Arkeolog Beberkan Fakta Mumi Chinchorro Jauh Lebih Tua dari yang di Mesir

Senin, 26 Februari 2024 - 13:17 WIB
loading...
Arkeolog Beberkan Fakta...
Mumi Chinchorro Peru. FOTO/ IFL Science
A A A
LIMA - Ketika mendengar kata " mumi ", kemungkinan besar Anda langsung tertuju pada sisa-sisa firaun Mesir yang telah diawetkan dan dikeringkan serta dibalut.



Namun, meskipun terkenal, spesimen ini bukanlah mumi tertua di dunia. Gelar tersebut dimiliki oleh suku Chinchorro di Gurun Atacama, Chili, yang melakukan mumifikasi terhadap orang mati 7.000 tahun yang lalu.

Suku Chinchorro, budaya kuno pemburu-pengumpul laut, adalah suku pertama yang menetap di utara Chili dan selatan Peru, sekitar tahun 5450 SM.

Segera setelah kedatangan mereka, Chinchorro memulai praktik penguburan baru dengan mengawetkan jenazah mereka di pasir gurun kering yang mengelilingi mereka.

Pemakaman kuno ini sekarang masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO karena nilai arkeologisnya, karena tidak hanya memberikan wawasan tentang bentuk mumifikasi yang aneh ini, tetapi juga bagaimana komunitas Chinchorro berfungsi, dan bagaimana struktur sosial dan spiritual mereka.

Yang penting, tidak seperti orang Mesir yang mencadangkan mumifikasi untuk elit sosial mereka, suku Chinchorro menawarkannya sebagai ritual untuk semua orang.

Proses mumifikasi Chinchorro berbeda dengan pendekatan orang Mesir. Pertama, tubuh akan dikupas kulitnya dan organ-organnya akan diambil. Setelah rongga tubuh kering, kulit akan dijahit kembali.

Jenazah juga terkadang dibungkus dengan bahan yang rumit, seperti buluh, kulit singa laut, dan wol alpaka. Kemudian bagian wajah akan ditutup dengan tanah liat, kemudian dipasang masker yang memiliki bukaan mata dan mulut.

Terakhir, mumi-mumi tersebut diberi wig yang terbuat dari rambut manusia sebelum dikuburkan di gurun pasir, dengan harapan kondisi gersang akan menjaga mereka selamanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2596 seconds (0.1#10.140)