Ilmuwan Menelusuri Jejak Ekspresi Bahasa lewat Sejarah Penulisan
loading...
A
A
A
KAIRO - Sebelum munculnya sistem penulisan yang l ebih kompleks , peradaban manusia menggunakan sistem protowriting, simbol ideografis, atau simbol mnemonik.
Seperti dilansir dari IFL Science, sistem ini berbeda dengan tulisan modern karena tidak selalu merepresentasikan kata-kata atau tata bahasa secara langsung, sehingga pemahaman maknanya bergantung pada konteks yang luas.
Perkembangan penting terjadi dengan munculnya penulisan yang sebenarnya. Sistem ini memungkinkan pembaca merekonstruksi ucapan yang diucapkan berdasarkan simbol atau huruf yang tertulis. Hal ini berbeda dengan protowriting yang tidak selalu memuat informasi linguistik yang lengkap.
Dahulu, para ahli meyakini bahwa tulisan berasal dari satu sumber dan menyebar ke seluruh dunia melalui difusi budaya (teori monogenesis). Mesopotamia kuno dianggap sebagai tempat kelahirannya. Teori ini menjelaskan penyebaran ide merepresentasikan bahasa melalui simbol, meskipun mekanismenya tidak selalu teridentifikasi.
Namun, penemuan sistem aksara di Mesoamerika kuno, yang jauh dari peradaban Timur Tengah, menunjukkan bahwa tulisan kemungkinan muncul secara mandiri di beberapa tempat. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa sistem penulisan muncul di setidaknya empat peradaban kuno:
Mesopotamia (sekitar 3400-3100 SM)
Mesir (sekitar 3250 SM)
Tiongkok (1200 SM)
Munculnya sistem aksara di Mesir kuno menunjukkan kemandiriannya dari Mesopotamia karena perbedaan gaya dan strukturnya. Meskipun kemungkinan terjadi interaksi dan pertukaran ide, bukti menunjukkan bahwa penciptaan tulisan di Mesir kemungkinan besar merupakan penemuan yang independen.
Sejarah penulisan merupakan kisah kompleks yang melibatkan berbagai peradaban dan penemuan independen. Sistem protowriting awal berkembang menjadi sistem penulisan yang lebih canggih, memungkinkan komunikasi dan penyimpanan informasi yang lebih efektif.
Penemuan tulisan di berbagai wilayah menunjukkan kemampuan manusia yang luar biasa untuk mengembangkan metode komunikasi yang kompleks secara mandiri.
Penelitian tentang sejarah penulisan masih terus berlangsung, dengan para arkeolog dan ahli bahasa terus menemukan bukti baru yang menantang pemahaman kita tentang asal-usul dan perkembangan sistem penulisan di seluruh dunia.
Seperti dilansir dari IFL Science, sistem ini berbeda dengan tulisan modern karena tidak selalu merepresentasikan kata-kata atau tata bahasa secara langsung, sehingga pemahaman maknanya bergantung pada konteks yang luas.
Perkembangan penting terjadi dengan munculnya penulisan yang sebenarnya. Sistem ini memungkinkan pembaca merekonstruksi ucapan yang diucapkan berdasarkan simbol atau huruf yang tertulis. Hal ini berbeda dengan protowriting yang tidak selalu memuat informasi linguistik yang lengkap.
Dahulu, para ahli meyakini bahwa tulisan berasal dari satu sumber dan menyebar ke seluruh dunia melalui difusi budaya (teori monogenesis). Mesopotamia kuno dianggap sebagai tempat kelahirannya. Teori ini menjelaskan penyebaran ide merepresentasikan bahasa melalui simbol, meskipun mekanismenya tidak selalu teridentifikasi.
Namun, penemuan sistem aksara di Mesoamerika kuno, yang jauh dari peradaban Timur Tengah, menunjukkan bahwa tulisan kemungkinan muncul secara mandiri di beberapa tempat. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa sistem penulisan muncul di setidaknya empat peradaban kuno:
Mesopotamia (sekitar 3400-3100 SM)
Mesir (sekitar 3250 SM)
Tiongkok (1200 SM)
Munculnya sistem aksara di Mesir kuno menunjukkan kemandiriannya dari Mesopotamia karena perbedaan gaya dan strukturnya. Meskipun kemungkinan terjadi interaksi dan pertukaran ide, bukti menunjukkan bahwa penciptaan tulisan di Mesir kemungkinan besar merupakan penemuan yang independen.
Sejarah penulisan merupakan kisah kompleks yang melibatkan berbagai peradaban dan penemuan independen. Sistem protowriting awal berkembang menjadi sistem penulisan yang lebih canggih, memungkinkan komunikasi dan penyimpanan informasi yang lebih efektif.
Penemuan tulisan di berbagai wilayah menunjukkan kemampuan manusia yang luar biasa untuk mengembangkan metode komunikasi yang kompleks secara mandiri.
Penelitian tentang sejarah penulisan masih terus berlangsung, dengan para arkeolog dan ahli bahasa terus menemukan bukti baru yang menantang pemahaman kita tentang asal-usul dan perkembangan sistem penulisan di seluruh dunia.
(wbs)