Sampah Mikroplastik di Dasar Laut Dua Kali Lipat Jumlah Sampah di Permukaan Laut

Minggu, 11 Oktober 2020 - 16:39 WIB
loading...
Sampah Mikroplastik...
Kepadatan mikroplastik di laut dalam jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan para peneliti. Foto/Live Scienec/Shutterstock
A A A
MELBOURNE - Diperkirakan ada 15 juta ton (14 juta metrik ton) mikroplastik telah mengendap di laut dalam, menurut laporan baru oleh Badan Sains Nasional Australia. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat jumlah polusi plastik di permukaan laut. (Baca juga: Suzuki Marine Ciptakan Alat Pengumpul Sampah Plastik di Laut )

Para peneliti mengambil sampel sedimen dasar laut di lokasi ratusan mil dari garis pantai Australia. Dari sana mereka menemukan bahwa jumlah mikroplastik jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Dari bukti itu, mereka menghitung seberapa luas mikroplastik di sedimen laut di seluruh dunia. Dari laporan itu, tercatat jumlah sampahnya mengejutkan karena secara konservatif diperkirakan melebihi perkiraan.

Live Science menyebutkan, penelitian sebelumnya telah menunjukkan jutaan ton plastik memasuki lautan setiap tahun. Dan meskipun para ilmuwan mengakui polusi plastik sebagai masalah ekologi yang penting, sedikit yang diketahui tentang akumulasi plastik di dekat dasar laut. Begitu juga apa dampaknya terhadap kehidupan laut dan ekosistem.

Hal ini terutama berlaku untuk mikroplastik. Partikel plastik yang panjangnya kurang dari 0,2 inci (5 milimeter), tidak lebih besar dari biji wijen, menurut National Ocean Service.

"Tingkat pencemaran mikroplastik di sedimen laut dalam secara historis kurang diketahui," kata salah satu penulis studi Denise Hardesty, seorang ilmuwan peneliti utama di Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran Australia (CSIRO), sebuah badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk penelitian ilmiah.

"Itu dapat dimengerti mengingat betapa sulit, memakan waktu, dan mahal untuk mengambil sampel kedalaman 'biru besar'. Namun memahami berapa banyak mikroplastik yang sampai ke dasar laut sangat penting untuk memprediksi distribusi dan potensi dampak pencemaran plastik global," ungkap Hardesty kepada Live Science melalui surat elektronik.

Terpisah dari Sedimen
Untuk studi baru, para ilmuwan menggunakan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) untuk mengambil 51 inti dasar laut -silinder berisi sedimen- dari enam lokasi di wilayah laut di lepas pantai selatan Australia, yang dikenal sebagai Great Australian Bight (Gelung adalah kurva di garis pantai yang menahan teluk terbuka).

Mereka mengambil sampel di kedalaman mulai dari 5.430 hingga 10.046 kaki (1.655 hingga 3.062 meter), pada jarak 179 hingga 221 mil (288 hingga 356 kilometer) dari pantai.

Membilas sampel dan memutarnya dalam sentrifus akan membuang bahan organik, membuat mikroplastik lebih mudah dideteksi. Para peneliti kemudian menandai sampel dengan pewarna fluoresen, mengisolasi dan mengidentifikasi partikel mikroplastik dengan mikroskop optik yang menggunakan fluoresensi untuk menyorot bahan organik, menurut penelitian tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1960 seconds (0.1#10.140)