9 Terowongan Bawah Laut Terpanjang di Dunia, Nomor 1 Ternyata di Asia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Transportasi menjadi kebutuhan utama umat manusia yang membutuhkan tak hanya kendaraan, namun juga infrastruktur memadai seperti jalan, jembatan hingga terowongan. Seiring dengan kemajuan teknologi hadir berbagai terobosan baru seperti terowongan bawah laut yang mampu menghubungkan satu titik daratan dengan titik lainnya yang terpisah perairan.
Awalnya terowongan hanya digunakan untuk menembus gunung dan perbukitan guna dilewati kendaraan dan kereta api, namun belakangan telah hadir terowongan-terowongan bawah laut yang menggantikan peran kapal laut.
Banyak terowongan bawah laut telah dibangun di seluruh dunia, menjadi jaringan vital dalam infrastruktur regional. Tak hanya di Eropa tapi juga di Asia. Dilansir dari Interesting Engineering, Jumat (23/2/2024), berikut terowongan-terowongan bawah laut terpanjang di dunia sebagai bukti kecerdasan umat manusia membangun peradaban dunia.
Terowongan Seikan menghubungkan Pulau Honshu dan Hokkaido di Jepang. Terowongan ini adalah terowongan rel bawah laut terpanjang di dunia. Asal usulnya dapat ditelusuri kembali ke tahun 1954, ketika feri masih menjadi transportasi utama antara Honshu dan Hokkaido. Namun semua berakhir ketika badai topan menewaskan 1.430 jiwa di Selat Tsugaru pada tahun 1954. Para insinyur lantas mencari jalur yang lebih aman. Mengingat cuaca yang tidak bersahabat, membangun terowongan bawah laut menjadi pilihan rasional ketimbang jembatan untuk menghubungkan pulau-pulau tersebut.
Terowongan Seikan selesai dibangun pada tahun 1988, membentang sejauh 53,85 kilometer dan sekitar 240 meter di bawah permukaan laut. Terowongan ini mencakup dua stasiun: Tappi Kaitei di Pulau Honshu dan Yoshioka Kaitei di Pulau Hokkaido. Stasiun-stasiun ini adalah stasiun kereta api pertama yang dibangun di bawah laut dan berfungsi sebagai titik evakuasi darurat dalam kasus bencana. Saat ini, Terowongan Seikan utamanya digunakan untuk kereta barang, menjadikannya sebagai pusat penting untuk mengangkut barang pertanian melalui kereta barang.
Terowongan Channel membentang 50,49 kilometer menghubungkan Folkestone, Inggris, dengan Coquelles, Prancis, di bawah Selat Inggris di Selat Dover. Inggris dan Prancis sepakat membuat Terowongan Channel pada tahun 1986, memilih terowongan rel daripada jembatan panjang atau kombinasi jalan dan rel untuk menghubungkan kedua negara tersebut.
Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher waktu itu awalnya ingin memiliki terowongan jalan daripada layanan kereta api, namun karena dianggap terlalu berbahaya, akhirnya setuju dengan terowongan rel.
Konstruksi dimulai di kedua sisi Selat Dover pada tahun 1987–88, selesai pada tahun 1991, dan resmi dibuka pada 6 Mei 1994. Saat ini, terowongan ini mengangkut lebih dari 10 juta penumpang setiap tahunnya dan lebih dari 1,6 juta truk dalam layanan penyeberangan kereta api. Desain Terowongan Channel mencakup dua terowongan rel jalur tunggal dan satu terowongan layanan, memfasilitasi lalu lintas dua arah.
Tokyo Bay Aqua-Line mengintegrasikan jalan dan rel melalui terowongan 9,6 kilometer dengan panjang total 23,7 km yang menghubungkan Kawasaki dan Kisarazu melintasi Teluk Tokyo di Jepang. Dibuka pada 18 Desember 1997, rutenya mencakup bagian pulau buatan untuk pengalaman perjalanan yang unik.
Awalnya terowongan hanya digunakan untuk menembus gunung dan perbukitan guna dilewati kendaraan dan kereta api, namun belakangan telah hadir terowongan-terowongan bawah laut yang menggantikan peran kapal laut.
Banyak terowongan bawah laut telah dibangun di seluruh dunia, menjadi jaringan vital dalam infrastruktur regional. Tak hanya di Eropa tapi juga di Asia. Dilansir dari Interesting Engineering, Jumat (23/2/2024), berikut terowongan-terowongan bawah laut terpanjang di dunia sebagai bukti kecerdasan umat manusia membangun peradaban dunia.
1. Terowongan Seikan
Terowongan Seikan menghubungkan Pulau Honshu dan Hokkaido di Jepang. Terowongan ini adalah terowongan rel bawah laut terpanjang di dunia. Asal usulnya dapat ditelusuri kembali ke tahun 1954, ketika feri masih menjadi transportasi utama antara Honshu dan Hokkaido. Namun semua berakhir ketika badai topan menewaskan 1.430 jiwa di Selat Tsugaru pada tahun 1954. Para insinyur lantas mencari jalur yang lebih aman. Mengingat cuaca yang tidak bersahabat, membangun terowongan bawah laut menjadi pilihan rasional ketimbang jembatan untuk menghubungkan pulau-pulau tersebut.
Terowongan Seikan selesai dibangun pada tahun 1988, membentang sejauh 53,85 kilometer dan sekitar 240 meter di bawah permukaan laut. Terowongan ini mencakup dua stasiun: Tappi Kaitei di Pulau Honshu dan Yoshioka Kaitei di Pulau Hokkaido. Stasiun-stasiun ini adalah stasiun kereta api pertama yang dibangun di bawah laut dan berfungsi sebagai titik evakuasi darurat dalam kasus bencana. Saat ini, Terowongan Seikan utamanya digunakan untuk kereta barang, menjadikannya sebagai pusat penting untuk mengangkut barang pertanian melalui kereta barang.
2. Terowongan Channel
Terowongan Channel membentang 50,49 kilometer menghubungkan Folkestone, Inggris, dengan Coquelles, Prancis, di bawah Selat Inggris di Selat Dover. Inggris dan Prancis sepakat membuat Terowongan Channel pada tahun 1986, memilih terowongan rel daripada jembatan panjang atau kombinasi jalan dan rel untuk menghubungkan kedua negara tersebut.
Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher waktu itu awalnya ingin memiliki terowongan jalan daripada layanan kereta api, namun karena dianggap terlalu berbahaya, akhirnya setuju dengan terowongan rel.
Konstruksi dimulai di kedua sisi Selat Dover pada tahun 1987–88, selesai pada tahun 1991, dan resmi dibuka pada 6 Mei 1994. Saat ini, terowongan ini mengangkut lebih dari 10 juta penumpang setiap tahunnya dan lebih dari 1,6 juta truk dalam layanan penyeberangan kereta api. Desain Terowongan Channel mencakup dua terowongan rel jalur tunggal dan satu terowongan layanan, memfasilitasi lalu lintas dua arah.
3. Tokyo Bay Aqua-Line
Tokyo Bay Aqua-Line mengintegrasikan jalan dan rel melalui terowongan 9,6 kilometer dengan panjang total 23,7 km yang menghubungkan Kawasaki dan Kisarazu melintasi Teluk Tokyo di Jepang. Dibuka pada 18 Desember 1997, rutenya mencakup bagian pulau buatan untuk pengalaman perjalanan yang unik.