Tanda-tanda Kiamat Paling Nyata Muncul di Samudera Arktik

Selasa, 02 Juli 2024 - 16:02 WIB
loading...
Tanda-tanda Kiamat Paling Nyata Muncul di Samudera Arktik
Tanda-tanda Kiamat Paling Nyata . FOTO/ IFL Science
A A A
NEW MEXICO - Tanda-tanda Kiamat nyata muncul sekitar 3.000 meter atau 9.843 kaki di bawah Samudera Arktik yang bisa menenggelamkam Bumi.



Para ilmuwan menemukan ventilasi hidrotermal yang mengeluarkan cairan panas di sepanjang Punggung Bukit Knipovich dekat Svalbard, pemukiman paling utara di Bumi.

Bidang ventilasi hidrotermal baru ini baru-baru ini ditemukan di dasar laut dalam segitiga antara Greenland, Norwegia, dan Svalbard, tepat di perbatasan lempeng tektonik Amerika Utara dan Eropa.

Para peneliti dari Pusat Ilmu Lingkungan Kelautan (MARUM) Universitas Bremen menggunakan kapal selam yang dikendalikan dari jarak jauh untuk mengumpulkan sampel dan data dari ladang ventilasi hidrotermal, yang mereka beri nama Jotul, terinspirasi dari nama raksasa dalam mitologi Nordik.

Ventilasi hidrotermal biasanya ditemukan di persimpangan lempeng tektonik yang bergeser, di mana aktivitas panas bumi paling intens.

Mereka terbentuk ketika air menembus dasar laut dan dipanaskan oleh magma dari perut planet. Air yang sangat panas ini kemudian naik kembali ke dasar laut melalui retakan dan celah, diperkaya dengan mineral dan material yang terlarut dari batuan kerak samudera.

Meskipun merupakan persimpangan utama lempeng tektonik, sebelumnya tidak ada ventilasi hidrotermal yang diketahui terletak di Punggung Bukit Knipovich - hingga penemuan ini.

Penemuan ventilasi hidrotermal Jotul ini menandakan sebuah ekosistem baru yang belum dijelajahi di kedalaman laut Arktik.

Para ilmuwan berharap dapat mempelajari lebih lanjut tentang komunitas biologis unik yang hidup di sekitar ventilasi ini, serta potensinya untuk berkontribusi pada siklus karbon global.

Penemuan ventilasi hidrotermal Jøtul adalah penemuan penting yang dapat membantu kita memahami lebih baik tentang lingkungan laut dalam dan peran yang dimainkannya dalam sistem planet kita.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1339 seconds (0.1#10.140)
pixels