Timbunan 100.000 Koin Ditemukan di Jepang, Berasal dari Era Shogun Kamakura

Selasa, 21 November 2023 - 17:44 WIB
loading...
Timbunan 100.000 Koin Ditemukan di Jepang, Berasal dari Era Shogun Kamakura
Para arkeolog di Jepang telah menemukan timbunan besar sekitar 100.000 koin di Maebashi, sebuah kota sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo. Foto/Live Science
A A A
TOKYO - Para arkeolog di Jepang telah menemukan timbunan besar sekitar 100.000 koin di Maebashi, sebuah kota sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo. Koin tertua berasal dari tahun 175 SM dan koin terbaru dari tahun 1265 M.

Timbunan lebih dari 100.000 koin yang ditemukan mungkin telah dikuburkan oleh para pejuang berabad-abad yang lalu. The Asahi Shimbun melaporkan bahwa timbunan tersebut ditemukan selama penggalian menjelang pembangunan pabrik.

Hanya 334 koin yang telah diperiksa sejauh ini, dengan koin tertua berasal dari China dari tahun 175 SM dan koin terbaru dari tahun 1265 M. Koin-koin tersebut ditemukan dalam 1.060 bundel, dengan setiap bundel berisi sekitar 100 koin.



Koin tertua memiliki tulisan China "Banliang" yang terukir di atasnya. Koin Banliang umumnya dibuat di China sekitar 2.200 tahun yang lalu. Menurut Metropolitan Museum of Art di New York City, prasasti tersebut diterjemahkan menjadi "setengah ons".

“Koin-koin yang terkubur, sebagian besar berasal dari periode abad pertengahan Jepang, abad ke-13 hingga ke-16, telah ditemukan di banyak lokasi di seluruh nusantara,” kata Ethan Segal, Profesor Sejarah di Michigan State University yang tidak terlibat dalam penemuan tersebut dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (21/11/2023).

Sejumlah timbunan koin, termasuk contoh yang lebih besar dari ini, telah ditemukan di seluruh Jepang. Baru pada akhir abad ketujuh orang Jepang pertama kali mulai memproduksi mata uang logam mereka sendiri, meniru model koin Tiongkok dengan lubang persegi di tengahnya.

“Lubang itu digunakan agar orang bisa merangkai koin dalam jumlah besar, umumnya 100 koin per senar,” tambah Segal. Dari gambar di internet, tampak banyak koin yang berlubang persegi.



Segal menjelaskan, orang Jepang membuat koin hingga pertengahan abad ke-10, namun berhenti pada saat itu karena perubahan perekonomian dan kurangnya pasokan bijih tembaga. Terkadang koin China digunakan sebagai gantinya.

Segal mengatakan dia tidak akan terkejut jika banyak koin tersebut berasal dari Dinasti Song Utara (960 hingga 1127). Suku Song Utara memproduksi koin dalam jumlah besar, namun setelah mereka dikuasai oleh kelompok nomaden bernama Jurchen pada awal abad ke-12, koin mereka kehilangan nilainya dan orang-orang lebih bersedia menggunakannya untuk membeli barang di luar negeri.

Koin terbaru bertanggal 1265, menunjukkan bahwa timbunan tersebut mungkin disimpan tidak lama kemudian. Hal ini terjadi pada periode Kamakura, masa ketika para pejuang Jepang mengambil peran yang lebih besar, dengan membentuk shogun yang berbasis di Kamakura, dekat Tokyo modern.

Shogun merupakan sebuah sistem di mana kaisar secara efektif mengizinkan shogun, atau gubernur militer, untuk memerintah. “Lokasi penimbunan dan jangka waktu menunjukkan bahwa para deposan adalah pejuang di wilayah tersebut,” kata William Farris, profesor emeritus sejarah Jepang di Universitas Hawaii di Mānoa.



Beberapa koin tersebut dipamerkan di lobi divisi perlindungan budaya Maebashi. Alasan penyimpanannya masih menjadi bahan perdebatan di kalangan ilmuwan.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1972 seconds (0.1#10.140)