Ulat Hongkong Pemakan Plastik di Kenya Jadi Harapan Baru Atasi Polusi di Afrika!
loading...
A
A
A
Analisis usus mealworm mengungkapkan perubahan signifikan dalam komposisi bakteri tergantung pada pola makan.
Usus larva yang diberi makan polistiren mengandung lebih banyak Proteobacteria dan Firmicutes, bakteri yang dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan menguraikan zat kompleks.
Bakteri seperti Kluyvera, Lactococcus, Citrobacter, dan Klebsiella juga ditemukan berlimpah dan diketahui menghasilkan enzim yang mampu mencerna plastik sintetis.
Penemuan ini menawarkan harapan dalam mengatasi polusi plastik, terutama di Afrika yang menghadapi tantangan serius akibat impor produk plastik yang tinggi dan kurangnya daur ulang.
- Menguji enzim yang dihasilkan oleh bakteri tersebut untuk menguraikan jenis plastik lainnya.
- Mengembangkan solusi mikroba untuk mengatasi sampah plastik dalam skala yang lebih besar.
"Dengan mempelajari 'pemakan plastik' alami ini, kami berharap dapat menciptakan alat baru yang membantu menyingkirkan sampah plastik lebih cepat dan lebih efisien," kata Fathiya Khamis, salah satu peneliti.
Penemuan serangga pemakan plastik di Kenya merupakan terobosan penting dalam upaya mengatasi polusi plastik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan aplikasi praktis dari penemuan ini dan mewujudkan pengolahan sampah plastik yang lebihberkelanjutan.
Usus larva yang diberi makan polistiren mengandung lebih banyak Proteobacteria dan Firmicutes, bakteri yang dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan menguraikan zat kompleks.
Bakteri seperti Kluyvera, Lactococcus, Citrobacter, dan Klebsiella juga ditemukan berlimpah dan diketahui menghasilkan enzim yang mampu mencerna plastik sintetis.
Penemuan ini menawarkan harapan dalam mengatasi polusi plastik, terutama di Afrika yang menghadapi tantangan serius akibat impor produk plastik yang tinggi dan kurangnya daur ulang.
Para ilmuwan berencana untuk:
- Mengisolasi dan mengidentifikasi strain bakteri spesifik yang terlibat dalam degradasi polistiren.- Menguji enzim yang dihasilkan oleh bakteri tersebut untuk menguraikan jenis plastik lainnya.
- Mengembangkan solusi mikroba untuk mengatasi sampah plastik dalam skala yang lebih besar.
"Dengan mempelajari 'pemakan plastik' alami ini, kami berharap dapat menciptakan alat baru yang membantu menyingkirkan sampah plastik lebih cepat dan lebih efisien," kata Fathiya Khamis, salah satu peneliti.
Penemuan serangga pemakan plastik di Kenya merupakan terobosan penting dalam upaya mengatasi polusi plastik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan aplikasi praktis dari penemuan ini dan mewujudkan pengolahan sampah plastik yang lebihberkelanjutan.
(dan)