Timbunan 100.000 Koin Ditemukan di Jepang, Berasal dari Era Shogun Kamakura
loading...
A
A
A
TOKYO - Para arkeolog di Jepang telah menemukan timbunan besar sekitar 100.000 koin di Maebashi, sebuah kota sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo. Koin tertua berasal dari tahun 175 SM dan koin terbaru dari tahun 1265 M.
Timbunan lebih dari 100.000 koin yang ditemukan mungkin telah dikuburkan oleh para pejuang berabad-abad yang lalu. The Asahi Shimbun melaporkan bahwa timbunan tersebut ditemukan selama penggalian menjelang pembangunan pabrik.
Hanya 334 koin yang telah diperiksa sejauh ini, dengan koin tertua berasal dari China dari tahun 175 SM dan koin terbaru dari tahun 1265 M. Koin-koin tersebut ditemukan dalam 1.060 bundel, dengan setiap bundel berisi sekitar 100 koin.
Koin tertua memiliki tulisan China "Banliang" yang terukir di atasnya. Koin Banliang umumnya dibuat di China sekitar 2.200 tahun yang lalu. Menurut Metropolitan Museum of Art di New York City, prasasti tersebut diterjemahkan menjadi "setengah ons".
“Koin-koin yang terkubur, sebagian besar berasal dari periode abad pertengahan Jepang, abad ke-13 hingga ke-16, telah ditemukan di banyak lokasi di seluruh nusantara,” kata Ethan Segal, Profesor Sejarah di Michigan State University yang tidak terlibat dalam penemuan tersebut dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (21/11/2023).
Sejumlah timbunan koin, termasuk contoh yang lebih besar dari ini, telah ditemukan di seluruh Jepang. Baru pada akhir abad ketujuh orang Jepang pertama kali mulai memproduksi mata uang logam mereka sendiri, meniru model koin Tiongkok dengan lubang persegi di tengahnya.
“Lubang itu digunakan agar orang bisa merangkai koin dalam jumlah besar, umumnya 100 koin per senar,” tambah Segal. Dari gambar di internet, tampak banyak koin yang berlubang persegi.
Segal menjelaskan, orang Jepang membuat koin hingga pertengahan abad ke-10, namun berhenti pada saat itu karena perubahan perekonomian dan kurangnya pasokan bijih tembaga. Terkadang koin China digunakan sebagai gantinya.
Timbunan lebih dari 100.000 koin yang ditemukan mungkin telah dikuburkan oleh para pejuang berabad-abad yang lalu. The Asahi Shimbun melaporkan bahwa timbunan tersebut ditemukan selama penggalian menjelang pembangunan pabrik.
Hanya 334 koin yang telah diperiksa sejauh ini, dengan koin tertua berasal dari China dari tahun 175 SM dan koin terbaru dari tahun 1265 M. Koin-koin tersebut ditemukan dalam 1.060 bundel, dengan setiap bundel berisi sekitar 100 koin.
Koin tertua memiliki tulisan China "Banliang" yang terukir di atasnya. Koin Banliang umumnya dibuat di China sekitar 2.200 tahun yang lalu. Menurut Metropolitan Museum of Art di New York City, prasasti tersebut diterjemahkan menjadi "setengah ons".
“Koin-koin yang terkubur, sebagian besar berasal dari periode abad pertengahan Jepang, abad ke-13 hingga ke-16, telah ditemukan di banyak lokasi di seluruh nusantara,” kata Ethan Segal, Profesor Sejarah di Michigan State University yang tidak terlibat dalam penemuan tersebut dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (21/11/2023).
Sejumlah timbunan koin, termasuk contoh yang lebih besar dari ini, telah ditemukan di seluruh Jepang. Baru pada akhir abad ketujuh orang Jepang pertama kali mulai memproduksi mata uang logam mereka sendiri, meniru model koin Tiongkok dengan lubang persegi di tengahnya.
“Lubang itu digunakan agar orang bisa merangkai koin dalam jumlah besar, umumnya 100 koin per senar,” tambah Segal. Dari gambar di internet, tampak banyak koin yang berlubang persegi.
Baca Juga
Segal menjelaskan, orang Jepang membuat koin hingga pertengahan abad ke-10, namun berhenti pada saat itu karena perubahan perekonomian dan kurangnya pasokan bijih tembaga. Terkadang koin China digunakan sebagai gantinya.