Puing Stasiun Luar Angkasa Jatuh Menimpa Rumah di Amerika
loading...
A
A
A
"Ini menjadi lebih menarik jika material ini ditemukan bukan berasal dari Amerika Serikat," kata Michelle Hanlon, direktur eksekutif Pusat Hukum Udara dan Luar Angkasa di Universitas Mississippi, dilansir dari Interesting Engineering.
"Jika itu adalah objek luar angkasa buatan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa oleh negara lain, yang menyebabkan kerusakan di Bumi, negara itu akan sepenuhnya bertanggung jawab kepada pemilik rumah atas kerusakan yang ditimbulkan," kata Hanlon.
Meskipun NASA memiliki baterai tersebut, baterai itu terhubung ke struktur palet yang diluncurkan oleh badan antariksa Jepang. Ini mungkin menimbulkan masalah dalam klaim kepemilikan.
Sebelumnya, NASA menyatakan bahwa tidak ada bagian dari palet yang akan selamat dari penurunan atmosfer. Namun, beberapa ahli membantah pernyataan NASA. Menurut Aerospace Corporation, ketika benda besar memasuki kembali atmosfer bumi, sekitar 20 hingga 40 persen massanya dapat bertahan dan mencapai tanah. Namun, persentase pastinya dapat bervariasi berdasarkan desain logam khusus dari objek tersebut.
Dalam skenario ini, benda tersebut terbuat dari baterai nickel-hydrogen, yang merupakan logam yang relatif padat. Ini berarti ada kemungkinan lebih tinggi dari bagian utama massa objek yang selamat dari memasuki kembali atmosfer dibandingkan objek yang terbuat dari bahan yang lebih ringan.
"Jika itu adalah objek luar angkasa buatan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa oleh negara lain, yang menyebabkan kerusakan di Bumi, negara itu akan sepenuhnya bertanggung jawab kepada pemilik rumah atas kerusakan yang ditimbulkan," kata Hanlon.
Meskipun NASA memiliki baterai tersebut, baterai itu terhubung ke struktur palet yang diluncurkan oleh badan antariksa Jepang. Ini mungkin menimbulkan masalah dalam klaim kepemilikan.
Sebelumnya, NASA menyatakan bahwa tidak ada bagian dari palet yang akan selamat dari penurunan atmosfer. Namun, beberapa ahli membantah pernyataan NASA. Menurut Aerospace Corporation, ketika benda besar memasuki kembali atmosfer bumi, sekitar 20 hingga 40 persen massanya dapat bertahan dan mencapai tanah. Namun, persentase pastinya dapat bervariasi berdasarkan desain logam khusus dari objek tersebut.
Dalam skenario ini, benda tersebut terbuat dari baterai nickel-hydrogen, yang merupakan logam yang relatif padat. Ini berarti ada kemungkinan lebih tinggi dari bagian utama massa objek yang selamat dari memasuki kembali atmosfer dibandingkan objek yang terbuat dari bahan yang lebih ringan.
(msf)