Efek pada Tubuh Akibat Suka Makan Daging Babi Setengah Matang
loading...
A
A
A
LONDON - Dampak buruk kebiasaan makan daging babi setengah matang terungkap melalui mesin pemindai tubuh yang menunjukkan tubuh pasien penuh dengan cacing parasit.
Seperti dilansir dari Daily Mail, seorang dokter dari Universitas Florida, Sam Ghali menggunakan media sosial untuk membagikan gambar seorang pasien dengan tanda-tanda infeksi parasit yang disebut sistiserkosis.
Sistiserkosis terjadi ketika larva spesies cacing pita memasuki jaringan dan organ manusia seperti otot atau otak.
Ini juga membentuk kista atau 'kista' keras yang terasa seperti benjolan di bawah kulit berdasarkan pemeriksaan medis.
Meski tidak menyenangkan, namun biasanya tidak berbahaya karena kista yang berisi larva cacing tidak dapat hidup di luar usus.
Namun kista bisa menimbulkan masalah jika berkembang di otak.
Cacing pita penyebab infeksi masuk ke dalam tubuh manusia melalui telurnya.
Telur ini dapat ditemukan pada daging babi yang kurang matang dan dapat berkembang menjadi cacing pita dewasa di usus manusia, namun tidak secara langsung menyebabkan sistiserkosis.
Di sisi lain, sistiserkosis terjadi ketika orang yang terinfeksi menyebarkan telur cacing pita ke orang lain melalui kotorannya.
Seperti dilansir dari Daily Mail, seorang dokter dari Universitas Florida, Sam Ghali menggunakan media sosial untuk membagikan gambar seorang pasien dengan tanda-tanda infeksi parasit yang disebut sistiserkosis.
Sistiserkosis terjadi ketika larva spesies cacing pita memasuki jaringan dan organ manusia seperti otot atau otak.
Ini juga membentuk kista atau 'kista' keras yang terasa seperti benjolan di bawah kulit berdasarkan pemeriksaan medis.
Meski tidak menyenangkan, namun biasanya tidak berbahaya karena kista yang berisi larva cacing tidak dapat hidup di luar usus.
Namun kista bisa menimbulkan masalah jika berkembang di otak.
Cacing pita penyebab infeksi masuk ke dalam tubuh manusia melalui telurnya.
Telur ini dapat ditemukan pada daging babi yang kurang matang dan dapat berkembang menjadi cacing pita dewasa di usus manusia, namun tidak secara langsung menyebabkan sistiserkosis.
Di sisi lain, sistiserkosis terjadi ketika orang yang terinfeksi menyebarkan telur cacing pita ke orang lain melalui kotorannya.