Dokter Gigi Ternyata Bisa Prediksi Serangan Penyakit Jantung Koroner
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit jantung koroner menjadi salah satu penyebab utama kematian hampir di seluruh dunia. Data tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun. (Baca juga: Rentan Covid-19, Penderita Diabetes Harus Lebih Disiplin Cegah Komplikasi )
Kesehatan sendiri merupakan salah satu unsur penunjang utama dalam mempertahankan usia hidup seseorang dan ini merupakan tanggung jawab tenaga yang bergerak dalam bidang medis. Sedangkan rongga mulut adalah pintu gerbang masuknya penyakit ke dalam tubuh.
Beberapa dekade penelitian membuktikan adanya hubungan sebab akibat antara infeksi rongga mulut, penyakit sistemik, dan biomarker inflamasi dalam dengan kejadian PJK aterosklerosis.
Hubungan infeksi endodontik yang ada dalam rongga mulut dan penyakit jantung koroner merupakan kondisi yang dipicu oleh proses inflamasi dan berbagai patogen, serta interaksi molekuler.
Dalam kesimpulan penelitian Dr drg Meiny Faudah Amin, Sp.KG(K) yang dilakukan di RS Jantung Harapan Kita, diperoleh dua model indeks prediksi akan kejadian Penyakit Jantung Koroner (PJK). Prediksi yang pertama adalah dengan variabel sitokin inflamatori Tumor Necroting Factor alpha (TNF), dan permodelan prediksi kedua pada kondisi tanpa pemeriksaan laboratorium. Namun dapat dipakai untuk memprediksi kejadian PJK, yang terdiri dari infeksi endodontik, umur, diabetes mellitus, dan hipertensi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Meiny, salah satu staf pengajar FKG Universitas Trisakti, yang sedang menuntut ilmu Studi Program Doktoral Universitas Indonesia ini, menunjukkan dokter gigi dapat ikut berperan dalam memprediksi seseorang akan kejadian PJK melalui pemeriksaan di dalam rongga mulutnya. Hal ini dapat ikut membantu menekan angka kematian yang bersumber dari PJK, dengan memeriksakan gigi secara berkala, dan melakukan perawatan giginya jika ada yang terkena infeksi.
Disertasinya dengan judul Infeksi Endodontik sebagai Faktor Prediktor Penyakit Jantung Koroner Aterosklerosis (Kajian epidemiologi klinik) telah dipaparkan dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor FKG UI pada Selasa (11/8/2020). Sidangnya sendiri berjalan sukses dan membawa Meiny memperoleh gelar doktor di bidang Ilmu Kedokteran Gigi.
Dr drg Meiny Faudah Amin, Sp.KG(K) merupakan doktor ke-4 di tahun 2020 dan doktor ke-117 lulusan FKG Universitas Indonesia. Pemaparan hasil penelitian tersebut dipresentasikan di hadapan Ketua Sidang Dekan FKGUI Prof Dr MF Lindawati S Kusdhany, drg Sp.Pros(K); Prof Dr Benny Sjariefsjah Latief, drg., Sp.BM(K) sebagai Promotor; Prof Dr Ratna Meidyawati, drg., Sp.KG(K) selaku Ko-Promotor; Prof Dr Hj Melanie Sadono Djamil, drg. M.Biomed. PhD., sebagai Ko-Promotor kedua; Prof Dr Endang Suprastiwi, drg., Sp.KG(K) sebagai ketua penguji; dengan para penguji, Dr dr Iwan Dakota, Sp.JP(K) FACC, FESC, FICA, FSCAI; Dr dr Anwar Santoso, Sp.JP(K)., FIHA; Dr Adang Bachtiar, MPH., DSc; Dr Anggraini Margono, drg, Sp.KG(K). (Baca juga: Pesan Amien Rais untuk Jokowi: Terus Atau Mundur )
Kesehatan sendiri merupakan salah satu unsur penunjang utama dalam mempertahankan usia hidup seseorang dan ini merupakan tanggung jawab tenaga yang bergerak dalam bidang medis. Sedangkan rongga mulut adalah pintu gerbang masuknya penyakit ke dalam tubuh.
Beberapa dekade penelitian membuktikan adanya hubungan sebab akibat antara infeksi rongga mulut, penyakit sistemik, dan biomarker inflamasi dalam dengan kejadian PJK aterosklerosis.
Hubungan infeksi endodontik yang ada dalam rongga mulut dan penyakit jantung koroner merupakan kondisi yang dipicu oleh proses inflamasi dan berbagai patogen, serta interaksi molekuler.
Dalam kesimpulan penelitian Dr drg Meiny Faudah Amin, Sp.KG(K) yang dilakukan di RS Jantung Harapan Kita, diperoleh dua model indeks prediksi akan kejadian Penyakit Jantung Koroner (PJK). Prediksi yang pertama adalah dengan variabel sitokin inflamatori Tumor Necroting Factor alpha (TNF), dan permodelan prediksi kedua pada kondisi tanpa pemeriksaan laboratorium. Namun dapat dipakai untuk memprediksi kejadian PJK, yang terdiri dari infeksi endodontik, umur, diabetes mellitus, dan hipertensi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Meiny, salah satu staf pengajar FKG Universitas Trisakti, yang sedang menuntut ilmu Studi Program Doktoral Universitas Indonesia ini, menunjukkan dokter gigi dapat ikut berperan dalam memprediksi seseorang akan kejadian PJK melalui pemeriksaan di dalam rongga mulutnya. Hal ini dapat ikut membantu menekan angka kematian yang bersumber dari PJK, dengan memeriksakan gigi secara berkala, dan melakukan perawatan giginya jika ada yang terkena infeksi.
Disertasinya dengan judul Infeksi Endodontik sebagai Faktor Prediktor Penyakit Jantung Koroner Aterosklerosis (Kajian epidemiologi klinik) telah dipaparkan dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor FKG UI pada Selasa (11/8/2020). Sidangnya sendiri berjalan sukses dan membawa Meiny memperoleh gelar doktor di bidang Ilmu Kedokteran Gigi.
Dr drg Meiny Faudah Amin, Sp.KG(K) merupakan doktor ke-4 di tahun 2020 dan doktor ke-117 lulusan FKG Universitas Indonesia. Pemaparan hasil penelitian tersebut dipresentasikan di hadapan Ketua Sidang Dekan FKGUI Prof Dr MF Lindawati S Kusdhany, drg Sp.Pros(K); Prof Dr Benny Sjariefsjah Latief, drg., Sp.BM(K) sebagai Promotor; Prof Dr Ratna Meidyawati, drg., Sp.KG(K) selaku Ko-Promotor; Prof Dr Hj Melanie Sadono Djamil, drg. M.Biomed. PhD., sebagai Ko-Promotor kedua; Prof Dr Endang Suprastiwi, drg., Sp.KG(K) sebagai ketua penguji; dengan para penguji, Dr dr Iwan Dakota, Sp.JP(K) FACC, FESC, FICA, FSCAI; Dr dr Anwar Santoso, Sp.JP(K)., FIHA; Dr Adang Bachtiar, MPH., DSc; Dr Anggraini Margono, drg, Sp.KG(K). (Baca juga: Pesan Amien Rais untuk Jokowi: Terus Atau Mundur )
(iqb)