Tanaman Asal Turki, Calon Penghuni Luar Angkasa

Sabtu, 30 Maret 2024 - 11:05 WIB
loading...
A A A
"Dalam kondisi terestrial, ketika biji berkecambah, ia menggerakkan akarnya ke arah gravitasi dan batangnya menuju sumber cahaya. Namun, ini berubah drastis dalam gravitasi mikro karena rasa arah oleh gravitasi hilang," kata Ozgur Uzilday.

Dalam beberapa hari mendatang, timnya akan menggunakan pengurutan generasi berikutnya untuk memeriksa seluruh urutan DNA dan RNA dari sampel dari kedua lingkungan untuk mengetahui potensi perbedaan.

Jika Schrenkiella parvula dapat mempertahankan toleransinya dalam kondisi luar angkasa, ia tidak hanya akan bertahan hidup di regolith tetapi juga mengubah komposisi dan kepadatannya, menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi kehidupan baru untuk berkembang. "Lapisan atas regolit terlalu padat. Tanaman yang kita konsumsi tidak bisa menumbuhkan akarnya di sana. Selain itu, regolith tidak dapat menahan air seperti tanah," kata Ozgur Uzilday.

Hal itu menjadi kendala besar bagi pertanian luar angkasa, terutama mengingat kelangkaan air di benda-benda langit lainnya. "Kita harus mengangkut air dalam jumlah besar dari Bumi atau memproduksinya di luar angkasa, keduanya akan sangat mahal. Atau kita bisa mencari cara untuk mengubah regolith itu sendiri," katanya.

Akar dari spesies tanaman perintis dianggap mampu memecah regolith secara fisik dan menghancurkannya, membuatnya lebih mudah bagi tanaman lain untuk berakar sambil juga meningkatkan kapasitas regolith untuk menahan air, sehingga mengurangi jumlah yang dibutuhkan untuk keperluan pertanian. "Kami mengusulkan agar Schrenkiella parvula dapat digunakan sebagai tanaman penutup pada regolith untuk mempersiapkannya untuk kebutuhan pertanian kita," kata Ozgur Uzilday.

Mengacu pada kemampuan tanaman untuk menyerap zat yang tidak diinginkan seperti garam, kromium, dan aluminium, dia menambahkan bahwa tanaman tersebut kemudian "dapat dipanen dan dibakar, menghilangkan zat-zat ini dari regolith. Mereka kemudian dapat ditanam kembali dan dijadikan kompos untuk lebih mempersiapkan tanah bagi tanaman yang bisa kita konsumsi."

Pada akhirnya, kemampuan Schrenkiella parvula untuk berkembang di lingkungan ekstrem menawarkan secercah harapan untuk prospek pertanian di luar angkasa dan menjadi bukti ketahanan hidup.
(msf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3064 seconds (0.1#10.140)