Sama seperti Manusia, Ini 4 Tujuan Hewan Berpuasa

Minggu, 17 Maret 2024 - 18:20 WIB
loading...
Sama seperti Manusia, Ini 4 Tujuan Hewan Berpuasa
Setiap hewan memiliki siklus puasa tersendiri dengan durasi bervariasi. (Foto: A-Z Animals)
A A A
JAKARTA - Tak hanya manusia, ternyata hewan juga berpuasa. Faktanya manusia bukan satu-satunya spesies yang berpuasa, baik karena motif ideologis sebagai bentuk ketaatan beragama, maupun alasan lainnya, seperti manfaat kesehatan dan hubungan sosial.

Hewan dari berbagai kelompok taksonomi, mulai dari serangga hingga mamalia, juga menunjukkan perilaku serupa yaitu berpuasa dengan berbagai tujuan.

Secara harfiah, puasa berarti menahan diri. Yaitu tidak makan dan minum serta melakukan pantangan tertentu dalam rentang waktu yang telah ditentukan. Bisa dari terbit hingga terbenamnya matahari atau batasan lain.

Setiap hewan memiliki siklus puasa tersendiri dengan durasi bervariasi. Beberapa hewan berpuasa selama berhari-hari atau berbulan-bulan. Beberapa melakukan estivasi atau tidur selama musim panas. Hal ini dilakukan karena kelangkaan makanan dan mencegah dehidrasi.

Hewan yang berpuasa di antaranya buaya, ular, katak, capung, lemur, siput, ikan lungfish, kepiting, dan siput tanah. Mereka juga berpuasa dalam periode waktu berbeda, mulai dari hari hingga enam tahun seperti yang dilakukan siput tanah. Mereka berpuasa untuk alasan yang berbeda-beda. Hewan-hewan ini dapat menahan lapar dan haus selama berbulan-bulan.



Gajah, kucing, dan anjing berpuasa ketika terluka parah, sedangkan kuda dan sapi berpuasa ketika sakit. Laba-laba dan anak ayam berpuasa saat masih bayi sebagai proses adaptasi. Salmon, penguin, angsa, walrus, dan anjing laut berpuasa untuk meningkatkan kualitas sperma dan sel telur mereka guna menghasilkan generasi muda yang sehat.

Hewan lain berpuasa dalam kondisi tertentu. Ular berpuasa setelah memakan mangsa dan menyimpannya di usus, terutama jika mangsanya lebih besar. Ini karena ular membutuhkan waktu lama untuk mencerna mangsa. Mereka berpuasa selama 2 hingga 3 minggu. Selama puasa, ular tidak melakukan apapun dan bersembunyi.

Terkadang mereka berganti kulit. Puasa mempermudah pergantian kulit. Peningkatan suhu akibat puasa membantu mereka berganti kulit. Pada saat ini ular menjadi 'pendiam' dan tidak agresif.


Untuk lebih jelasnya, dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (17/3/2024), berikut tujuan hewan berpuasa:

1. Adaptasi terhadap Lingkungan


Hewan seperti beruang dan kelelawar berpuasa selama musim dingin atau musim kemarau untuk menghemat energi ketika makanan langka. Lemak tubuh terakumulasi selama periode makan dan dimetabolisme selama puasa untuk menyediakan energi. Selama hibernasi, beberapa hewan tidur selama berbulan-bulan di musim dingin. Hibernasi menurunkan suhu tubuh hewan hingga 1 derajat di atas suhu lingkungan, detak jantung hingga 2%, dan konsumsi oksigen hingga 3%.

Burung dan kelelawar juga berpuasa selama migrasi jarak jauh untuk mengurangi beban metabolisme dan mengoptimalkan penggunaan cadangan energi.

2. Detoksifikasi dan Regenerasi Sel


Puasa memicu autophagy, yaitu proses seluler membersihkan sel-sel yang rusak dan mendaur ulang komponen selular. Hal ini dapat membantu regenerasi jaringan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Dilansir dari NCBI, puasa dapat meningkatkan produksi protein Heat Shock Factor 1 (HSF1), yang melindungi sel dari stres dan kerusakan.


3. Pertahanan Diri dan Reproduksi


Beberapa hewan, seperti lalat buah, berpuasa ketika terpapar racun atau patogen untuk meningkatkan respons kekebalan tubuh. Serangga betina tertentu juga berpuasa setelah kawin untuk mengalokasikan sumber daya secara optimal untuk perkembangan telur.

4. Siklus Hidup dan Perkembangan


Banyak hewan, seperti kupu-kupu dan ngengat, berpuasa selama tahap pupa (kepompong) untuk metamorfosis dari larva menjadi dewasa. Berpuasa dapat memicu perubahan hormonal dan metabolisme yang diperlukan untuk perkembangan dan diferensiasi sel selama tahap-tahap penting dalam siklus hidup hewan. Penting untuk dicatat bahwa penelitian tentang puasa pada hewan masih berkembang. Mekanisme dan manfaatnya bervariasi tergantung pada spesies dan konteks fisiologis.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1585 seconds (0.1#10.140)