Arkeolog Temukan Makam Rahasia di Petra, Mirip Setting Film Indiana Jones
loading...
A
A
A
Pemerintah Yordania pun memberikan izin kepada ACOR untuk menggali di bawah Treasury dalam upaya untuk membuktikan bahwa ruang bawah tanah tambahan ini benar-benar ada di sana.
Penggalian pada Agustus 2024 lalu dan difilmkan untuk Expedition Unknown - menemukan makam yang diisi dengan 12 kerangka lengkap dan artefak yang terpelihara baik dari perunggu, besi, dan keramik. Kelembaban Petra dan banjir musiman membuat beberapa kerangka ditemukan berjamur.
Sementara itu, di antara artefak tersebut terdapat sebuah piala keramik yang sangat mirip dengan bentuk Holy Grail. "Itu benar-benar momen luar biasa ketika sejarah meniru seni," kata Gates.
Meskipun fosil manusia ditemukan di dalam makam di bawah Al-Khazneh sebelumnya, penemuan semacam itu jarang terjadi, menurut para ahli. "Pemakaman di makam ini diartikulasikan, sehingga tulang-tulang tidak diacak-acak dan dipindahkan, sehingga itu sangat jarang," kata Dr Creasman.
Diperkirakan penemuan ini sebagai koleksi terbesar manusia di satu lokasi dan disinyalir masih ada banyak yang belum ditemukan di bawahnya.
Mengingat lokasi utama mereka di bawah bangunan batu yang legendaris, Dr Creasman berpikir bahwa mereka termasuk orang-orang yang sangat penting pada zamannya. Mereka akan menjadi Nabataeans, orang Arab kuno yang mendiami Arabia utara dan Levant selatan.
Selama puncaknya sekitar kelahiran Kristus, Kekaisaran Nabatea membentang melintasi Timur Tengah hingga mencakup Yordania, Israel, Mesir, Suriah, dan Arab Saudi.
Segala sesuatu berubah drastis bagi Nabataeans dan Petra sekitar tahun 106 Masehi ketika orang Romawi secara damai mengambil alih Petra (ibu kota kerajaan) dan semua orang Nabatea. Petra pernah menjadi pusat perdagangan yang berkembang, terletak di sudut barat daya Kerajaan Hashemite Yordania saat ini.
Penggalian pada Agustus 2024 lalu dan difilmkan untuk Expedition Unknown - menemukan makam yang diisi dengan 12 kerangka lengkap dan artefak yang terpelihara baik dari perunggu, besi, dan keramik. Kelembaban Petra dan banjir musiman membuat beberapa kerangka ditemukan berjamur.
Sementara itu, di antara artefak tersebut terdapat sebuah piala keramik yang sangat mirip dengan bentuk Holy Grail. "Itu benar-benar momen luar biasa ketika sejarah meniru seni," kata Gates.
Meskipun fosil manusia ditemukan di dalam makam di bawah Al-Khazneh sebelumnya, penemuan semacam itu jarang terjadi, menurut para ahli. "Pemakaman di makam ini diartikulasikan, sehingga tulang-tulang tidak diacak-acak dan dipindahkan, sehingga itu sangat jarang," kata Dr Creasman.
Diperkirakan penemuan ini sebagai koleksi terbesar manusia di satu lokasi dan disinyalir masih ada banyak yang belum ditemukan di bawahnya.
Mengingat lokasi utama mereka di bawah bangunan batu yang legendaris, Dr Creasman berpikir bahwa mereka termasuk orang-orang yang sangat penting pada zamannya. Mereka akan menjadi Nabataeans, orang Arab kuno yang mendiami Arabia utara dan Levant selatan.
Selama puncaknya sekitar kelahiran Kristus, Kekaisaran Nabatea membentang melintasi Timur Tengah hingga mencakup Yordania, Israel, Mesir, Suriah, dan Arab Saudi.
Segala sesuatu berubah drastis bagi Nabataeans dan Petra sekitar tahun 106 Masehi ketika orang Romawi secara damai mengambil alih Petra (ibu kota kerajaan) dan semua orang Nabatea. Petra pernah menjadi pusat perdagangan yang berkembang, terletak di sudut barat daya Kerajaan Hashemite Yordania saat ini.