11 Perilaku Aneh Hewan Liar, Ada Buaya Selamatkan Anjing

Rabu, 27 Desember 2023 - 08:37 WIB
loading...
A A A
Rumput laut mungkin berfungsi sebagai scrub tubuh bagi paus, dan mereka mungkin menggunakannya untuk menghilangkan parasit, merawat kulit, atau hanya bermain dengannya. "Ini adalah sesuatu yang mereka lakukan bersama sebagai acara sosial atau sendirian," kata Olaf Meynecke, peneliti di Coastal and Marine Research Centre di Griffith University di Queensland, Australia.

"Mereka menempelkan rumput laut pada kepala dan berguling-guling di dalamnya; mereka mencoba untuk menggerakannya dengan sirip pectoral."

7. Orca memakan tujuh berang-berang utuh


Pada bulan September 2023, ilmuwan menemukan seekor orca (Orcinus orca) yang terdampar dengan tujuh berang-berang laut yang utuh di perutnya. Orca biasanya tidak memakan berang-berang laut (Enhydra lutris) dan biasanya mengunyah mamalia laut yang mereka makan. Walhasil para peneliti bingung mengapa orca ini menelan berang-berang laut secara utuh.

Hal aneh lainnya, paus pembunuh ini ditemukan di pantai di Kepulauan Komandor di Rusia, jauh dari wilayah normal orca antara Teluk Alaska dan pantai California. Salah satu berang-berang laut terjebak di antara rongga mulut dan kerongkongan orca, yang mungkin menjadi penyebab kematian orca ini.

8. Semut mendeteksi kanker melalui urine


Pada bulan Januari, peneliti menemukan bahwa semut dapat mencium bau kanker menggunakan antenanya. Semut sutera (Formica fusca) biasanya menggunakan reseptor penciuman di antenanya untuk mencari makanan atau pasangan, tetapi para peneliti melatih mereka untuk menemukan tumor.

Setelah semut belajar mengaitkan urine tikus yang membawa tumor dengan gula, para peneliti menemukan bahwa semut menghabiskan waktu 20% lebih lama di sebelah sampel urine dari tikus yang memiliki kanker daripada di sebelah sampel urine dari tikus yang sehat.

Semut ini bisa menjadi detektor kanker yang murah dan efisien di masa depan, meskipun masih banyak riset yang perlu dilakukan. Anjing juga dapat belajar mencium bau kanker, tetapi peneliti menemukan semut lebih mudah dilatih.

9. Tikus membunuh burung albatros


Tikus yang menyerbu membunuh delapan albatros (Diomedea exulans), burung terbang terbesar di dunia di pulau terpencil antara Afrika Selatan dan Antartika. Tikus telah memakan anak burung laut asli di Pulau Marion selama beberapa dekade, tetapi menerkam burung dewasa adalah fenomena baru dan ini mengkhawatirkan para ahli konservasi.

Manusia secara tidak sengaja memperkenalkan tikus rumah (Mus musculus) ke pulau ini pada abad ke-19 setelah tikus tersebut menyusup di kapal-kapal. Satwa liar asli pulau tidak dilengkapi untuk membela diri terhadap tikus karena tidak berevolusi bersama tikus. Proyek Mouse-Free Marion akan mencoba menggunakan rodentisida untuk membunuh tikus sebelum mereka dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada albatros dan spesies lainnya yang menghuni pulau itu.

10. Orca menenggelamkan dua perahu


Pada tahun 2023, orca di Selat Gibraltar menenggelamkan dua perahu dan menyerang beberapa perahu lainnya. Mengapa orca mulai menyerang perahu adalah sebuah pertanyaan, tetapi perilaku ini mungkin berasal dari pengalaman traumatis, permainan, frustrasi, atau tren sementara dalam populasi.

Pada tahun 1980-an, populasi orca di Pasifik mengalami fase membawa salmon mati di atas kepala mereka tanpa alasan jelas, jadi mungkin bagi orca untuk mengadopsi perilaku sementara dan mengajarkannya kepada sesamanya. Serangan perahu yang terkoordinasi hanyalah satu contoh bagaimana orca menunjukkan kecerdasan menakutkan yang dimiliki.


11. Monyet Menguasai Thailand


Wisatawan yang berpelesir ke Thailand biasanya waspada terhadap ketidakstabilan politik dan kekerasan periodik. Namun belakangan mereka memiliki kekhawatiran lain, yaitu geng monyet . Negara ini sebagian besar membiarkan geng monyet berkeliaran bebas, bahkan mengadakan festival tahunan untuk merayakan banyaknya monyet yang tinggal di pulau Koh Phi Phi. Tetapi di beberapa daerah, monyet - sejak pandemi Covid-19 - menjadi lebih agresif dan menjadi masalah bagi wisatawan.

Seorang ayah dari Australia harus melawan monyet di pantai ketika mereka mencoba merampok keluarganya dan mengejar anak-anaknya, mengakibatkan monyet-monyet itu mengelilinginya dan menggigit tangannya.

Situasi di Koh Phi Phi menjadi semakin bermasalah seiring monyet-monyet itu semakin nyaman berada di sekitar orang dan sekarang mencari makan pada siang hari di toko-toko dan wisatawan. Selain mencuri makanan dari tangan orang, dua geng besar juga sering kali bertempur untuk wilayah di kota di pulau tersebut sejak tahun 2020 ketika lockdown dimulai selama pandemi. "Dengan para wisatawan pergi, mereka menjadi lebih agresif," kata Supakarn Kaewchot. "Mereka menyerbu bangunan dan memaksa orang-orang untuk melarikan diri dari rumah mereka."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1737 seconds (0.1#10.140)