Yuk Saksikan Puncak Hujan Meteor Lyrid Malam Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keajaiban alam berupa hujan meteor Lyrid akan terjadi malam ini. Diperkirakan sebanyak 20 meteor akan jatuh tiap jam.
Hujan meteor Lyrid merupakan salah satu fenomena astronomi tahunan. Hujan meteor ini terjadi ketika Bumi melewati aliran puing-puing es yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G1 (Thatcher). Puing-puing ini, yang dikenal sebagai meteoroit, terbakar di atmosfer Bumi dan menghasilkan goresan cahaya yang indah di langit.
Hujan meteor Lyrid dimulai dengan hanya beberapa meteor per jam di awal bulan April. Namun, pada malam 21-22 April, Bumi akan melewati bagian terpadat dari aliran puing komet Thatcher. Pada malam ini, hujan meteor Lyrid akan mencapai puncaknya, menghasilkan sekitar 20 meteor per jam.
Dilansir dari The Weather Network, Senin (22/4/2024), untuk memaksimalkan peluang melihat hujan meteor Lyrid, carilah tempat dengan langit yang gelap dan jauh dari polusi cahaya. Hujan meteor Lyrid paling baik dilihat setelah tengah malam, ketika konstelasi Lyra berada di atas cakrawala.
Meskipun jumlah meteor Lyrid cukup konsisten dari tahun ke tahun, kondisi langit dapat memengaruhi berapa banyak meteor yang dapat dilihat. Pada tahun ini, puncak hujan meteor Lyrid bertepatan dengan fase jelang bulan purnama. Hal ini berarti bahwa beberapa meteor yang lebih redup mungkin tersapu oleh cahaya bulan.
Namun, hujan meteor Lyrid juga dikenal dengan kemunculan bola api, meteor yang luar biasa terang yang dapat bersinar seterang planet Venus. Bola api Lyrid bahkan cukup terang untuk dilihat dengan bulan purnama di langit.
Hujan meteor Lyrid adalah salah satu hujan meteor tertua yang diamati manusia. Catatan tentang hujan meteor ini telah ada selama lebih dari 2.700 tahun. Setiap 60 tahun, hujan meteor Lyrid mengalami ledakan aktivitas, menghasilkan lebih dari 100 meteor per jam. Ledakan berikutnya diperkirakan terjadi pada tahun 2042.
Hujan meteor Lyrid merupakan salah satu fenomena astronomi tahunan. Hujan meteor ini terjadi ketika Bumi melewati aliran puing-puing es yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G1 (Thatcher). Puing-puing ini, yang dikenal sebagai meteoroit, terbakar di atmosfer Bumi dan menghasilkan goresan cahaya yang indah di langit.
Hujan meteor Lyrid dimulai dengan hanya beberapa meteor per jam di awal bulan April. Namun, pada malam 21-22 April, Bumi akan melewati bagian terpadat dari aliran puing komet Thatcher. Pada malam ini, hujan meteor Lyrid akan mencapai puncaknya, menghasilkan sekitar 20 meteor per jam.
Dilansir dari The Weather Network, Senin (22/4/2024), untuk memaksimalkan peluang melihat hujan meteor Lyrid, carilah tempat dengan langit yang gelap dan jauh dari polusi cahaya. Hujan meteor Lyrid paling baik dilihat setelah tengah malam, ketika konstelasi Lyra berada di atas cakrawala.
Meskipun jumlah meteor Lyrid cukup konsisten dari tahun ke tahun, kondisi langit dapat memengaruhi berapa banyak meteor yang dapat dilihat. Pada tahun ini, puncak hujan meteor Lyrid bertepatan dengan fase jelang bulan purnama. Hal ini berarti bahwa beberapa meteor yang lebih redup mungkin tersapu oleh cahaya bulan.
Namun, hujan meteor Lyrid juga dikenal dengan kemunculan bola api, meteor yang luar biasa terang yang dapat bersinar seterang planet Venus. Bola api Lyrid bahkan cukup terang untuk dilihat dengan bulan purnama di langit.
Baca Juga
Hujan meteor Lyrid adalah salah satu hujan meteor tertua yang diamati manusia. Catatan tentang hujan meteor ini telah ada selama lebih dari 2.700 tahun. Setiap 60 tahun, hujan meteor Lyrid mengalami ledakan aktivitas, menghasilkan lebih dari 100 meteor per jam. Ledakan berikutnya diperkirakan terjadi pada tahun 2042.
(msf)