Liontin Emas Berusia 3 Ribu Tahun Ditemukan di Yerussalem

Jum'at, 01 Maret 2024 - 18:03 WIB
loading...
Liontin Emas Berusia 3 Ribu Tahun Ditemukan di Yerussalem
Liontin emas yang ditemukan di Yerusalem. (Foto: Armstrong Institute of Biblical Archaeology)
A A A
JAKARTA - Sebuah liontin emas berusia 3.000 tahun ditemukan di Yerusalem. Liontin tersebut berdiameter 4 milimeter dan berbentuk seperti keranjang dengan dua pegangan setengah lingkaran di atas dasar serta kawat emas yang melilit di bagian atas artefak.

Liontin emas ini ditemukan sepuluh tahun lalu selama penggalian di Ophel, sebuah area di selatan Gunung Bait Suci di Yerusalem. Namun, baru pekan ini diungkap ke publik dalam sebuah pameran.

Liontin Emas Berusia 3 Ribu Tahun Ditemukan di Yerussalem


Dilansir Greek Reporter, Jumat (3/1/2024), baru-baru ini arkeolog Brent Nagtegaal dari Institut Arkeologi Alkitab Armstrong tertarik meneliti liontin emas yang diyakini sebagai artefak emas tertua yang ditemukan di Yerussalem. Liontin ini disebut-sebut sebagai bukti bahwa orang-orang Feniks berada di Yerusalem 3.000 tahun lalu.

Pemeriksaan lebih lanjut menemukan bahwa liontin emas tersebut terbuat dari elektrum, senyawa emas dan perak yang lebih kuat dari emas standar. Setelah membandingkan antara barang tersebut dan penelitian yang ada tentang artefak serupa, serta meminta pendapat dari para ahli dari Universitas Ibrani dan Otoritas Benda Bersejarah Israel, Nagtegaal menyimpulkan liontin itu berasal dari orang-orang Feniks.



"Ini mewakili bukti terbaik sejauh ini bahwa orang-orang Feniks hadir di Yerusalem selama abad ke-10 SM, pada masa Raja Salomo," ujar Nagtegaal dalam sebuah artikel.

Para sarjana Alkitab dan arkeolog diyakini sangat ingin membuktikan bahwa ada orang-orang Feniks di Yerusalem selama era kuil pertama dan sebelumnya, karena hal itu akan memberikan kredit kepada catatan Alkitab tentang interaksi antara Raja Hiram dari Tirus dengan Raja Daud dan Raja Salomo.

Belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa Daud atau Salomo adalah kisah nyata. Bahkan sedikit yang mendukung klaim Alkitab bahwa Raja Hiram mengirim persediaan dan pekerja untuk membantu pembangunan kuil pertama di Yerusalem. Sementara Tirus adalah pusat budaya Feniks yang diyakini saat ini sebagai Lebanon.



Liontin emas ini juga dapat mendukung teori bahwa ada perdagangan antara Feniks dan Yerusalem pada saat itu. Temuan sebelumnya dari area Ophel telah mengonfirmasi pengaruh budaya Feniks di Yerusalem selama periode kuil pertama.

Liontin emas Feniks dipamerkan sebagai bagian dari pameran King David and Solomon Discovered yang baru dibuka di Auditorium Armstrong di Edmond, Oklahoma, yang akan berlangsung hingga Januari 2025.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2050 seconds (0.1#10.140)