Deretan Harimau di Daerah Indonesia, Apa Saja?

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:00 WIB
loading...
Deretan Harimau di Daerah Indonesia, Apa Saja?
Harimau Sumatera diperkirakan tersisa sekitar 600-an ekor di Indonesia. (Foto: KLHK)
A A A
JAKARTA - Deretan harimau di daerah Indonesia tak banyak jumlahnya. Dari sembilan sub spesies harimau di dunia, tiga di antaranya ada di tanah air. Yaitu, harimau Jawa, harimau Bali dan harimau Sumatera.

Sayangnya dari tiga spesies ini dua sudah punah dan tinggal harimau Sumatera saja yang masih ada di Indonesia. Jumlahnya pun tinggal sekitar 600an ekor sehingga ditetapkan sebagai satwa dilindungi karena terancam punah.

Kendati demikian, Indonesia masih beruntung karena dari seluruh negara di dunia, tinggal 13 negara yang memiliki harimau di alam liar. Kepunahan harimau-harimau di dunia lantaran tangan-tangan manusia tak bertanggungjawab yang melakukan perburuan liar. Organ harimau memiliki nilai tinggi di pasar gelap. Sebagian juga diperjualbelikan untuk dijadikan hewan peliharaan.

Di sisi lain, perambahan hutan serta alih fungsi lahan menjadi lahan perkebunan dan pertanian menjadikan ekosistem harimau kian tergerus. Alhasil, konflik manusia dan harimau seringkali terjadi. Ironisnya, harimau selalu menjadi korban dengan berakhir ditangkap atau dibunuh.


Untuk semakin mengenal lebih jauh, berikut deretan harimau di daerah Indonesia, dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (28/3/2024).


1. Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica)


Deretan harimau di daerah Indonesia yang pertama adalah harimau Jawa . Namun, spesies ini sudah tak bisa ditemui baik di alam liar maupun konservasi. Harimau Jawa telah dinyatakan punah secara resmi sekitar tahun 1980-an. Namun, keputusan ini masih debatable, lantaran beberapa pihak melaporkan mendapatkan bukti jejak keberadaan harimau Jawa di beberapa lokasi. Namun, baik pihak yang meyakini harimau Jawa masih ada maupun yang tidak, hingga kini sama-sama belum bisa membuktikan klaimnya.

Dari segi ukuran tubuh, harimau Jawa jantan memiliki berat badan 150-200 kg dan panjangnya kira-kira 2,50 meter. Sementara harimau betina berbobot lebih ringan, yaitu 75-115 Kg dan sedikit lebih pendek dari harimau jantan.

Dilansir dari Edunitas.com, pada akhir abad ke-19, harimau Jawa masih banyak berkeliaran di alam liar. Namun pada tahun 1940-an, harimau Jawa sudah terpinggirkan dan hanya ditemukan di hutan-hutan terpencil. Upaya menyelamatkan harimau Jawa dengan membuka beberapa taman nasional pun tak berhasil.

Pada tahun 1950-an, populasi harimau Jawa hanya tinggal 25 ekor, dengan 13 ekor di antaranya berada di Taman Nasional Ujung Kulon. Sepuluh tahun kemudian jumlah ini kian menyusut. Pada tahun 1972, hanya ada sekitar 7 harimau yang tinggal di Taman Nasional Meru Betiri dan pada tahun 1980-an resmi dinyatakan punah.


2. Harimau Bali (Panthera tigris balica)


Deretan harimau di daerah Indonesia yang kedua adalah harimau Bali. Sama dengan harimau Jawa, harimau Bali juga sudah punah, bahkan lebih dulu. Harimau Bali dinyatakan sudah punah pada tahun 1940-an. Harimau Bali terakhir ditembak pada tahun 1925, dan subspesies ini dinyatakan punah pada 27 September 1937.

Dari segi ukuran tubuh, Harimau Bali hampir sama dengan singa gunung atau macan tutul. Harimau ini memiliki bulu pendek berwarna oranye kekuningan tua dan garis-garis hitam yang relatif lebih sedikit. Pola berbentuk bar yang ada di kepala serta bulu putih di perut bagian bawah menonjol dibandingkan bulu oranye tua. Bulu itu kontras di tubuhnya mengikuti garis melengkung.

Meski sudah punah, namun jejak harimau Bali masih terdokumentasi dengan baik di British Museum di London. Museum tersebut menyimpan koleksi dua kulit dan tiga tengkorak harimau Bali. Jejak harimau Bali juga bisa ditemui di Museum Naturkunde di Stuttgart, Museum Senckenberg di Frankfurt, Museum Zoologi Bogor dan Museum Naturalis di Leiden.


3. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)


Deretan harimau di daerah Indonesia yang ketiga adalah harimau Sumatera. Harimau Sumatera masih bertahan hidup dan diperkirakan tersisa sekitar 600-an ekor di Indonesia.

Propinsi Riau adalah rumah bagi sepertiga dari seluruh populasi harimau sumatera. Salah satu habitatnya adalah Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Harimau sumatera memiliki tubuh relatif kecil dibandingkan semua sub-spesies harimau yang hidup saat ini. Ciri khusus harimau Sumatera yaitu berwarna kulit paling gelap dibanding seluruh jenis harimau, mulai dari kuning kemerahan hingga oranye tua.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1774 seconds (0.1#10.140)