Pemburu Harta Karun Temukan Cincin Mirip Lord of The Rings
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang pemburu harta karun menemukan artefak langka mirip cincin dalam film Lord of the Rings di sebuah ladang di Lancashire, Inggris. Cincin unik ini ditemukan James Lane menggunakan detektor logam setelah menyisir ladang di daerah Bispham pada bulan September 2020.
Saat detektor XP Deus miliknya memberikan sinyal ada benda logam di bawah permukaan, dia segera menggali lubang dan menemukan cincin tersebut. Awalnya James tidak yakin apa sebenarnya cincin tersebut, tetapi kemudian mengetahui bahwa benda itu adalah hawking vervel.
Antara abad ke-16 dan 18, burung pemangsa terlatih digunakan untuk menangkap hewan seperti kelinci. Lantaran harga burung pemangsa seperti elang mahal, pemiliknya memasang vervels, cincin kecil yang dipasang pada kaki dan tali burung.
Setelah menemukan cincin tersebut, James melaporkannya ke petugas Finds Liaison Officer/FLO. Sang petugas lantas mencatat temuan tersebut.
"'Saya cukup yakin itu perak, atau perak yang sedikit terdegradasi, dan itu pasti terlihat cukup primitif untuk dianggap cukup tua untuk diklasifikasikan sebagai harta karun. Anda akan melihat sebagian sisi telah diasah datar. Sepertinya ada sisa-sisa tulisan pada area datar, meskipun tidak dapat diartikan. Tidak ada yang sesuatu di bagian dalamnya," tulis James dalam postingan di Forum Detektor Logam.
Pada inquest yang diadakan di Balai Kota Blackpool 21 November 2023, FLO Heather Beeton, yang berbasis di National Museums Liverpool, mengatakan hawking vervel tersebut kemungkinan berasal dari tahun 1500 hingga 1700. Pemeriksa diwajibkan untuk mengadakan inquest untuk menentukan apakah sebuah benda dianggap sebagai harta karun, yang diputuskan berdasarkan usia, komposisi, dan signifikansi temuan.
Saat detektor XP Deus miliknya memberikan sinyal ada benda logam di bawah permukaan, dia segera menggali lubang dan menemukan cincin tersebut. Awalnya James tidak yakin apa sebenarnya cincin tersebut, tetapi kemudian mengetahui bahwa benda itu adalah hawking vervel.
Antara abad ke-16 dan 18, burung pemangsa terlatih digunakan untuk menangkap hewan seperti kelinci. Lantaran harga burung pemangsa seperti elang mahal, pemiliknya memasang vervels, cincin kecil yang dipasang pada kaki dan tali burung.
Setelah menemukan cincin tersebut, James melaporkannya ke petugas Finds Liaison Officer/FLO. Sang petugas lantas mencatat temuan tersebut.
"'Saya cukup yakin itu perak, atau perak yang sedikit terdegradasi, dan itu pasti terlihat cukup primitif untuk dianggap cukup tua untuk diklasifikasikan sebagai harta karun. Anda akan melihat sebagian sisi telah diasah datar. Sepertinya ada sisa-sisa tulisan pada area datar, meskipun tidak dapat diartikan. Tidak ada yang sesuatu di bagian dalamnya," tulis James dalam postingan di Forum Detektor Logam.
Pada inquest yang diadakan di Balai Kota Blackpool 21 November 2023, FLO Heather Beeton, yang berbasis di National Museums Liverpool, mengatakan hawking vervel tersebut kemungkinan berasal dari tahun 1500 hingga 1700. Pemeriksa diwajibkan untuk mengadakan inquest untuk menentukan apakah sebuah benda dianggap sebagai harta karun, yang diputuskan berdasarkan usia, komposisi, dan signifikansi temuan.
(msf)