Serangga Paling Putih di Dunia Ini Jadi Inspirasi Ilmuwan Bikin Keramik Hemat Energi

Kamis, 04 Januari 2024 - 11:53 WIB
loading...
Serangga Paling Putih di Dunia Ini Jadi Inspirasi Ilmuwan Bikin Keramik Hemat Energi
Serangga paling putih di dunia, kumbang Cyphochilus, dapat memantulkan 99,6% cahaya matahari yang mengarah ke tubuhnya. Foto/cosmosmagazine
A A A
HONG KONG - Serangga paling putih di dunia, kumbang Cyphochilus, dapat memantulkan 99,6% cahaya matahari yang mengarah ke tubuhnya. Kemampuan reflektifitas yang hampir sempurna ini menjadi inspirasi ilmuwan membuat keramik hemat energi yang kuat dan dapat didaur ulang untuk melapisi bangunan sebagai alat pendingin pasif.

Kumbang Cyphochilus genus asli Asia Tenggara adalah salah satu serangga paling putih di dunia karena sisiknya yang kecil. Di alam liar, kumbang ini menggunakan warna putihnya untuk berkamuflase melawan jamur.

Warna putih ini mempunyai keuntungan dapat pantulan sinar matahari yang sangat tinggi. Hal ini berkat kombinasi sisik kitin kecil dan gelembung udara menyebarkan cahaya dengan sangat baik.



“Melalui studi yang cermat terhadap fenomena alam ini, kita dapat mengungkap ide dan prinsip inovatif ke dalam penerapan praktis,” kata Profesor Zuankai Wang, dari Departemen Teknik Mesin Universitas Politeknik Hong Kong dikutip SINDOnews dari laman cosmosmagazine, Kamis (4/1/2024).

Dengan menggunakan mikroskop elektron, Wang dan rekannya menemukan spesimen kumbang memiliki 15.000 sisik kitin per sentimeter persegi kerangka luarnya. Sisik berbentuk tetesan air mata ini dikelompokkan secara acak, memungkinkan kerangka luar yang sangat berpori berisi gelembung udara.
Serangga Paling Putih di Dunia Ini Jadi Inspirasi Ilmuwan Bikin Keramik Hemat Energi


Berdasarkan penemuan ini, para peneliti membuat keramik dari alumina dan beberapa polimer berbasis karbon dan silikon. Keramik memiliki “struktur berpori hierarkis” dengan pori-pori ukuran berbeda di seluruh bagiannya.

Selain memungkinkan keramik memantulkan hampir seluruh sinar matahari yang ditujukan padanya, struktur ini memberikan beberapa sifat berguna pada material. Salah satunya adalah pendinginan pasifnya.



Sifatnya yang anti air juga membuat permukaannya bersih sendiri, dan strukturnya membuatnya kuat secara mekanis. Bahan tersebut dapat dengan mudah didaur ulang, digiling menjadi bubuk dan membuatnya kembali 10 kali tanpa kehilangan performa.

“Alam memberi kita banyak desain rumit, sistem efisien, dan solusi berkelanjutan yang telah berkembang selama jutaan tahun. Semua karakteristik ini membuatnya siap untuk diterapkan di dunia nyata,” kata Wang.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2391 seconds (0.1#10.140)