Gawat, Layanan Stasiun Luar Angkasa Internasional Segera Berakhir

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 16:36 WIB
loading...
A A A
Kathy Lueders, pemimpin baru upaya penerbangan luar angkasa manusia NASA, mengatakan, stasiun itu telah mendukung lebih dari 3.000 penyelidikan dari 108 negara sejak didirikan, sebuah catatan ilmiah yang dia anggap "luar biasa". Lueders memberi penghormatan pada warisan stasiun untuk menjalankan misi panjang bagi astronot, yang biasanya berkisar antara enam bulan dan satu tahun masing-masing.

ISS adalah fasilitas pertama yang mampu mendukung ekspedisi awak multi-bulan sejak stasiun luar angkasa Mir Soviet/Rusia, yang diorbitkan pada 2001. "Penerbangan jangka panjang tersebut menyelidiki metrik kesehatan astronot seperti kekuatan otot, kepadatan tulang, perubahan ekspresi gen di luar angkasa, dan akan mempersiapkan NASA dan mitranya untuk misi manusia ke bulan dan Mars," katanya.

"Kami masih mencari jalan keluar, dan kami akan membuka rahasia penerbangan luar angkasa jangka panjang," kata Lueders. "Ini (ISS) adalah tempat penting bagi kami untuk terus mencari cara menerbangkan orang ke luar angkasa untuk waktu yang lama," paparnya. (Baca juga: Tak Tertarik Beli, Google Ternyata Bangun Aplikasi Pesaing TikTok )

Apa yang terjadi pada penelitian AS di luar angkasa di era pasca-ISS, kapan pun itu terjadi, masih harus ditentukan, meskipun pejabat NASA menekankan dalam konferensi tersebut bahwa badan tersebut tidak akan bertanggung jawab atas fasilitas apa pun yang mengorbit menggantikan tempatnya. Komersialisasi penelitian juga menjadi fokus dari beberapa diskusi.
(iqb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1361 seconds (0.1#10.140)