradisional.

Analisis dari platform sumber terbuka seperti milik Jane menunjukkan bahwa rudal Avangard adalah senjata yang murni berorientasi pada luncuran, tanpa sistem propulsi independen. Desain pesawat layang konon memungkinkan penghindaran horizontal dan vertikal yang cepat saat terbang.



Para pejabat Rusia telah menyatakan bahwa fitur-fitur ini menjadikan rudal Avangard kebal terhadap sistem pertahanan rudal apa pun. Muatan nuklir yang dibawa oleh Avangard dilaporkan dapat meledak dengan daya ledak melebihi 2 megaton TNT.

“Kecepatan tinggi Avangard berpotensi memberikan kemampuan penetrasi yang unggul dibandingkan dengan rudal jelajah subsonik yang lebih ringan. Dengan berat sekitar 2.000 kg dan mampu mencapai kecepatan antara Mach 20-27, energi kinetik Avangard setara dengan 21 ton TNT,” tulis Bulgarian Military.