Ikan Gabus Berkepala Ular, Spesies Invasif yang Aneh dan Meresahkan

Senin, 10 Juni 2024 - 08:15 WIB
loading...
Ikan Gabus Berkepala Ular, Spesies Invasif yang Aneh dan Meresahkan
Tampangnya seperti ular. Tapi, sebenarnya ini adalah ikan. Lebih tepatnya, ikan gabus berkepala ular. Spesies invasif ini bisa menghirup udara dan merayap seperti reptil. Foto: ist
A A A
AMERIKA - Ikan gabus berkepala ular, atau northern snakehead (Channa argus), bukanlah hewan biasa. Dengan tampilan menyerupai ular dan kemampuannya untuk bernapas di darat, ikan ini telah menjadi spesies invasif yang meresahkan di Amerika Serikat.

Bulan lalu, mahluk aneh teresebut tertangkap di Missouri oleh seorang pemancing. Ditangkap pada 25 Mei, di bawah Wappapello Lake Spillway di Wayne County, sudah keempat kalinya ikan gabus kepala ular tercatat di negara bagian tersebut, menurut Departemen Konservasi Missouri (MDC).

Ikan gabus kepala ular (Channa argus) memiliki tubuh panjang dan kepala seperti ular yang ditutupi sisik bermotif ular piton.

Mereka bisa tumbuh hingga 1 meter (3 kaki) panjangnya dan merupakan predator menakutkan. Sebab, ikan ini memakan ikan lain, serta krustasea, katak, reptil kecil, dan kadang-kadang burung kecil dan mamalia lainnya.

Tidak seperti kebanyakan ikan, yang hidup sepenuhnya di air, ikan gabus kepala ular dapat menghirup udara, yang berguna di air yang kekurangan oksigen.

Mereka juga bisa bertahan hidup di darat selama beberapa hari asalkan tetap lembab, dan bahkan bisa merayap seperti ular untuk kembali ke air.

Spesies Invasif

Uniknya, spesies ini bukan asli AS. Sebenarnya justru berasal dari Asia. Dan merupakan ancaman bagi spesies asli, yang dimangsa dan diperebutkan sumber dayanya.

Penemuan terbaru ini adalah keempat kalinya ikan tersebut terlihat di negara bagian Missouri. Yang pertama ditemukan di selokan pada 2019 dan dua lagi ditangkap tahun lalu.

"Pemancing menyadari bahwa mereka mendapatkan sesuatu yang berbeda dan meneliti karakteristik ikan tersebut, dan menyadari bahwa itu memang ikan gabus kepala ular," kata Ahli Biologi Perikanan MDC Dave Knuth. "Pemancing itu meninggalkannya di trotoar selama beberapa jam karena mengira ikan itu akan mati, dan ternyata tidak."

Ikan itu kemudian dimasukkan ke dalam kantong dan diangkut ke kantor Korps Insinyur Angkatan Darat AS setempat, di mana agen MDC Jacob Plunkett mengambilnya setelah hampir empat jam ada di dalam kantong.

"Ketika saya mengambil ikan itu, ikan itu masih hidup," kata Plunkett.



MDC merekomendasikan untuk membunuhnya "dengan memotong kepala, mengeluarkan isi perutnya, atau memasukkannya ke dalam kantong plastik tertutup".

Pejabat percaya bahwa ikan invasif ini mungkin pertama kali memasuki sungai AS setelah kecelakaan di peternakan ikan komersial di Arkansas pada 2008, dan sejak itu mereka berenang (dan merayap) ke utara melalui perairan DAS SungaiSt.Francis.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1829 seconds (0.1#10.140)
pixels