Penyebab Orang Papua Nugini Kebal Terhadap Malaria Akhirnya Terkuak

Kamis, 16 Mei 2024 - 21:18 WIB
loading...
Penyebab Orang Papua...
Penduduk asli Papua Nugini. FOTO/ QUORA
A A A
JAYAPURA - Penduduk dataran rendah Papua Nugini (PNG) memiliki gen Denisovan yang diyakini memberi mereka ketahanan terhadap malaria, menurut sebuah penelitian baru.



Penemuan ini merupakan hasil dari penelitian yang lebih luas terhadap seluruh genom penduduk dataran tinggi dan dataran rendah di negara Pasifik barat daya tersebut.

Papua Nugini memiliki keragaman lingkungan yang menghadirkan tantangan berbeda bagi masyarakat yang tinggal di sana. Perbedaan ini terlihat jelas antara penduduk dataran rendah dan dataran tinggi. Penduduk dataran rendah terpapar patogen seperti malaria yang tidak menjadi masalah bagi penduduk dataran tinggi, sedangkan penduduk dataran tinggi harus beradaptasi dengan lingkungan dengan kadar oksigen rendah di dataran tinggi.

Meskipun kedua populasi telah beradaptasi dengan lingkungannya masing-masing, masih banyak yang belum diketahui tentang sifat-sifat khusus adaptasi ini.

Penelitian ini, yang dipimpin oleh Dr. François-Xavier Ricaut dari Universitas Tartu (Estonia), Toulouse (Prancis), dan Papua Nugini, berusaha untuk menjawab pertanyaan tersebut. Para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan oleh proyek Papuan Past.

"Kami meneliti tanda-tanda seleksi pada seluruh genom yang baru diurutkan dari 54 individu dataran tinggi PNG dari Gunung Wilhelm (Provinsi Chimbu) dan 74 individu dataran rendah PNG dari Pulau Daru (Provinsi Barat)," jelas Dr. Ricaut dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari IFL Science.

"Kami menduga bahwa genom kedua populasi ini telah berevolusi secara berbeda untuk mengurangi dampak buruk dari lingkungan mereka masing-masing."

Penemuan gen Denisovan pada penduduk Papua Nugini memiliki implikasi penting untuk memahami evolusi manusia dan bagaimana kita beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.

Hal ini juga dapat membuka jalan bagi pengembangan perawatan baru untuk penyakit seperti malaria, yang masih menjadi masalah kesehatan utama di banyak bagian dunia.

Penelitian ini masih berlangsung, dan para ilmuwan terus mempelajari fungsi spesifik dari gen Denisovan dan bagaimana mereka memberikan ketahanan terhadap malaria. Namun, penemuan awal ini sangat menjanjikan dan dapat memberikan wawasan baru yang berharga tentang evolusi dan kesehatan manusia.

Dalam kasus yang parah, perbandingan sosial dapat memicu depresi dan kecemasan. Kita mungkin merasa terisolasi dan putus asa, dan kehilangan minat dalam aktivitas yang dulu kita sukai.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki tubuh dan penampilan yang unik. Kita semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuat kita merasa tidak bahagia dan tidak puas.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1025 seconds (0.1#10.140)