Penyebab Kebakaran di AS Sulit Dipadamkan, 3 Fenomena Alam Memperparah Keadaan

Minggu, 12 Januari 2025 - 15:16 WIB
loading...
A A A
Namun, pada hari Senin, Labas memberikan pembaruan setelah penyelidikan mengungkapkan bahwa sebuah perusahaan China telah memalsukan merek TRC untuk menghindari sanksi internasional.

Labas menjelaskan bahwa warga Taiwan yang ramah dan orang Ukraina yang tinggal di Taiwan berhasil menggali sebuah 'operasi ganda' untuk menghindari sanksi dan merusak reputasi produsen Taiwan yang dimaksud.

Menurut Labas, perangkat servo tersebut merupakan komponen penting dalam pembuatan bom terbang UMPK dan drone kamikaze Shahed. Bagian-bagian ini diproduksi oleh pabrik China, KST Digital Technology Limited, yang telah terdaftar sebagai perusahaan yang dikenakan sanksi.

Namun, perusahaan ini 'menjual' perangkat servo tersebut kepada sebuah perusahaan palsu di Tiongkok bernama Kaiffeng Zhendaqian Technology (KZT). Selanjutnya, suku cadang tersebut dijual kepada perusahaan Tiongkok lainnya, Unihui International Limited. Dalam proses transaksi ini, suku cadang tersebut juga 'diubah mereknya' untuk mengindikasikan bahwa bagian-bagian tersebut berasal dari TRC Taiwan.

Perusahaan Tiongkok lainnya, Shenzhen Biosen Bio-Tech Co., kemudian mentransfer suku cadang dan dokumentasi terkait ke Omni Trade dan Dymir Trade, dua perusahaan yang disebut sebagai proxy Rusia.

TRC Taiwan sendiri menyatakan bahwa mereka tidak tahu menahu mengenai penggunaan merek mereka untuk mengirimkan bagian senjata.

Dalam sebuah pernyataan kepada CNA Taiwan, seorang eksekutif dari TRC menyebutkan bahwa mereka tidak memproduksi komponen tersebut dan akan mempertimbangkan langkah hukum untuk melindungi nama, hak, dan kepentingan perusahaan.
(wbs)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1464 seconds (0.1#10.173)