Mikroplastik di Otak Manusia: Ancaman Tersembunyi yang Mengerikan!

Selasa, 17 September 2024 - 07:55 WIB
loading...
Mikroplastik di Otak...
Penemuan mikroplastik di otak manusia adalah pengingat yang mengkhawatirkan tentang dampak polusi plastik terhadap kesehatan kita. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Penelitian terbaru telah menemukan mikroplastik, partikel plastik kecil yang sering ditemukan dalam makanan dan air, telah berhasil menyusup ke dalam jaringan otak manusia. Penemuan ini menambah daftar panjang kekhawatiran tentang dampak mikroplastik terhadap kesehatan manusia.

Mikroplastik Mencapai Otak Manusia

Sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Network Open pada Senin, 16 September 2024, mengungkap bahwa para ilmuwan di Brazil telah menemukan mikroplastik dalam jaringan otak mayat manusia.

Ini bukan kali pertama mikroplastik ditemukan dalam tubuh manusia. Penelitian sebelumnya telah menemukannya di hampir setiap organ, aliran darah, dan bahkan plak yang menyumbat arteri.

Jalur Masuk Mikroplastik ke Otak

Penelitian tersebut berfokus pada bagian otak yang disebut olfactory bulb, yang bertanggung jawab untuk memproses informasi tentang bau. Para peneliti khawatir bahwa jalur olfaktorius, yang menghubungkan olfactory bulb dan rongga hidung, mungkin menjadi pintu masuk bagi mikroplastik untuk mencapai otak.

“Studi sebelumnya pada manusia dan hewan telah menunjukkan bahwa polusi udara mencapai otak, dan bahwa partikel telah ditemukan di olfactory bulb, itulah sebabnya kami berpikir olfactory bulb mungkin salah satu titik pertama bagi mikroplastik untuk mencapai otak," kata Dr. Thais Mauad, penulis utama studi tersebut.

Penemuan Mikroplastik dalam Jaringan Otak

Tim Mauad mengambil sampel jaringan olfactory bulb dari 15 mayat orang yang meninggal antara usia 33 dan 100 tahun. Sampel dari delapan mayat mengandung mikroplastik - potongan kecil plastik yang ukurannya berkisar antara 5,5 mikrometer hingga 26,4 mikrometer.

Secara total, para peneliti menemukan 16 serat dan partikel plastik di jaringan tersebut. Yang terkecil lebih tipis dari diameter sel darah merah manusia, yang berukuran sekitar 8 mikrometer. Jenis plastik yang paling umum mereka temukan adalah polypropylene, diikuti oleh polyamide, nilon, dan polyethylene vinyl acetate.

Sumber Mikroplastik

"Propilena ada di mana-mana, di furnitur, karpet, pakaian," kata Mauad. "Kita tahu tempat kita paling banyak terpapar partikel adalah di dalam ruangan, karena semua rumah kita penuh dengan plastik."

Matthew Campen, seorang ahli toksikologi di University of New Mexico yang telah mempelajari mikroplastik di otak, mengatakan bahwa keberadaan mikroplastik di olfactory bulb "unik tetapi tidak terlalu mengejutkan."

"Hidung adalah titik pertahanan utama untuk mencegah partikel dan debu masuk ke paru-paru," tulis Campen dalam email. "Jadi melihat beberapa plastik di sistem olfaktorius, terutama mengingat bagaimana mereka ditemukan di tempat lain di tubuh, sepenuhnya wajar."


Dampak Mikroplastik pada Kesehatan

Meskipun penelitian tentang mikroplastik dalam tubuh masih baru, para ilmuwan khawatir tentang dampaknya terhadap kesehatan, terutama pada otak.

- Peradangan: Studi laboratorium menunjukkan bahwa paparan mikroplastik dapat memicu reaksi peradangan dalam sel.

- Penyakit Neurologis: Beberapa penyakit neurologis, termasuk demensia, telah dikaitkan dengan paparan polusi udara. Mikroplastik mungkin menjadi bagian dari teka-teki ini.

- Kerusakan Sel: Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa paparan mikroplastik dapat menyebabkan perubahan kognitif dankerusakansel.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1264 seconds (0.1#10.140)