Bangun Ulang Piramida Dipercaya Akan Menimbulkan Malapetaka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bagian dari piramida yang digunakan oleh orang-orang kuno untuk pengorbanan manusia runtuh di Ihuatzio, negara bagian Michoacan yang dikatakan sebagai tanda akan terjadinya tragedi.
Seperti dilansir dari The Sun, keturunan suku asli yang membangun piramida khawatir akan terjadi bencana alam besar setelah badai dahsyat menghancurkan sebagian bangunan.
Gambar menunjukkan sebagian struktur runtuh setelah hujan lebat pada 30 Juli.
Piramida ini dibangun oleh nenek moyang Purepecha modern, suku haus darah yang pernah mengalahkan suku Aztec.
Seorang warga keturunan Purepecha, Tariakuiri Alvarez mengatakan, badai tersebut mungkin mengindikasikan akan terjadinya malapetaka, berdasarkan kepercayaan komunitas mereka.
Dia berkata: "Bagi nenek moyang kita, ini adalah pertanda buruk yang menunjukkan mendekatnya suatu peristiwa penting."
Sebelumnya, para arkeolog telah menemukan struktur Maya bawah tanah dan piramida tersembunyi di hutan tropis Meksiko. Penemuan ini merupakan salah satu penemuan paling penting dalam arkeologi Maya dalam beberapa dekade terakhir.
Penemuan ini penting karena memberikan wawasan baru tentang budaya dan masyarakat Maya. Para arkeolog berharap penelitian lebih lanjut akan mengungkapkan lebih banyak tentang sejarah Maya dan cara hidup mereka.
Para arkeolog menggunakan teknologi LIDAR (Light Detection and Ranging) untuk menemukan struktur-struktur tersebut. LIDAR adalah teknologi yang menggunakan laser untuk memetakan permukaan bumi.
Struktur-struktur tersebut terkubur di bawah hutan selama berabad-abad.
Para arkeolog percaya bahwa struktur-struktur tersebut ditinggalkan oleh orang Maya karena alasan yang tidak diketahui.
Penemuan ini akan membuka peluang baru untuk penelitian arkeologi di Semenanjung Yucatan.
Seperti dilansir dari The Sun, keturunan suku asli yang membangun piramida khawatir akan terjadi bencana alam besar setelah badai dahsyat menghancurkan sebagian bangunan.
Gambar menunjukkan sebagian struktur runtuh setelah hujan lebat pada 30 Juli.
Piramida ini dibangun oleh nenek moyang Purepecha modern, suku haus darah yang pernah mengalahkan suku Aztec.
Seorang warga keturunan Purepecha, Tariakuiri Alvarez mengatakan, badai tersebut mungkin mengindikasikan akan terjadinya malapetaka, berdasarkan kepercayaan komunitas mereka.
Dia berkata: "Bagi nenek moyang kita, ini adalah pertanda buruk yang menunjukkan mendekatnya suatu peristiwa penting."
Sebelumnya, para arkeolog telah menemukan struktur Maya bawah tanah dan piramida tersembunyi di hutan tropis Meksiko. Penemuan ini merupakan salah satu penemuan paling penting dalam arkeologi Maya dalam beberapa dekade terakhir.
Penemuan ini penting karena memberikan wawasan baru tentang budaya dan masyarakat Maya. Para arkeolog berharap penelitian lebih lanjut akan mengungkapkan lebih banyak tentang sejarah Maya dan cara hidup mereka.
Para arkeolog menggunakan teknologi LIDAR (Light Detection and Ranging) untuk menemukan struktur-struktur tersebut. LIDAR adalah teknologi yang menggunakan laser untuk memetakan permukaan bumi.
Struktur-struktur tersebut terkubur di bawah hutan selama berabad-abad.
Para arkeolog percaya bahwa struktur-struktur tersebut ditinggalkan oleh orang Maya karena alasan yang tidak diketahui.
Penemuan ini akan membuka peluang baru untuk penelitian arkeologi di Semenanjung Yucatan.
(wbs)