Spesifikasi Robot Anjing Israel, Mampu Melacak Terowongan Hamas

Rabu, 03 April 2024 - 08:19 WIB
loading...
Spesifikasi Robot Anjing Israel, Mampu Melacak Terowongan Hamas
Robot anjing Israel hadir di tengah konflik bersenjata dengan Hamas. (Foto: Haaretz)
A A A
JAKARTA - Robot anjing Israel hadir di tengah konflik bersenjata dengan Hamas. Spesifikasinya banyak menjadi perhatian lantaran kemampuan uniknya mendeteksi jaringan terowongan Hamas di bawah Gaza.

Berbekal kecerdasan buatan (Artificial Intelligent/AI), robot anjing Israel mampu melacak terowongan Hamas di Gaza yang membentang sepanjang 500 kilometer. Kemampuan dua ini diperkuat denganradar penetrasi tanah dan pendeteksi gravitasi berteknologi tinggi untuk memetakan sistem di bawah terowongan.

Dilansir dari Middle East Eye, Rabu (3/4/2024), inovasi berupa robot anjing pelacak tadi muncul karena pihak militer Israel melihat potensi pertarungan di dalam terowongan berisiko besar. Fungsi utama robot untuk meminimalisasi korban jiwa dalam operasi militer.

Strategi ini dipakai untuk menandingi strategi Hamas yang membangun labirin di bawah tanah selama hampir satu dekade. Beberapa terowongan memiliki kedalaman 70 meter di bawah tanah untuk menyimpan senjata dan cadangan makanan.

Kehancuran terowongan itu krusial untuk kesuksesan Israel. Memasuki terowongan itu bukan hal mudah, sebab ada banyak jebakan yang disiapkan Hamas. Ternyata robot anjing pelacak Israel dianggap mumpuni karena telah dilengkapi sensor dan peralatan untuk menemukan berbagai jebakan yang dipasang Hamas.



Robot anjing pelacak mampu mendeteksi bom dan bahan peledak, menemukan jalan masuk, dan menyerang musuh dengan mengigit bagian tangan mereka. Robot ini dijuluki IRIS yang dikembangkan oleh Roboteam, sebuah perusahaan teknologi Israel. Robot ini berguna untuk menangkap gambar dan mengirimnya ke daratan menggunakan sensor. Robot ini bisa mendeteksi objek dan manusia.

Pasukan militer Israel juga mempunyai robot yang memiliki sensor dan senjata otomatis yang mirip dengan milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang bernama Gladiator. Investasi Israel dalam bentuk robot anjing pelacak ini bernilai sekira Rp2 miliar.

Di balik kecanggihan dan nilai mahalnya, ternyata robot-robot tadi masih punya titik kelemahan. Titik lemahnya yaitu sumber daya energi dan kemampuan daya tahan dalam peperangan. Robot anjing pelacak belum mampu membawa beban lebih dari 10 kilogram.

Hal tersebut juga dicermati dari tiga robot anjing serupa yang dibeli oleh komunitas unit cadangan perang militer Israel,Brothers in Arms. Tugas ketiga robot tersebut untukmengumpulkan data intelijen dan membantu tentara tempur untuk beroperasi secara optimal di lapangan.



Ketigarobotanjing tipe Vision 60 diproduksi oleh perusahaan Amerika, Ghost Robotics, masing-masing berharga sekitar Rp2 miliar. Para robot itu diklaim memiliki sejumlah kemampuan termasuk mengamati area di atas dan di bawah tanah, sangat lincah, mampu memanjat tumpukan tanah dan puing-puing, berjalan melewati genangan air yang dalam serta mengapung di permukaannya, dan mampu bangkit kembali jika terbalik.

Cara kerja mereka juga semi-otonom, mampu mengendalikan kecepatan gerakan mereka sendiri dan berhenti tanpa campur tangan manusia, dan memiliki kemampuan radar laser untuk pemetaan tiga dimensi terhadap lingkungan sekitarnya. Tak ayal, robot ini mampu menemukan lokasi bahan peledak tersembunyi. Kelemahan dari robot anjing ini terletak pada daya tahan baterainya hanyabertahan tiga jam.

Meski terbukti telah beroperasi di lingkup militer Amerika Serikat sejak 2020,robotanjing ini tidak bersenjata tetapi memiliki kemampuan teknis untuk dipersenjatai dengan senapan mesin ringan. Lantaran penglihatannya dilengkapi dengan kapasitas optik canggih, kamera termal untuk penglihatan malam, dan jangkauan 1,2 kilometer.

Kemampuan tersebut menjadi subyek kontroversi dalam beberapa tahun terakhir, memicu kekhawatiran akan potensi penggunaan tempur yang mematikan di medan perang.

Keberadaanrobot anjing ini juga menimbulkan pertanyaan serius tentang etika dan keadilan dalam konflik bersenjata. Utamanyaterkait dengan perlindungan terhadap warga sipil yang tidak terlibat dalam pertempuran.Komunitas internasional pun mengecam penggunaan robot anjing militer ini sebagai langkah yang melanggar hak asasi manusia.

Selain robot-robot anjing di atas, media The National melaporkan, Israel juga membentuk dua unit tim khusus, yaitu Oketz dan Samur, dalam menemukan terowongan Hamas.

Oketz merupakan unit pasukan khusus anjing terlatih milik militer Israel yang memiliki kemampuan untuk mengendus bahan peledak, mencari pintu masuk, dan menyerang musuh bersenjata. Sementara Samur adalah pasukan khusus yang bertugas mencari terowongan Hamas di Gaza. Pasukan ini berada di bawah komando Yahalom.

Samur memiliki keahlian untuk mendeteksi dan menghancurkan terowongan Hamas, termasuk mencari lokasi persembunyian senjata. Mereka juga memiliki kemampuan untuk bertempur dalam ruangan sempit, seperti terowongan. Dalam simulasi pertempuran, jika pasukan militer sudah berhasil membuka pintu masuk terowongan, pasukan itu kemudian meluncurkan unit Oketz dan Samur ke dalam.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1818 seconds (0.1#10.140)