Bukan Werewolf, tapi Bulan Purnama Punya Berdampak Unik Terhadap Hewan-hewan Ini
loading...
A
A
A
Sebuah studi 2019 menemukan bahwa dalam cahaya bulan, jika burung hantu berwarna merah, kemungkinan tikus melarikan diri cukup besar.
Namun, jika burung hantu berwarna putih, tikus tersebut menjadi silau oleh cahaya bulan yang memantul dari bulu burung hantu, dan berhenti lebih lama. Burung hantu putih dengan demikian lebih sukses daripada burung hantu merah dalam menangkap tikus selama bulan purnama.
5. Kumbang Kotoran
Kumbang kotoran Afrika (Scarabaeus zambesianus) mengumpulkan kotoran gajah yang mereka bentuk menjadi bola untuk membesarkan dan memberi makan anak-anak mereka. Mereka kemudian menggulir bola-bola ini menjauh dari tumpukan kotoran untuk menghindari persaingan dengan kumbang lain. Cara paling efisien adalah dengan bergerak dalam garis lurus.
Ketika Matahari dan pola polarisasinya (tidak terlihat oleh manusia) tidak tersedia setelah senja, kumbang kotoran menggunakan pola polarisasi yang jauh lebih redup di sekitar Bulan untuk mempertahankan garis pelarian lurus ini—namun hal ini jauh lebih efektif di bawah bulan purnama.
Para peneliti dalam studi 2003 tentang kumbang kotoran mampu menggeser arah pola polarisasi bulan purnama, membuat kumbang-kumbang tersebut mengubah arah mereka.
Sebaliknya, pada malam-malam gelap sekitar bulan baru, kumbang-kumbang tersebut tidak mampu mempertahankan jalur lurus dan bergerak dengan lintasanberliku.
Namun, jika burung hantu berwarna putih, tikus tersebut menjadi silau oleh cahaya bulan yang memantul dari bulu burung hantu, dan berhenti lebih lama. Burung hantu putih dengan demikian lebih sukses daripada burung hantu merah dalam menangkap tikus selama bulan purnama.
5. Kumbang Kotoran
Kumbang kotoran Afrika (Scarabaeus zambesianus) mengumpulkan kotoran gajah yang mereka bentuk menjadi bola untuk membesarkan dan memberi makan anak-anak mereka. Mereka kemudian menggulir bola-bola ini menjauh dari tumpukan kotoran untuk menghindari persaingan dengan kumbang lain. Cara paling efisien adalah dengan bergerak dalam garis lurus.Ketika Matahari dan pola polarisasinya (tidak terlihat oleh manusia) tidak tersedia setelah senja, kumbang kotoran menggunakan pola polarisasi yang jauh lebih redup di sekitar Bulan untuk mempertahankan garis pelarian lurus ini—namun hal ini jauh lebih efektif di bawah bulan purnama.
Para peneliti dalam studi 2003 tentang kumbang kotoran mampu menggeser arah pola polarisasi bulan purnama, membuat kumbang-kumbang tersebut mengubah arah mereka.
Sebaliknya, pada malam-malam gelap sekitar bulan baru, kumbang-kumbang tersebut tidak mampu mempertahankan jalur lurus dan bergerak dengan lintasanberliku.
(dan)